Song 12 - D'You Know What I Mean?

78 11 16
                                    


I ain't good-looking, but I'm someone's child
No one can give me the air that's mine to breathe

[]

The Great Escape Festival hari pertama, Brighton dipenuhi oleh pengunjung dari luar kota, bahkan luar negeri. Selain itu, banyak musisi baru yang akan unjuk kebolehan di beberapa panggung yang tersebar di seluruh kota. Karena alasan itulah Noel, Zak, dan Rupert memutuskan untuk berkeliling dari satu panggung ke panggung yang lain.

Beda halnya dengan Freya dan Liam. Sejak sarapan di hostel, keduanya berencana untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Brighton. Ide yang tentunya diprotes oleh Noel.

"Ayolah, Kak. Sudah jauh-jauh ke Brighton, tak ada salahnya berlibur sebentar," elak Liam.

Setelah melalui sedikit perdebatan sengit, Noel dengan berat hati mengizinkan Liam pergi bersama Freya.

Liam bersama Freya duluan menuju lokasi pertama: Old Police Cells Museum. Sedangkan Gem akan ikut Noel, Zak, dan Rupert menyaksikan satu musisi yang menarik perhatian mereka.

Di museum itu yang terletak di basement balaikota Brighton itu, Freya dan Liam dapat merasakan suasana kantor kepolisian di era Jack The Ripper. Di salah satu sudut museum, terdapat diorama yang menggambarkan ulang TKP pembunuhan kepala kepolisian pertama Brighton yang dibunuh oleh narapidana di sana. Diorama yang kekanakan menurut Freya, tetapi cukup membuang Liam bergidik.

"Aku tidak suka suasana angker di bawah tanah seperti ini," keluh Liam, yang hanya direspon dengan tawa kecil oleh Freya.

Destinasi selanjutnya adalah Brighton War Memorial yang hanya berjarak satu blok dari museum. War Memorial ini terletak dekat Steine Gardens dan Admiral Casino, tepat di tengah pusat keramaian.

Liam mengeluarkan remah-remah roti dari kantong kemejanya dan melemparkan ke arah burung merpati yang bergerombol di sekitar kolam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Liam mengeluarkan remah-remah roti dari kantong kemejanya dan melemparkan ke arah burung merpati yang bergerombol di sekitar kolam. Freya terkikik geli melihat burung-burung itu langsung menghampiri Liam.

"Aku tidak tahu kamu membawa remah-remah roti sisa sarapan tadi," ujar Freya.

Liam menoleh dan tersenyum malu-malu. "Aku sudah merencanakan jalan-jalan ini sejak pertama tiba di Brighton."

Freya pun ikut melempar remah-remah roti ke arah gerombolan burung merpati yang tampak menyukai Liam.

Sebuah nada pesan masuk berbunyi. Liam merogoh saku celananya dan menyipitkan mata. "Ah, Gem akan bergabung dengan kita," kata Liam . "Sepertinya dia sudah bosan dengan tur musik bersama Kakak."

Freya tersenyum. "Dia orang yang baik? Seperti apa dia?" Mengingat Freya belum terlalu kenal dan dekat dengan teman baru mereka.

"Baik. Sangat baik," Liam menjawab. "Dia bisa bermain piano. Permainan gitarnya juga bagus. Dan sepertinya banyak gadis menyukai Gem. Dia populer."

Chasing YesterdayWhere stories live. Discover now