🐯Chapter. 4

16 1 0
                                        

Mobil Suv hitam berhenti didepan rumah Yoon Ara, gadis ini tidak menyadari jika kakaknya datang karena dia masih terlelap dalam kamarnya.

Yoongi mulai membuka pintu dengan kunci yang dia punya, suasana rumah nampak sepi. Lalu dia beralih pada kamar Yoon Ara yang menampakkan adiknya itu masih tertidur dengan selimut tebal yang membalut sekujur tubuhnya. 

"Ara-ya!  Oppa datang apa kau tidak mau menyambutku? " Ucap Yoongi dari pintu. Yoon Ara tidak mersepon apapun.

Lalu dia masuk kedalam mencoba melihat adiknya jauh lebih dekat, Yoongi sepertinya merindukan Yoon Ara saat ini, tangannya menyibak selimutnya dan Ara pun terkejut. 

"Ya---oppa! " teriak Ara.

"Begitukah caramu menyambut oppa? " Ujar Yoongi. 
Ara berdecak kesal, lalu dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Bagaimana aku bisa tahu jika kau datang hari ini tanpa memberitahuku! " Ungkap Ara. 
"Kejutan----"

"Kau gila---kejutan tidak ada penyambutan  apapun bodoh! " Ara melempari bantal pada Yoongi.  Yoongi tertawa keras disana melihat tingkah laku adiknya. 

"Bersiaplah! " Ujar Yoongi setelah itu. 
"Kau mau mengajakku pergi, oppa? "

Yoongi tersenyum tipis "Aniya! Karena kau harus membuatkan sarapan untukku" Ucapnya sambil meninggalkan kamar Ara. 

"Heol---" Ara turun dari ranjang kamarnya lalu mengambil sepasang bajunya dari dalam lemari. 
.
.
.
Susu dan sosis menjadi teman makan Ara dan Yoongi, mata Ara sangat jeli menatap perubahan Yoongi yang sangat drastis.
Kulitnya putih pucat, kantung matanya terlihat jelas dan tubuhnya jauh lebih kurus dari sebelumnya.  Ara menghela nafas beratnya kemudian meletakkan sosis miliknya kedalam piring Yoongi. 

"Ya kenapa kau membuangnya kesini!" Ujarnya dengan mulut yang masih penuh makanan. 

"Aku melihatmu sekarang kau kurus---apa semua baik-baik saja? " tanyaku.

"Wajar aku kan seorang polisi, yang harus berlari cepat!  " Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan miliknya. 

"Aiisshh---aku akan pergi untuk belajar oppa lebih baik tidur! "

"Ya aku pasti tidur! " Ujarnya. 

"Ne, Oppa? " Panggil Ara, Yoongi menghentikan langkahnya lalu menatap adiknya. 

"Ada apa? " Tanya Yoongi. 

"Sampai kapan kau meninggalkanku seperti ini, kau tega membiarkan adikmu tinggal sendirian disini? " Ucap Ara yang sudah hampir menangis. 

"Ya, ini sudah menjadi tugasku kan? Berhentilah menangis seperti ini---kau ini memang manja sekali,huh!" Ujar Yoongi lalu memeluk adiknya itu. 

"Berhentilah menangis---aku ingin tidur sekarang! " Yoongi melepas pelukannya lalu mengacak-acak rambut Yoon Ara sebelum dia mulai melangkah menuju kamarnya.

"Oppa,  kau melupakan sesuatu! " Seru Ara.
Yoongi seketika menghentikan langkahnnya lalu berjalan lagi ke arah Ara

"1000 won kan? " Ucap Yoongi seketika, setelah dia tahu apa yang dipikirkan oleh Ara sekarang. 
Ara mengangguk dengan antusias, Yoongi menghela nafasnya lalu mulai merogoh sakunya mengeluarkan 1000won untuk Ara. 

"Dasar kau---! " Yoongi memberikan uang itu dengan kasar diatas telapak tangan Ara yang sudah menengadah.
"Gumawo-yo oppa" (Terimakasih kakak) 
Ara mencubit pipi Yoongi hingga membuat pria itu berdecak kesal.

Kemudian Ara berlari keluar setelah mendapatkan 1000won dari Yoongi. 

"Heol---dia memang sangat menyebalkan." Ucap Yoongi. 

•AESTHETIC• [Kim Taehyung]√Where stories live. Discover now