Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.. .. ..
Chanyeol meremas tangan Kris untuk mencoba memberi kekuatan pada Kris. Sejak tadi Kris terus menangis dalam diam.
Ibu Kris juga tidak berhenti menangis dan sedang ditenangkan oleh Shim ahjumma.
Mereka masih menunggu dokter yang sedang merawat ayah Kris.
Baru saja Kris dikabari oleh Shim ahjumma jika ayahnya mengalami kecelakaan. Seketika hatinya hancur. Entah kenapa dia merasa takut sekali, bahkan dia seperti kembali pada masa dia kecil dulu.
"Little Wu? Kau dengar aku? Tenanglah, tidak akan terjadi apapun pada appamu. Aku ada disini" Ujar Chanyeol menenangkan sambil menangkup wajah Kris agar perhatian Kris teralih padanya.
Namun Kris hanya diam, pandangannya kosong, wajahnya bahkan memucat walaupun airmatanya terus mengalir. Dia seperti linglung.
Ceklek
Seorang perawat tampak membuka pintu ruang UGD. Chanyeol berdiri dan menanyakan bagaimana keadaan di dalam.
"Mianhae. Kami membutuhkan donor darah karena darah bergolongan yang sama dengannya sedang kosong di rumah sakit ini. Apakah ada anggota keluarganya atau golongan darah yang sama dengan beliau?" Tanya sang perawat.
"Hiks.. putriku... tolong appamu nak.." Kini ibu Kris angkat bicara.
Kris masih linglung, dia dengar dan memperhatikan apa yang terjadi, namun dia seperti mati rasa. Dia benar-benar takut dengan situasi seperti ini. Tubuhnya mulai gemetar.
"Tidak! Biar aku saja! Dia tidak mungkin bisa mendonorkan darahnya dalam keadaan seperti ini! Dia mengalami masa trauma, itu akan membahayakannya" Ujar Chanyeol.
Chanyeol kembali menghampiri Kris. "Appamu akan segera baik-baik saja"
Chanyeol memeluk sekilas Kris. Kris mengangguk dan menatap penuh harap Chanyeol, kemudian Chanyeol mengikuti sang perawat.
.. .. ..
Kini keadaan appa Kris sudah lebih baik dan itu juga berkat Chanyeol.
Saat ini sudah ada Sehun dan ibunya yang menunggui ayahnya. Sedangkan Kris tengah berjalan-jalan di sekitar rumah sakit untuk menyegarkan pikirannya setelah semalaman dia begitu kalut melihat keadaan ayahnya.
Perkataan ibunya masih terngiang di pikirannya yang mengiringi langkahnya.
"Ini adalah kali kedua Park Chanyeol berjasa pada appamu"