Core 3.5

386 73 21
                                    

"Maka dari itu, aku ingin kau mengurusnya." pintaku pada laki-laki berambut coklat di depanku.

--

Pria itu hanya tertawa mendengar permintaanku.

"Lalu apa yang aku dapatkan jika aku menolongmu? Bukankah Bagus jika semua orang tahu bahwa kau lah yang berhasil memecahkan kasus ini?"

'Kenapa dia menatapku seperti itu? Sungguh, kau laki-laki yang menyeramkan Kai.' batinku diakhiri helaan napas pendek.

"Lagi pula, ini bukan salahku, kau yang membuat kesepakatan dan kau sendiri yang melanggar kesepakatan tersebut." Kai mengatakannya dengan nada menyindir.

Dia memang benar, ini kesalahanku sendiri, untuk apa aku membuang-buang energi menjelaskan rincian kasus Harris kepada Kai, jika aku sendiri yang mengungkapnya.

Flashback on

Aku di bawa ke ruang rapat dewan di akademi, dan aku yakin bahwa aku dijadikan tersangka utama dari kasus terbakarnya 2 jasad siswa akademi ini.

Sekarang aku berada di ruangan yang Kai sebut dengan ruang rapat dewan, sungguh sangat berbeda sekali dengan apa yang aku bayangkan.

Aku duduk di salah satu kursi yang terdapat di ruangan itu.

"Baiklah, aku ingin mendengar semua penjelasan darimu." Kai mulai membuka suara prihal masalah ini.

"Bukankah jika seseorang di intogasi, biasanya hanya terdapat seorang tersangka dan seorang penyidik yang berada di dalam ruangan?" aku melirik ke arah 2 laki-laki yang dari tadi berdiri di belakangku.

"Begitukah? Baiklah kalau begitu, kalian berdua keluar saja." Titah Kai kepada 2 orang yang aku yakini adalah bawahannya.

"Sekarang tidak ada alasan lagi bagimu untuk tidak bicara bukan?" Kai menyeringai ke arahku dengan tatapan yang menyeramkan.

Sebelum mulai bicara, aku menghela napas panjang, sebagai pembuka dari pembicaraanku dengan Kai yang aku yakini akan sangat panjang.

"Apa kau mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dari kasus ini?" tanya Kai membuka pembicaraan.

"Sebenarnya aku tidak tahu-menahu tentang kasus ini, bahkan aku sangat ingin sekali menghindar dari hal yang menyusahkan semacam ini." ungkapku dengan penuh rasa malas.

"Kau tahu, aku tidak menuduhmu sebagai tersangka, tapi aku merasa kau mengetahui sesuatu tentang kasus ini, dan aku rasa kau harus menemukan siapa pelaku sebenarnya. Karena jika tidak kau akan menjadi tersangka satu-satunya dalam kasus ini." Kai menyender pada kursi yang ia duduki sambil melipat kedua tanganya di dada.

"Aku rasa kau benar, akan lebih menyusahkan lagi jika aku menjadi tersangka utama dan satu-satunya dalam kasus ini, baiklah akan ku coba menebak siapa pelakunya." ujarku lagi-lagi diakhiri dengan helaan napas penuh rasa malas.

"Lalu siapa orang kau curigai sebagai pelaku dari kasus ledakan itu?"

"Pertama aku mungkin akan mencurigai salah satu dari anggota dewan akademi, mereka sangat berpotensi sekali menjadi pelaku, dan yang kedua, aku sedikit curiga pada Rick, teman sekelasku. Hanya dia satu-satunya siswa yang tidak datang ke TKP, dan itu ada 2 kemungkinan, pertama dia tipe orang yang tidak ingin ikut campur, sama sepertiku. Atau dia sengaja menjauhi TKP agar terhindar dari tuduhan dan dia memantau situasi dari kejauhan, itu akan lebih aman. Dan yang ketiga, aku mencurigai Harris sendiri yang melakukannya."

World Freak (END)Where stories live. Discover now