4. Sop Tanpa Ayam

3.7K 462 6
                                    

Akhir-akhir ini, Krystal memiliki hobi baru yaitu memasak. Tidak seperti anak lain yang giat belajar untuk mempersiapkan ujian kelulusan bahkan ujian masuk Perguruan Tinggi, Krystal justru terobsesi menjadi Chef ternama seperti Chef Renata akibat seringnya menonton acara Master Chef di televisi.

Krystal rela bangun di pagi hari untuk ikut Maminya belanja kebutuhan di Pasar Tradisional yang letaknya tidak jauh dari komplek perumahan Krystal.

Hobi barunya ini berkaitan dengan salah satu ucapan Guru Ekstrakuliker Tata Boga di Sekolahnya.
"Kunci kamu dapetin lelaki, puasin bagian atas dan bawah perut. Percuma jago di ranjang doang kalau urusan dapur harus lari ke warteg sebelah. Kamu bisa aja ditinggalin perkara kepincut sama Chef Renata KW."

Niat Krystal menjadi mantu idaman semakin menggebu perkara perkataan Guru tersebut.

Bismillah, atas restu Papa Mama, Krystal siap menjadi Chef Renata grade A demi mewujudkan rumah tangga sakinnah, mawaddah, warrahmah bersama Kang Mas Kai.

Ucap Krystal dalam hati.

Sepulang dari pasar pun, Krystal buru-buru mandi karena merasakan seluruh tubuhnya sudah dipenuhi keringat yang terus bercucuran.
Mama sih lanjut masak. Percuma mandi, toh pas masak kotor lagi.

"Ma, ayamnya lupa beli kan. gimana ini?" tanya Krystal panik karena lupa beli ayam.

"Yaudah pake sosis sama telur puyuh aja. enak juga kok. nanti pake penyedap rasa ayam aja buat kaldunya." ucap mama santai.

"Oke, aku potongin sayurannya dulu ya". Ucap Krystal bersemangat.

Setelah itu, Krystal mulai memasukkan sayuran yang ia potong tadi ke dalam panci air rebusan bumbu Sop Ayamnya.

"Ma, udah pas belum?" tanyanya ke Mama setelah nyipin rasa sop buatannya.

"Kurang sedep dikit, tambahin gula dek." ucap Mama.

"Hah pake gula? gasalah?" tanya Krystal heran.

"Iya, gula sama garem tuh penyedap rasa alami."

"Oo.. baru tau aku Ma."

Gak lama kemudian, sopnya sudah matang. Sambil menunggu sopnya agak dingin supaya bisa dimasukkan ke wadah makanan, Krystal kembali ke kamarnya untuk siap-siap.

"Kamu mau pergi? kok bawa bekal, tumben. mau kemana?" tanya Papa pas lagi sarapan di meja makan.

"halah paling ke rumah si dekil" jawab Jessica yang abis turun dari tangga.

"sirik aja sih lo kak" jawab Krystal santai.
"Aku ke rumah Kai ya." Krystal pamitan kepada orangtuanya.

Kebucinan Krystal di Minggu pagi dimulai dari pamer hasil masakannya.

Semoga Kai suka. Ucapnya dalam hati.

Krystal turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumah. Ternyata di rumah Kai lagi rame orang. Suara berisik Cahyo dan Sean dari dalam kamar Kai sampai terdengar ke ruang tamu rumah Kai.

Karena sudah dianggap menantu sendiri, Krystal disuruh langsung ke kamar Kai.

Sesampainya di depan pintu kamar Kai, "Kai gue abis masak nih. lu harus coba masakan gue yang super enak ini" Krystal antusias banget memberikan hasil karyanya.

"Eleh enakan juga masakan Bunda. Kali masakan lu gak ada apa-apanya dibanding warteg Bu Sri." Kai asik sendiri dengan stik game di tangannya.

"Serius coba dulu nyet." ucap Krystal sambil mendekat ke trio kwek-kwek itu.

"Lu mau coba kaga Yo, Se?" tanya Kai ke teman-temannya.

"Kaga ah lagi seru ini." jawab Cahyo yang lagi adu PES sama Kai.

Sean yang sedang main game di ponsel pun menoleh ke arah Krystal. Sean melihat raut wajah Krystal yang tampak murung dan sedih.

"Sini, gua cicipin" kata Sean.

Karena sudah sakit hati duluan melihat usaha Krystal tidak di hargai Kai, Krystal memberikan bekalnya itu kepada Sean.

"Enak Tal, lu bisa masak ternyata?" tanya Sean.

"Bisalah. gue gitu" Krystal terharu mendengar pujian Sean.

"Bro, lo yakin gamau? gua abisin nih. enak sumpah." ucap Sean kemudian. Sean mulai menyantap sop buatan Krystal.

Kai mulai mencium aroma sop buatan Krystal. Kai tiba-tiba menghentikan permainannya, lalu menoleh ke arah Sean yang sedang asyik mengobrol dengan Krystal.

"Sini gua cicipin" Kai menyeborot sendok Sean dan sedikit menyicip sop itu.

"Yakin ini masakan lo tal?" tanya Kai tidak percaya.

"iyalah, kenapa? Gak percaya ya gue bisa masak?" jawab Krystal ketus.

"bukan masakan Mama?" tanya Kai lagi.

"Idih, beneran gue yang masak tadi."

Kai membawa bekal Krystal yang sudah hampir setengah habis ke arah meja makan rumahnya. Sean yang gak terima makanannya di serobot pun nyusulin Kai. Cahyo baru sadar kalau dia udah ditinggal sendirian di dalam kamar.

Ternyata Kai memasukkan nasi dan lauk pauk ke dalam bekal tersebut.

Sean mengambil sendok dan ikut makan bersama Kai.

"Punya gua." Kai menepuk tangan Sean yang sedang memegang sendok.

"Anjay pelit banget. tadi lu bilang gamau" Sean dan Kai malah berantem.

Krystal melerai Kai dan Sean.

Cahyo yang dateng langsung menyicipi bekal Krystal tadi.

"Tal, kok enak si masakan lu?" tanya Cahyo.

"Anjir punya gua." Kai langsung kabur membawa bekal yang sudah di modifikasi dengan makanan rumah Kai.

Kai masuk ke dalam Kamarnya lagi dengan mengunci pintunya dari dalam agar Sean dan Cahyo tidak bisa masuk.

"Anjay pelit banget lu nyet. gua sumpahin keselek lo" teriak Cahyo dari luar kamar.

"Gua mau ke rumah Krystal ajalah. Bye kai" ucap Sean.

Krystal tertawa melihat teman-temannya seperti anak kecil rebutan bekal Krystal. Berarti masakannya kali ini sukses lah ya..

Bunda menghampiri Sean, Cahyo dan Krystal dan menanyai mereka bertiga.

"Kalian abis ngapain sih? Berisik banget."

"Ini Bunda, Krystal bawa masakannya terus Kai makan sendiri di dalem Kamar." ucap Cahyo.

"Kamu abis masak sayang? Kok Bunda gak di kasih sih? Mau dong nyicip."

"Bunda aku tadi bawa banyak, tapi dihabisin Sean sama Kai tuh."

Sean senyum ganteng tanpa dosa. Gimana mau marah coba kalo gini caranya.

"Yaudah kapan-kapan kita masak bareng aja ya, mau dong nyobain masakan Krystal juga."

"Hehe siap Bun, aku juga masi belajar dari Mama kok."

Tidak beberapa lama kemudian, Kai keluar kamar.

"Nih Tal" kotaknya udah habis tak bersisa.

"Enak Pak?" tanya Krystal.

"Besok masakin gua nasi goreng ya Tal." Kai kaya lagi pesan katering.

"Gua juga" Sean ikutan.

"Gua juga lah" Cahyo juga gak mau kalah.

Krystal senang. Alhamdulillah.

Kai dan Krystal (versi Lokal) 1 (end)Where stories live. Discover now