Meat, Soda, and Candy

717 104 4
                                    

Ya, Bae Jinyoung, mungkin saja Kwon Hyunbin mendekati mu ada maksud tertentu. Apa kau tidak merasa aneh? Selama ini dia jarang memperhatikan dirimu. Tapi, setelah dia tau kamu ini pernah berpacaran dengan Minhyun hyung, dia terus nempel padamu. Dan akhir-akhir ini juga dia jadi rajin datang ke kelasmu.

Ini kata-kata Jihoon hyung yang terus mengisi kepalaku sedari aku bangun tidur sampai aku nonton TV. Hari ini hari Minggu tapi entah kenapa tidak seperti hari Minggu. Hah? Ada apa dengan Hwang Minhyun dan Kwon Hyunbin sebenarnya?

Drrrrt....

"Hm?"

[From: Jelly Pop 🍭

Jika kamu seekor tikus, apa yang akan kamu lakukan untuk mendapatkan keju? Cepat jawab.]

"Hah? Manusia ini selalu membuat teka-teki bodoh di pagi hari" aku memutar mataku. Tapi, anehnya aku masih saja menjawabnya.

[To: Jelly Pop 🍭

Berlari mungkin. Karena tikus menyukai keju, aku akan berlari dan mencoba mendapatkan keju.]

Aku merebahkan diriku diatas sofa diruang tengah sambil terus membayangkan perkataan Jihoon hyung. Kata-kata itu terus mengganggu pikiranku.

"Jinyoung-ah, tuan Hwang menunggumu didepan. Apa ahjumma biarkan dia masuk?"

Mataku tiba-tiba membulat, "Apa? Kenapa dia tiba-tiba ada didepan? Padahal baru tadi mengirim pesan." Otomatis badanku terbangun dan berjalan menuju pintu depan.

Aku melihat sosok Hwang Minhyun. Ya, sosok yang dulu benar-benar aku cintai. Tapi, entah kenapa hari ini aku tidak bisa mencintainya lebih dari sekedar 'orang yang menghancurkan masa laluku'?

"Hyung, kenapa bisa tiba-tiba kesini? Tadi bukannya—"

"– aku lari. Katamu, jika seekor tikus ingin mendapatkan keju, ia harus berlari. Inilah aku. Tikus."

Dengan nafas yang tak beraturan dia coba menjelaskan. Sungguh, aku sangat terkejut. Untuk pertama kalinya aku melihat perjuangannya yang tulus. Padahal dulu, dia dengan mudahnya menyia-nyiakan diriku dan pergi dengan orang lain.

"Kau.... Ayo masuk dulu." Aku mengulurkan tanganku, ia tersenyum. Ya, senyuman tulus yang bisa menggoyahkan pertahanan semua orang.

Jinyoung-ah, kenapa dirimu jadi lemah begini? Apa yang kanu lakukan? Lagi-lagi batinku berkecamuk.

Aku mengajaknya ke tempat favoritnya jika berkunjung ke rumahku. Ya, halaman belakang. Dia sangat suka disana.

"Apa? Kenapa melihatnya seperti itu? Kau mau menerkam diriku?"

Ia terkekeh pelan. Lihat wajah tampannya.
"Kau seorang laki-laki kan?"

"Hm? Pertanyaan bodoh macam apa itu?" Aku sedikit mendengus kesal padanya.

Ia menyentuh pipiku dan menatapku, "Kamu cantik. Entah kenapa matamu selalu buat aku jatuh masuk ke dalamnya. Semakin dalam."

Perasaan macam apa ini? Kenapa jantungku berdetak kencang? Jangan, tolong jangan diteruskan! Ucapku dalam hati sambil terus menatap matanya.

"— Dan lagi, Bae Jinyoung adalah orang pertama yang bisa membuat seorang Hwang Minhyun bertekuk lutut. Mengemis perhatian seorang anak berumur 18 tahun." Matanya terus meminta mataku untuk bertemu.

Seketika aku tersadar dan tersenyum tipis. "Sudah menggombalnya? Minum dulu."

Ia tertawa karena usahanya kali ini gagal. "Bae Jinyoung benar-benar tahu aku akan melakukan apa. Baik bos. Umh– hari ini ada yang ingin kau lakukan?"

"Aku hanya ingin dirumah seharian ini. Bagaimana kalau kita main play station saja?" Usulku sambil meminum soda.

Ia mengangguk setuju lalu tersenyum.

"Ya! Berhenti tersenyum seperti itu!"

"Apa salahku? Aku hanya tersenyum bukan menatap dirimu."

"Senyummu itu seperti racun buatku, Hwang Minhyun-ssi."

Untuk pertama kalinya lagi kami menghabiskan waktu bersama. Aku dan dirinya setelah kejadian itu. Hatiku perlahan-lahan luluh lagi. Pegangan tangannya yang hangat, senyumnya yang manis semanis permen.

"Jinyoung-ah, ada temanmu diluar."

Aku menoleh pada ahjumma. "Teman? Suruh dia kesini saja."

"Teman? Kau mengundang teman?"

Aku menggeleng cepat. "Mungkin itu Jihoon hyung, atau Woojin hyung, atau Daehwi, atau juga Guanlin. Mereka memang selalu datang dadakan tanpa pemberitahuan sama sekali."

Aku dan Minhyun hyung terus bicara. Sampai akhirnya sosok yang sangat kami kenal datang.

"Nampaknya aku mengganggu acara kalian ya?"

Sontak kami terkejut dan menoleh pada suara itu.

"Kwon Hyunbin."

"Hyunbin hyung."








[Nb: ciaaaa to be continue. Penasaran ya Hyunbin kenapa bisa tiba-tiba datang? Apa reaksi Minhyun? Gimana perasaan Jinyoung saat melihat Minhyun dan Hyunbin ketemu? Tunggu next week ya! 2/3 part bakal sending!]

CandyWhere stories live. Discover now