Wattpad Original
Ada 1 bab gratis lagi

Electric Kiss - Bagian 9

34.8K 3.7K 353
                                    

Sekolah bubar pukul setengah empat.

Pada mata pelajaran ketiga dan keempat, Anna tahu alasan pembenci sekolah menjadi ketua kelas, itu karena ketua kelas bermama Jacquie itu bajingan yang sering melawan ucapan guru di saat pelajaran berlangsung.

Debat antara Jacquie dan guru pengajar benar-benar mengganggu waktu belajar Anna, kecuali mungkin kelompoknya yang sengaja ingin Jacquie mengacau.

Anna penasaran bagaimana keadaan di kelas lain.

Sambil memikirkan itu, Anna masuk ke asramanya dan kembali ada asap rokok.

Anna khawatir itu adalah kelima cowok sebelumnya, Anna mengintip sedikit, jadi dia bisa pergi kalau-kalau itu memang mereka.

Tapi alih-alih cowok-cowok, Anna melihat tiga orang cewek termasuk Steffi sedang tertawa-tawa melihat sesuatu di laptop Steffi.

"Permisi," ucap Anna sambil masuk.

Steffi memberinya senyuman kelewat ramah, dan mau tidak mau Anna balas tersenyum.

"Aduh! Baju gue bolong-bolong!" salah satu teman Steffi yang masih memakai seragam menepuk-nepuk roknya. "Gila deh! Baru juga beli lagi."

"Ganti dulu sana." Steffi mendorongnya.

"Sayang pengen liat fotonya, nanti aja semenit lagi."

Setelahnya mereka sibuk lagi tertawa-tawa.

Anna memilih mengganti baju diam-diam tanpa menonjol atau membuat keributan.

"Loh, ini siapa?" tanya salah satu teman Steffi. "Sehan ikut ke penyambutan?"

"He-eh," jawab Steffi. "Soalnya Kai enggak terima Sehan di penyambutan jurusan IPA, lo harus liat muka bete Sehan pas ditendang."

Mereka tertawa.

"Apanya yang ditendang?" tanya salah seorang.

Hening. Lalu mereka tertawa lagi.

"Lo pasti ngarang deh, mereka kan bromance paling lengket."

"Emang ngarang," jawab Steffi. "Gue cuman heran aja kenapa Sehan datang ke jurusan IPS, padahal dia sering gabungnya sama jurusan IPA kalo soal rame-ramean gini. Apalagi kalo bikin onar, Sehan kan barengnya sama Kai."

"Aduh," rengek seseorang. "Gue mau di sekolah ini setahun lagi aja, kan seneng tuh kalo bikin kepala sekolah marah, atau diseret dari kantor polisi."

Mereka tertawa lagi.

Anna mengernyit. Tidak tahu dimana lucunya.

"Tenang aja, semua angkatan kelas tiga taun ini udah jadi Rebellions semua, katanya mereka belum niat lulus."

"Keren-keren!"

Oh, pikir Anna. Hanya ada dua hal yang Anna tangkap dari percakapan mereka.

Satu, Resta benar soal penjahat yang sebenarnya ada di dalam benteng.

Dua, mungkin saja Steffi sedang latihan drama sekolah.

Tapi sejak Anna tahu ekstrakulikuler tidak ada ekstrakulikuler drama, Anna tahu nomor satulah yang benar.

Electric Kiss [아파도 돼]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang