Pelakor tobat

7.1K 194 9
                                    

"Kejarlah akhirat maka dunia akan mengikutimu"

Sejak hari dimana seorang Mita soneta di tipu, dirinya tak pernah lagi menampakkan batang hidungnya di Club

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejak hari dimana seorang Mita soneta di tipu, dirinya tak pernah lagi menampakkan batang hidungnya di Club.

Mita memulai harinya dengan mencari pekerjaan yang halal, kantor demi kantor ia masuki namun belum ada juga yang sudi mempekerjakannya.

Ahirnya pilihannya jatuh pada pekerjaan menjajakan kue ke toko/warung. Sungguh miris memang kalau mau berubah ke arah yang lebih baik, banyak ujiannya.

Sebelumnya mita teringat pesan istrinya Arman yang memberikan nasehat kepadanya disaat dia mau mengunjungi mantan kekasihnya tersebut.

Flashback on

Pagi yang indah mengawali hari hari amara bersama Arman,  beserta putra kesayangan mereka yang bernama Ali.

Terlihat keluarga kecil itu bercengkrama ria di taman belakang rumah sambil memperhatikan anaknya yang bertumbuh kembang layaknya anak-anak se usianya.

Amara terlalu sibuk memperhatikan Ali hingga tak sadar Arman selalu memperhatikannya dengan intens.

Arman terus memperhatikan amara yang semakin hari semakin cantik dimatanya. "Cantik." Gumamnya tanpa sadar, namun lain telinga lain pula tangkapannya.

Amara seketika menoleh, namun detik berikutnya hanya keheningan mendera sepasang insan, jarak Arman yang terlalu dekat membuat amara menahan nafasnya.

Tanpa sadar Amara sudah berimajinasi liar sambil menutup matanya. Bisa dirasakan nafas Arman yang mengenai wajah amora namun detik berikutnya lamunannya buyar

'tok tok tok'

'Aish' siapa sih pagi pagi gini bikin kesel, gondok gue. Batin amara.

Ceklek

Mita langsung masuk tanpa perduli pada sang empunya rumah.

"Mas Arman."

Sebelum mita menyelusuri ruang demi ruang, amara langsung mencekal lengan mita.

"Lo tu ya masuk kerumah orang nggak baca salam, nyelonong masuk lagi, dan lebih parahnya kerumah orang yang udah punya anak dan istri."

"Suka suka gue dong, lagian mas Arman nggak marah tuh."

Amara yang sudah menahan emosinya selama ini, darahnya naik ke ubun ubun, langsung menjambak rambut mita.

Dan terjadilah aksi jambak-jambakan. Arman yang mendengar kegaduhan pun langsung melihat apa yang terjadi. Namun dirinya acuh, sambil membawa Ali ke pundaknya, Arman keluar rumah.

Aksi jambak-jambakan masih berlangsung, bahkan cakaran pun tak terelakkan. Pertarungan pun dimenangkan oleh amara. Bagaimana tidak? Semasa SMA dulu dirinya pemegang sabuk hitam.

"Masih berani lo nginjak rumah gue?"

Mita hanya meringis mendapati luka di sekujur tubuhnya tanpa menjawab.

"Uh, ck ck ck terkadang gue kasian melihat lo, nggak punya harga diri."

"Nggak usah sok ngatain gue."

"Kapan lo tobat nya? Lo nggak ngiri liat gue sama mas arman hidup bahagia? Seharusnya lo cari kebahagiaan diri lo sendiri! Dengan cara yang halal. Bukannya malah merebut apa yang bukan menjadi hak lo.!

"Stop it"

Namun bukannya berhenti amara terus berkata kata

"Jika mutiara berkilau di lautan seberang, belum tentu berkilau di tanahmu, namun apabila emas berkilau ditanahmu belum tentu berkilau di lautan seberang. Kebahagiaan itu ibarat mutiara dan emas, sangat berharga. Tapi bukan dengan cara mencurinya, namun menemukannya. Menemukan kebahagiaan sendiri dengan cara yang halal bukan dengan mencuri kebahagiaan orang lain. Dan kejarlah akhirat maka dunia akan mengikutimu."

Kata yang di ucapkan amara menohok batin seorang mita. Dia sadar selama ini dia selalu mengganggu rumah tangga orang lain. Rasa suka yang tak halal. Uang yang tak halal. Semua yang dikerjakannya demi kemewahan dunia semata.

Tanpa berkata kata apa lagi mita segera pergi dari hadapan amara sambil bergumam "Terima kasih."

Flashback off.

Tanpa sadar air matanya menetes. Ia menegadahkan wajahnya ke langit biru, Ya Tuhan ampuni segala dosa hamba, yang penuh dengan dosa. Bahkan dirajam seratus kalipun belum cukup untuk menebus dosa ini. Sering kali hamba melakujan zina, bahkan sekarang hamba malu berada di bumi-Mu ini. Dengan angkuhnya hamba berjalan tanpa mengingatMu." Derai air mata membasahi pipi mita, ia sungguh malu, namun larut dalam rasa malu tanpa adanya pencegahan tiada gunanya. Seperti kata amara menemukan kebahagiaan, ya "Aku mita soneta, akan berusaha menemukan kebahagiaan akhirat, karena apabila ahirat didapat maka dunia akan mengikuti."


Ttd. Lili Flow
18 feb 2018




MINDSET MATTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang