Love Like a Chocolate

502 68 4
                                    

Jinyoung menutup matanya perlahan. Dikamarnya hanya terdengar suara percikan air dari air mancur taman belakang. Begitu menggema. Suasananya begitu hening.

Jinyoung terdiam begitu lama. Entah seberapa lama, tapi ini hari keduanya tak keluar kamar. Makan pun didalam kamar. Semua aktivitas nya didalam kamar.

Kenapa?

Karena ini 2 hari sebelum hari pernikahannya dengan Hwang Minhyun. Ini benar-benar diluar ekspektasi Jinyoung. Begitu menulusup kedalam pikirannya bagaimana caranya ia dilamar oleh seorang Hwang Minhyun. Tak begitu romantis tapi sangat teringat dalam benaknya.

- FLASHBACK -

"Apakah ini benar?"

Mata Jinyoung mulai terasa panas. Ia akan menangis, menangis bahagia. Entah kenapa secepat ini tapi ia merasakan hal yang amat bahagia.

Ia...

Hwang Minhyun...

Lelaki yang dulu mencampakkan dirinya karena oranglain kini bisa kembali dengan hal yang luar biasa. Jinyoung pun tak tahu kenapa ini begitu cepat.

Pikirannya campur aduk. Antara senang, sedih, bingung. Semua jadi satu saat ini.

Jinyoung mencari sosok Hwang Minhyun, ia mencari sosoknya disetiap sudut kampus. Sampai akhir ia menemukan sosok Hwang Minhyun ditaman belakang kampus.

Ia sedang berdiri dibawah pohon yang daunnya berguguran. Sosoknya sangat ia kenal, rambutnya begitu indah tertiup angin sore.

"Hyung..."

Jinyoung menghampiri Minhyun yang sedang menatap pemandangan sore kota Seoul. Sangat terlihat jelas dari ketinggian ini.

"Kau sudah melihatnya?" Minhyun menatap Jinyoung sambil tersenyum.

Jinyoung mengangguk, "Aku...."

Tak ada kata-kata yang terucap sore itu. Dalam keheningan, mata mereka saling bertemu, begitu juga dengan bibir mereka....


- FLASHBACK END -


Jinyoung mondar-mandir mencoba menenangkan pikirannya. Ia terus berpikir apa ini benar atau salah. Ia tahu bahwa cinta memiliki semua kekuatan untuk membuatnya bertahan melawan ketakutannya.

"Jinyoungie..."

Dari balik pintu muncul seorang wanita, ia sangat cantik mirip dengan Jinyoung. Bae Joohyun, ibu dari Bae Jinyoung.

"Apa... Apa ini benar eomma?"

Jinyoung menunduk. Ia mencoba menyembunyikan semua perasaan malu, senang, dan cemas. Bae Jinyoung menyembunyikan semua itu.

"Tidak ada yang tidak benar saat ini. Pilihanmu adalah dia. Hwang Minhyun."

"Aku tahu soal itu eomma. Tapi, apa aku benar mengambil keputusan soal ini semua? Aku masih merasakan sedikit sakit hati ditinggal olehnya dimasa lalu. Sangat sakit."

"Masa lalu hanyalah masa lalu. Apapun yang terjadi dimasa lalu, itu akan terkubur dalam kenangan indah nantinya yang akan kalian akan lukis bersama. Eomma yakin, siapapun sosok Hwang Minhyun saat ini, ia adalah yang paling mencintaimu. Mencintai anak eomma yang tampan ini."

Kata-kata ibunya menyadarkab sedikit pikiran Jinyoung saat ini. Ia tahu bahwa masa lalu hanyalah sesuatu yang tak perlu diingat, toh saat ini sosok Hwang Minhyun memilih dirinya. Bukan yang lain.

-

Jinyoung duduk tenang didalam kamar. Memandang keluar, puluhan kendaraan hilir berganti masuk dan keluar. Ya, ini adalah hari nya. Hari dimana semuanya dimulai.

"Jinyoung!!"

Suara yang tidak asing terdengar ditelinga Jinyoung.

"Daehwi."

Jinyoung menoleh lalu tersenyum manis. Untuk pertama kalinya ia tersenyum seakan semua masalah akan lepas.

"Ah, akhirnya! Aku senang dengan semuanya." Daehwi memeluk erat sahabatnya itu.

Jihoon yang berdiri dibelakang Daehwi sedang terdiam menahan tangisnya, "Hyung, sini peluk."

"Ahhh, Jinyoungie!" Akhirnya Jihoon menangis dan ikut berpelukan.

"Ingat hari ini, tidak akan ada yang berpisah sampai kapapun. Kita tetap sahabat, meski kita dipisahkan takdir nantinya, kita harus tetap menjadi sahabat. Bukannya kita pernah berjanji akan terus bersama bukan?"

Daehwi dan Jihoon mengangguk setuju dengan perkataan Jinyoung.

"Ah sudah sudah. Jinyoung, aku dan Jihoon hyung harus menemui Guanlin dan Woojin hyung. Mereka ada diruangan Minhyun hyung."

"Ah baiklah. Sampai bertemu nanti."

Setelah Daehwi dan Jihoon meninggalkan Jinyoung. Jinyoung kembali duduk dan menatap sekeliling ruangan.

"Hai Jinyoung. Sudah lama tak bertemu."

Suara yang memekik telinga Jinyoung kembali terdengar. Suara itu. Suara wanita yang menampar perasaannya karena merebut Hwang Minhyun beberapa tahun lalu.




















"Joo Kyulkyung...."

CandyWhere stories live. Discover now