Pelakor Vs Mantan

6.5K 180 1
                                    


Akhirnya setelah beberapa minggu kemudian mita mendapatkan pekerjaan menjadi seorang karyawan sebagai kasir toko kue di salah satu cabang toko kue amara.

Disinilah ia sekarang tak hentinya ia tersenyum menghadapi pelanggan yang cukup ramai hari ini. Wajar hari ini adalah hari weekend jadi agak ramai dari biasanya.

_☆☆☆_


Mita POV

Hari ini adalah hari minggu, pagi-pagi sekali aku sudah berangkat menuju tempat ku bekerja. Ya aku bekerja di tempatnya amara. Kalau kalian bertanya apakah aku malu bekerja disana, apalagi di tokonya amara? Siapa yang tidak akan malu, ya pasti aku malulah. Tapi dasarnya amara orang yang baik jadi dia bisa-bisanya mengambil hatiku untuk tidak bisa menolak permintaannya.

Jarak dari rumah ke tempat aku bekerja lumayan dekat, hanya berjalan kaki sekitar 15 menit sampai.

Sambil berjalan aku melihat sekitar jalan yang kulalui. Suasana disini masih asri, masih banyak terlihat pohon di depan rumah warga. Aku memang sudah pindah kesini sekitar 4 tahun yang lalu. Namun aku tidak pernah berjalan seperti yang kulakukan saat ini. Tidak pernah peduli dengan sekitar lebih tepatnya.

Setelah 15 menit ahirnya aku sampai ditempatku bekerja. Aku memang dipercayakan oleh amara untuk memegang kunci cadangan untuk membuka toko dipagi hari.

Ahir-ahir ini adalah rekor untukku, bangun pagi adalah hal yang mustahil, namun untuk saat ini sudah menjadi kebiasaanku.

Setelah berkutat selama satu jam membuka toko dan membereskan segalanya, pegawai yang lain mulai berdatangan.

Disini memiliki 7 karyawan, 4 orang koki, 1 orang kasir, dan 2 orang lagi karyawan biasa yang memperhatikan dan membantu pelanggan.

4 orang koki itu adalah Samuel, jack, rudi dan santo. Dan 2 orang karyawan itu namanya santi dan jeni.

"Pagi mbak tha!" Sapa salah seorang karyawan bernama samuel. Dia adalah koki utama disini. Wajahnya tampan, namun sayang harus bekerja di belakang dinding, jadi tidak bisa dinikmati pelanggan disini, kah kah kah, aku masih saja jelalatan melihat orang tampan. Istigfar mita ingat umur...

"Pagi, muel. Selamat bekerja." Sapaku balik

Jam menunjukkan pukul 08:45 wib. Aku sudah duduk manis di kasir tandanya tidak ada lagi yang harus ku bereskan

Dentingan bel pertanda ada pelanggan yang masuk, terdengar samar samar pembicaraan mereka

"Ayo...ayah belikan aku kue tart yang besar ini adalah hari ulang tahunku." Rengek anak kecil yang kira kira sekilas berumur 4 tahu

"Sabar princess ayah akan segera membelikannya untukmu."

"Ada yang bisa saya bantu sir?" Tanya jeni pada pelanggan tersebut

"Carikan saya kue berbentuk princess, yang sedang untuk putri saya."

"Baik Sir, Silahkan lihat di buku menu ini untuk bentuk dan selera yang anda inginkan Sir kemudian lanjut ke kasir dulu." Ucap jeni

Kemudian laki-laki itupun pergi ke kasir.

"Selamat pagi, saya ingin mencari kue ulang tahun." Sapanya

"Pa...gi." ucapku terbata sambil menoleh kearah suara yang terasa familiar di telingaku

Pandangan kami bertemu, nafasku rasanya tercekat melihat kedalam bola matanya yang indah. Masih kuingat dulu saat masih remaja SMA dia adalah laki-laki yang populer dan baik... dan dia adalah pacarku, namanya Fakhri. Tapi itu dulu.

"Hai lama tidak bertemu." Sapaku

Dia hanya diam sambil meletakkan buku menu di meja kasir.

"Ekhm, saya mau yang ini."tunjuknya sambil mengalihkan pandangan tidak mau melihatku. Apakah dia masih marah padaku?

"Oh..ok silahkan duduk dulu sambil menunggu." Aku tersenyum tipis namun hanya dibalas anggukan olehnya

Dan ia pun pergi duduk kekursi setelah memilih kue dan membayarnya

Namun ada yang menarik perhatianku, dia membawa seorang putri kecil apakah itu adalah anaknya? Berbagai prasangka memenuhi pikiranku.

Setelah beberapa saat menunggu, pesanan fakhri pun sudah siap. Di toko ini layanannya unik. Bisa menunggu pesanan kue tart selama menunggu 30 menit. Koki nya sangat cepat dan profesional. Dan tersedia juga beberapa mibuman seperti Kopi, milkshake, dan berbagai macam minum lainnya penunjang sarapan.

Akhirnya fakhri datang mengambil pesanannya."Sepertinya kamu berubah kearah yang lebih baik." Sinisnya padaku

Aku tersenyum membalasnya "Apa seorang mita tidak layak berubah?" Tanyaku padanya

"Mm aku tidak menyangka." Katanya sambil berbalik dan melangkah pergi

Sebelum itu terjadi aku bertanya padanya "Apakah kamu sudah menikah?" Tanyaku memastikan

Dia menoleh kearahku dan dia tersenyum. Errr, masih seperti dulu 'manis' batinku.

Dan akupun membalas senyumnya.

Tbc...

Ttd. Lili Flow
 

Bonus pict...

Bonus pict

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
MINDSET MATTERSWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu