Part 8 - Kotak Biru

82.8K 4.9K 251
                                    

#Happy Reading!

Nathan berjalan dengan santainya di koridor sekolahnya, tak banyak siswi yang melihatnya, ada yang dengan menjerit tapi ditahan, adapula yang sambil gigit jari sendiri. Bagaimana tak lebay jika si cassanova di sekolah mereka lewat di depan mereka, tak akan mereka sia-siakan kesempatan itu, walaupun dinyatakan bahwa Nathan tak akan menggubris itu semua.

Cowok itu terus berjalan dengan novel di tangannya, tanpa memperdulikan orang di sekitarnya. Sampai seseorang dengan sengaja menyenggol tangannya yang membuat novel yang di tangannya jatuh.

"Sorry," ucap seorang siswi yang menyenggolnya dengan nada yang dilembut-lembutkan.

Nathan melihat siswi itu dengan dahi mengernyit selama satu detik lalu kembali dengan wajah datarnya. Ia lalu mengambil novelnya yang sempat terjatuh, dan pergi berlalu tanpa mengucap apapun.

Siswi yang sempat menabraknya adalah Vera, cewek yang suka nge-gank dengan penampilannya yang tak seperti murid sekolah, bajunya yang diperkecil, rok span, dan tak lupa cewek itu sering keluar masuk BK karena sering bolos dan penampilannya yang membuat guru di sekolah itu geleng kepala.

Vera mencebikkan bibirnya yang dilapisi lipstik yang super tebal, cewek itu tak terima diperlakukan seperti itu oleh Nathan. Ia lalu mencekal tangan Nathan.

******

Berbeda dengan Nathan dan Vera, kini Natasha tengah berunding dengan Resha, sahabatnya, sambil berjalan di koridor sekolahnya.

"Udah lo kasih aja ke Nathan, palingan cuma digubris deheman dari Nathan," Kata Resha sambil memandang kotak berwarna biru laut yang berisi kaos Nathan di tangan Natasha.

Natasha hanya menganggukkan kepalanya, "Nah, itu tuh yang gue benci banget sama dia, masa orang ngomomg gak dihargain mulu, wajah juga gak pernah tuh nunjukin ekspresi,"

Resha tertawa menanggupi ucapan sahabatnya yang membuat Natasha heran, "Lo ngarep biar gak di cuekin Nathan, Nat?"

"Eh enggak, bukan gitu maksud gue, dih ngapain gue ngarep sama dia,"

"Bener nih? Gak boong kan lo? Ntar lain di mulut, lain di hati lagi,"

"Ish, paan sih, gak mungkin kali,"

"Oke, gue jaga omongan lo,"

"Oke," ucap Natasha mantap.

Setelah mereka sampai di depan kelas Nathan, lebih tepatnya di koridor dekat kelas Nathan, nampak Nathan yang tengah berbicara dengan Vera, teman seangkatan mereka, yang juga musuh Natasha saat Vera terkena hukuman BK.

Entah kenapa saat melihat Nathan dan Vera, emosinya muncul, apalagi ketika melihat tangan Nathan yang dipegang oleh Vera. Natasha menentang jika perasaan itu bukanlah kecemburuan tetapi itu adalah rasa permusuhan jika ia melihat Vera.

"Ada si cabe tuh Nat, eh, lo mau ke mana?" tanya Resha sambil mengikuti sahabatnya yang berjalan menghampiri Nathan dan Vera.

Saat Natasha sampai di depan Nathan dan Vera, ia memisahkan tangan Vera yang memegang agan Nathan, membuat Vera tak terima.

"Eh, lo apaan sih, gak jelas banget, dateng-dateng trus ngrusak keromantisan orang, Oh, gue tau, lo iri kan?" tanya Vera diakhiri dengan tawanya yang seperti nenek sihir.

"Makanya, jangan ngurusin OSIS sama pelajaran mulu, bikin lo makin cupu tau gak?" lanjut Vera.

"Jaga ya omongan lo, tanpa gue dan OSIS sekolah kita gak bakal kayak gini, tanpa gue juga sekolah gak bisa membasmi murid yang suka BOLOS dan DANDAN MENOR kayak gitu, camkan itu," ucap Natasha dengan nada tajam dengan kata bolos dan dandan menor ia perjelas.

Ice Prince (OPEN PRE ORDER)Where stories live. Discover now