Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

Electric Kiss - Bagian 10

52.2K 4.4K 495
                                    

○●○●○●○



Tangan Anna masih memegang kenop pintu ketika Steffi menyerbunya dengan pertanyaan: 'Darimana? Abis ngapain? Belum mandi? Punya waktu, 'kan?' dimana Anna tidak diberi kesempatan menjawab, atau kesempatan tidak-jadi-masuk-asrama.

Dengan berat hati Anna menutup pintu asrama dan masuk, Anna tersenyum setengah hati pada Steffi.

"Gue abis beberes," Anna berusaha terdengar berniat menjawab yang ternyata lebih menguras energi daripada kedengarannya.

Anna tidak bisa berbohong, apalagi pura-pura senang.

"Oh, rutinitas bego itu," Steffi mendengus seolah jijik membayangkan membersihkan sekolah. "Yah, gue udah lupa kapan terakhir beberes, cuman orang bego yang beberes. Minggu depan gak usah beberes ya?"

"Ah," Anna tidak tau apa yang ingin dia ucapkan. Maksudnya 'apa-apaan itu?'.

"Nanti kita kabur, pasti aman, Bu Gina punya pekerjaan lain buat diperhatiin, lagipula dia gak bakalan inget siapa aja yang beberes dan enggak," Steffi lagi-lagi memasang wajah jijik seolah sedang membicarakan kaus kaki kotor para petani.

"Heh, oke?" gumam Anna.

Mood Steffi segera berubah jadi ceria lagi, benar-benar menakutkan. Dia segera duduk dari ranjangnya dan melihat Anna seolah melihat baju diskonan. "Anna!! Besok kan hari Minggu, malam ini ikut, ya?!"

Ga.

Tapi Anna tidak bisa mengucapkannya. Steffi bukan orang yang baik diajak berteman, tapi Steffi bisa jadi musuh yang buruk.

"Gue—"

"Tenang aja," tukas Steffi, "gue tau lo gak bawa dress buat datang ke pesta, 'kan? Herren bakalan minjemin, Herren semangat banget pas tau lo mau ikut, loh."

Hmmm. Anna mengatupkan giginya erat-erat.

Anna tidak mau bertemu orang-orang yang berhubungan dengan Steffi atau klub pemberontak. Kebenciannya pada sekolah ini tidak sebesar kebencian Anna pada orang-orang yang 'seperti itu'.

Anna tidak tahu apa yang menarik ketertarikan mereka pada Anna, Anna hanya ingin beristirahat dari bersosialisasi. Anna tidak butuh terlibat perkumpulan; Anna tidak bisa membuka simpatinya pada kelompok orang-orang untuk saat ini, terutama setelah kedua sahabatnya yang berengsek yang membuatnya trauma berteman.

Dan sekarang....

"Oke banget, gak?" tanya Steffi saat Anna diam saja; memasang senyum simpul dengan tatapan kosong.

"Kenapa," Anna menjedanya sebentar. Tidak yakin. "Kenapa gue harus ikut?"

"Pffft...," Steffi tertawa geli. "Anna, sejak lo masuk lewat pintu itu di hari pertama, dan buat kesepakatan sama kita, lo resmi jadi bagian dari kita."

"Bagi—bagian dari 'kita'?" ulang Anna.

"Yep," Steffi mengangguk mantap. "Rebbelions. Lo benci sekolah ini, 'kan?"

○●○●○●○

Anna tidak gugup saat pukul sembilan malam lampu dimatikan, dan Steffi memakaikan Anna maskara dan lipgloss dalam kegelapan. Atau saat Herren membawa tumpukan bajunya ke asrama Anna, dan mengacak-acaknya di lantai Anna untuk mencarikan baju yang cocok untuk Anna.

Herren memakaikan Anna dress backless dan bersikeras memerintah Anna untuk tidak memakai bra.

"Tau gak, Anna, kalo pake BH dan baju lo backless, lo keliatan kampungan," Herren menasehati Anna.

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada ᴋ. ᴀ. ᴅᴀᴄʜᴜɴᴇ, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh ᴋ. ᴀ. ᴅᴀᴄʜᴜɴᴇ
@kadachune26
Anna tidak tahu kalau sekolah berasrama bisa menjadi tempat yang miri...
Buka akses bab cerita baru atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 77 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @kadachune26.
Electric Kiss [아파도 돼]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang