Core 7.0

279 68 28
                                    

Sekarang, aku tidak perlu panik ataupun merasa pesimis pada tes ini, karena apa? Aku tahu trik dan cara penilaian pada battle ini.

Termasuk alasan mengapa mereka menempatkan kami semua di tempat yang penuh dengan cctv ini, meskipun aku tahu cctv itu hanya sebatas pengalihan saja.

"Aku rasa beberapa detik lagi tesnya selesai." gumamku yang berhasil membuat mereka semua yang mendengarnya kebingungan.

"Apa maksdumu Fread?" tanya Leo dengan menunjukkan raut wajah bingung.

"Tidak, bukan apa-apa" jawabku.

Aku sengaja tidak mengatakan apa maksudku pada Leo, entah kenapa aku malas sekali untuk mengatakan apa yang aku pikirkan sekarang, biarlah mereka yang menjelaskan maksud dari tes kali ini.

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh sudut tempat ini dan, bingo!
Aku menemukan apa yang aku cari.

Kemudian aku mengalihkan pandanganku ke arah Frank dan mencoba tersenyum sepertinya.

Frank hanya mengedikkan bahunya dan pergi keluar dari area ring battle

"Tch! Kau menyadarinya ya?! Sial! Aku kira kau hanyalah seorang pecundang." Frank mengatakannya tanpa menoleh kearahku.

Beberapa detik kemudian kakiku merasakan getaran yang cukup besar, semua orang terlihat panik, tak terkecuali dengan ku.

Setelah 2 menit, gempa tadi berhenti dan sekelompok orang tiba-tiba muncul. Ya, mereka adalah para pengawas tes.

"Baiklah, kami semua telah memutuskan siapa saja yang lulus pada tes ini, aku harap kalian semua tidak menangis dan kesal setelah tahu bahwa kalian tidak lulus tes." tutur pria berjas hitam yang berdiri di depan pintu masuk bersama lebih dari 20 pengawas lainnya.

Sedetik kemudian aku merasakan badanku panas seketika. Mataku membulat sempurna ketika melihat pakaian yang aku gunakan berubah warna menjadi abu-abu.

Aku melihat sekelilingku dan semua peserta tes juga mengalami hal yang sama, namun lebih banyak yang berwarna hitam daripada abu-abu seperti warna baju yang aku pakai.

"Aku yakin kalian semua tahu maksud dan tujuan baju kalian berubah warna, dan yang lulus hanyalah yang berwana abu-abu. Aku harap kalian tidak bertanya hal apapun, hanya itu." ujar petugas itu kembali.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya hanya peserta tes yang lolos lah yang berada di tempat ini, aku tidak tahu kemana perginya peserta yang gagal tadi.

Namun ada beberapa pertanyaan di otakku yang masih belum bisa aku jawab. Diantaranya, kenapa tempat battle ini dipenuhi dengan kamera cctv? Mungkin sebagian orang akan berpikir bahwa cctv itu adalah alat pemantau para petugas tes.

Namun itu salah! Bagiku cctv itu jelas tidak berfungsi sebagai apapun, kau ingat apa yang mereka katakan di awal tes? Tempat ini tidak terdaftar di satelit manapun, otomatis di tempat ini tidak ada jaringan sama sekali.

Lalu untuk apa cctv tersebut? Apa hanya untuk menggertak dan membuat para peserta tes tidak macam-macam?

Kemudian bagaimana para juri dan petugas tes bisa menentukan siapa yang lulus tes dan siapa yang tidak?

Dan hanya satu jawaban yang aku yakini, dari awal tes ke 3 tadi di mulai, para pengawas dan juri tes tidak keluar dari tempat ini sama sekali, mereka hanya menghilang dari pandangan semua orang menggukan alat yang mampu membelokkan cahaya, supaya cahaya tersebut tidak mengenai tubunhya.

Sebuah benda dapat dilihat oleh mata, syaratnya ada cahaya yang mengenai benda tersebut dan pantulan cahayanya mengenai retina mata. Bila cahaya tersebut dapat dibuat tidak memantul atau dibelokkan ke arah lain, maka benda tersebut menjadi tak tampak oleh mata.

World Freak (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat