Part 20 - Jenguk Nathan

73.9K 3.9K 23
                                    

#Happy Reading!

"Benci bisa jadi cinta Nat, inget." lanjut Resha, lalu hening menyelimuti keduanya.

'Ceklek'

Pintu kamar inap Natasha tiba-tiba terbuka, lalu muncul Mama dan Papanya.

"Assalamualaikum," Mamanya menghampiri Natasha, sedangkan papanya mendudukkan dirinya di sofa.

"Waalaikumsalam." jawab Natasha dan Resha serempak.

"Kepalanya masih pusing?" tanya Naya.

"Sedikit." jawab Natasha sambil memegang kepalanya.

"Yaudah, jangan banyak gerak." Naya memperingati anak bungsunya itu.

"Ehm, om, tante, saya mau pamit pulang udah sore." Resha berdiri lalu menghampiri Mama dan papa Natasha.

"Oh, iya ya, ya udah, hati-hati ya." kata Naya, Resha lalu mencium tangan Naya dan Alfa, mama dan papa Natasha.

"Nat, gue balik." pamit Resha pada Natasha.

"Iya, ati-ati."

"Assalamualaikum," salam Resha sebelum pergi dari ruang inap Natasha.

"Waalaikumsalam,"

******

Dua hari kemudian...

"Lo gak mau jenguk Nathan, Nat?" tanya Resha tiba-tiba, membuat Natasha yang tengah minum tersedak.

Dengan tangannya yang panjang, Natasha meletakkan gelas minumnya di atas meja samping ranjang.

"Uhuk, uhuk, lo ngomong apa?" Natasha bertanya balik, seolah-olah ia tidak mendengar pertanyaan Resha tadi.

"Gue yakin, lo pasti tadi denger kok." ucap Resha.

Dengan memutar kedua bola matanya, Natasha membalas, "Ya deh."

"Sekarepmu Nat," Resha sangat kesal dengan sahabatnya itu, ia lebih memilih mengambil apel di meja Natasha lalu memakannya.

Hening beberapa menit, lalu suara Natasha memecah keheningan.

"Anterin gue ke kamar Nathan," kata Natasha kepada Resha yang membuat cewek yang tengah memakan apel ketiganya hampir tersedak.

"Apa? Gue gak salah denger kan?" tanya Resha dengan senyuman tertahan.

"Ck, kalo gak mau biar gue sendiri yang ke sana." Natasha berusaha turun dari ranjangnya.

Resha yang melihat itu langsung membantu Natasha turun dari tempat tidurnya sambil membawakan infusnya.

Mereka berdua berjalan keluar dari kamar inap Natasha, dengan Resha membantu Natasha berjalan.

Saat sampai di depan sebuah pintu kamar inap di rumah sakit itu, mereka berdua berhenti.

"Gue tungguin di luar ya... sana masuk," ucap Resha sambil mendorong pelan bahu Natasha ke dalam ruangan Nathan.

Natasha mendengus sebal ke arah Resha, lalu gadis itu membuka pintu kamar inap Nathan dengan perlahan.

Cewek itu menyembulkan kepalanya ke dalam ruangan itu, dan hanya ada seorang cowok familiar baginya tengah terbaring di atas kasur rumah sakit dengan selang infus tertancap di kulit tangannya. Sama seperti dirinya, tetapi cowok itu lebih parah yaitu luka tusuk di perutnya yang pasti sangat sakit.

Ice Prince (OPEN PRE ORDER)Where stories live. Discover now