Waking Up Together

1.5K 166 38
                                    

"Hyung!"

Gumam Kihyun ketika mengubah posisi tidurnya untuk memeluk guling yang ada di samping kanannya. Beberapa kali Kihyun melenguh, terganggu akan suara yang berasal dari ponsel yang berada di atas nakas di sisi lain dari tempat tidurnya.

Merasa tak ada pergerakan dari orang yang memiliki ponsel tersebut, Kihyun pun menjulurkan salah satu tangannya hingga telapak tangannya menyentuh pipi orang lain yang saat ini sedang ia punggungi. Kihyun menepuk pelan beberapa kali hingga akhirnya ia merasakan pergerakan dari orang tersebut. Selang beberapa detik kemudian, suara yang mengganggu waktu tidur Kihyun pun tak lagi terdengar.

Baru saja Kihyun akan kembali memasuki alam bawah sadarnya, ia dibuat terkejut oleh sebuah lengan yang mendarat tepat di atas perutnya. Tak lama punggungnya yang tak tertutupi sehelai kain pun terasa hangat karena bersentuhan dengan tubuh seseorang yang berada di belakangnya. Hembusan napas orang tersebut mengenai tengkuk Kihyun, membuatnya menggeliat karena sensasi yang ditimbulkan.

"Morning, sleeping beauty!" bisik Hyunwoo lembut dengan suara serak khas bangun tidur, "Kau ada kuliah pagi hari ini, Kihyunie." bisiknya lagi seraya memberikan kecupan ringan di bagian belakang telinga Kihyun.

"Jam berapa sekarang, hyung?" Suara Kihyun terdengar begitu serak, ia merasa tenggorokannya sakit. Baru saja ia akan mengeluh mengenai tenggorokannya ketika akhirnya ia teringat apa yang menyebabkan tenggorokannya sakit saat ini. Kegiatan olahraga-nya semalam. Bersama Hyunwoo tentunya.

"Enam lima belas."

Kihyun mengangguk mengerti dengan mata yang masih terpejam. Tak lama mata sipitnya melebar dan dengan gerakan cepat ia beranjak bangun. Kihyun mengaduh kesakitan ketika merasakan sakit di sekujur tubuhnya, tepatnya bagian bawah tubuhnya.

"Kihyunie, kau tak apa?" Hyunwoo bangun dari posisi tidurnya, ia memandang Kihyun khawatir, namun segera mengeluarkan tawa kecilnya ketika melihat wajah Kihyun yang sedang meringis dengan tangan yang menyentuh bagian belakang pinggangnya sendiri.

"Jangan tertawa!"

Hyunwoo pun segera mengunci mulutnya, menggigit bibir bawahnya untuk menahan senyumnya melihat perilaku imut pria di hadapannya yang saat ini sedang mencebik bibirnya lucu. Hyunwoo membawa tangannya bertemu dengan punggung Kihyun, ia memijatnya pelan berusaha mengendurkan otot-otot Kihyun yang menegang. Kihyun kembali memejamkan matanya menikmati pijatan Hyunwoo di bagian belakang tubuhnya.

"Terima kasih, hyung. Aku ingin mandi sekarang."

Kihyun berusaha menarik selimut yang sedari tadi menutupi tubuhnya, namun Hyunwoo dengan jahilnya menarik selimut tersebut ke arah berlawanan membuat Kihyun kehilangan keseimbangan hingga terjatuh dan menindih tubuh Hyunwoo.

"Oh ayolah, hyung! Kau sendiri yang mengingatkanku jika aku memiliki jadwal kuliah pagi. Aku harus tiba pukul 8." Hyunwoo menaikkan salah satu alisnya, kedua tangannya melingkari tubuh Kihyun sedangkan tangan Kihyun berada di kedua sisi Hyunwoo, menopang tubuhnya agar tak sepenuhnya menindih Hyunwoo.

"Memangnya menurutmu apa yang akan aku lakukan sekarang?" tanya Hyunwoo, ada nada menggoda di dalamnya yang membuat kedua pipi Kihyun merona.

"Morning kiss?"

Tanpa menunggu jawaban dari Hyunwoo, Kihyun langsung menekankan bibirnya pada bibir Hyunwoo. Mengulumnya sebentar namun ketika ia merasa Hyunwoo akan membalas ciumannya, Kihyun melepaskan pagutan mereka. Ketika Hyunwoo kembali akan mendekatkan wajahnya pada Kihyun, Kihyun beranjak bangun dari posisinya.

"Ereksi pagi, huh?"

Hyunwoo berdecak kesal mendengar nada ledekan dari suara lembut Kihyun, membuat Kihyun tertawa.

Jelas Kihyun tahu betapa mudahnya Hyunwoo terangsang akan sentuhan Kihyun terutama ketika mereka masih berada di atas tempat tidur, dipagi hari, dengan tubuh mereka yang tak terbalut apapun dan hanya tertutupi selimut.

Kihyun pun bergegas melangkahkan kakinya keluar kamar dengan tubuh polosnya, setengah berniat menggoda Hyunwoo yang jelas-jelas sedang memandanginya karena ia tahu Hyunwoo tak akan menyerangnya kali ini. Pagi ini, Hyunwoo memiliki jadwal meeting.

"Kau ingin sarapan apa, hyung?" tanya Kihyun ketika memasuki kamar tidur mereka, ia melemparkan sebuah handuk yang langsung ditangkap oleh Hyunwoo. Kihyun memandangi pria yang saat ini sedang sibuk melilitkan handuk tersebut di pinggangnya, dengan sabar ia menunggu pria itu menjawabnya.

"Oh? Uhm... aku sarapan di luar hari ini."

"Kopi lagi?"

Hyunwoo memamerkan senyum lebarnya ketika Kihyun memicingkan matanya. Baru saja Kihyun akan menyuarakan protesnya namun Hyunwoo dengan cekatan segera melangkahkan kakinya keluar ruangan. Membuat Kihyun berteriak kesal karena kelakuan Hyunwoo.

"Kau akan pulang telat hari ini?" Hyunwoo mencium pipi kanan Kihyun ketika ia melihat Kihyun sedang memeriksa kelengkapan isi ranselnya. Meskipun Kihyun telah mempersiapkannya semalam, namun Kihyun akan kembali mengeceknya sebelum berangkat. Double check meminimalisir kesalahan, ucap Kihyun ketika ia juga menyarankan Hyunwoo melalukan hal yang sama dengannya.

"Ya, Changkyun meminta izin hari ini. Ia bilang Jooheon mereservasi di sebuah restoran beberapa minggu yang lalu tanpa menanyakan jadwal Changkyun dan baru memberitahukannya kemarin." jelas Kihyun yang saat ini sedang memasangkan dasi Hyunwoo.

"Anniversary?" Kihyun mengangguk mengiyakan, "Pasti restoran mahal. Jooheon benar-benar ingin menunjukkan ia serius dengan Changkyun."

"Tapi tetap saja aku tak ingin mereka terlalu terburu-buru. Changkyun masih kecil, setidaknya menurutku." Hyunwoo tertawa melihat Kihyun menunjukkan pout-nya. Ia pun mencubit gemas pipi Kihyun membuat sang pemilik mengaduh kesakitan.

"Kalau begitu, aku akan mampir ke cafe untuk menjemputmu nanti malam," Kihyun mengangguk.

"Aku berangkat dulu, hyung! Love you." Kihyun berjinjit untuk mengecup bibir Hyunwoo.

"Love you more." balas Hyunwoo di sudut bibir Kihyun, Kihyun menarik diri lalu berjalan mendekati pintu dan berhenti di depan rak sepatu untuk mengenakan sneaker-nya

"Kihyunie," Kihyun yang masih berdiri di depan pintu menoleh ke arah Hyunwoo, "sebaiknya kau jangan terlalu banyak berjalan." Kihyun memiringkan kepalanya dengan tatapan bertanya, "Kakimu masih terlihat pincang."

"YA!"

Klik

Hyunwoo tertawa melihat reaksi Kihyun yang begitu menggemaskan. Pasalnya Kihyun berseru sambil menunjukkan kepalan tangannya pada Hyunwoo sebelum menghilang di balik pintu.

Senyum Hyunwoo masih belum hilang, dalam hati ia bersyukur memiliki Kihyun-nya yang membuat setiap paginya berwarna. Dengan Kihyun, Hyunwoo selalu dibuat bersemangat menunggu pagi-pagi selanjutnya. Pagi dimana ia akan terbangun dan menemukan seorang malaikat yang masih tertidur dalam pelukannya.

.
.
.

"The thing that keeps me for waking up every morning is to find you sleeping in my arm."

.
.
.


Voment juseyong~

30 Days of Domestic FluffWhere stories live. Discover now