Kelopak Kedua

31.8K 1.8K 441
                                    

Warning 18+

Ting!

Mendengar bunyi dentingan tanda pintu lift terbuka, membuat Singto yang dipenuhi nafsu langsung menarik Krist masuk ke dalamnya.

Ditekannya angka 17 pada deretan tombol yang ada di samping pintu lift.

Pintu lift kembali tertutup dan tiba-tiba saja Singto langsung mengangkat Krist hingga tubuh pemuda itu kini dalam gendongannya.

Punggung Krist bersandar pada dinginnya dinding besi lift. Kakinya mengalung pada pinggang Singto. Tangannya bertumpu pada bahu kokoh pria dengan jas hitam itu.

Tangan Singto berada di bokong Krist untuk menyangga tubuh pemuda manis itu. Sesekali ia meremasnya gemas. Bibirnya yang sexy kini tengah asik menjelajahi leher putih Krist.

"Hhmphh.." Krist menggigit bibirnya berusaha agar suara desahan tak keluar dari sana.

Oh ayolah mereka bahkan masih ada di lift bagaimana kalau nanti ada yang lihat?

Tapi Singto tidak perduli, yang ada dipikirannya saat ini hanyalah Krist yang akan mendesah nikmat dibawahnya saat dikamar nanti.

Singto menurunkan tubuh Krist dan langsung membalikan tubuh pemuda itu hingga ia menghadap dinding lift. Dengan terburu-buru Singto melepaskan dan melemparkan jasnya sembarang lalu melonggarkan ikatan dasinya.

Sungguh saat ini penampilan seorang Singto Prachaya diyakini dapat membuat siapapun meneteskan air liur mereka.

Tanpa aba-aba Singto langsung menggesekan adik kecilnya yang sudah mengeras di belahan bokong penuh Krist, membuat dirinya mengerang nikmat merasakan sensasi luar biasa di bawah sana.

"Aahh sial ini bahkan aargh belum masuk!"

"Aah mmphh.."

Krist tak pernah merasa sepanas ini sebelumnya. Kakinya bahkan sudah menjadi jelly, untung saja ada tangan kekar Singto yang menyangga tubuhnya hingga ia masih mampu berdiri.

Dinding lift dibuat lembab dan berembun dengan udara panas yang dihasilkan keduanya yang bahkan belum sampai pada permainan inti.

Ting!

Tanpa menunggu lagi Singto yang masih terengah-engah menarik Krist keluar menuju kamar hotel yang telah ia pesan secara online itu.

"He-hei hhah jas mu hahh" ucap Krist dengan nafas yang memburu saat melihat pintu lift tadi kini sudah tertutup.

Singto tidak menjawab. Ia langsung membuka pintu kamar yang telah ia pesan dengan kode yang telah diberikan padanya secara online. Pintu terbuka dan Singto langsung menarik Krist masuk ke sana.

Brakk

Pintu tertutup dan permainan yang sebenarnya pun dimulai.

Pintu tertutup dan permainan yang sebenarnya pun dimulai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Udah terbit🎉) Singto Krist Story : Apple BlossomWhere stories live. Discover now