Core 6.0

242 70 19
                                    

Shit! Padahal aku sudah bersumpah tidak akan membiarkannya muncul kembali, sial! Laki-laki di depanku ini telah memancing sisi gelapku kembali muncul.

——

Emosiku benar-benar tidak terkendali, aku tidak bisa membiarkan sisi gelapku menguasai pikiranku, aku harus selalu mengingat akibat yang telah sisi gelapku perbuat pada saat itu.

Sekarang aku hanya harus rileks dan santai saat melakukan tes.

"Baiklah semuanya, kita akan melakukan tes yang kedua, yaitu tes tertulis, selesaikanlah hal yang telah kalian mulai tanpa cacat sedikitpun."

Semuanya langsung duduk di kursi yang telah disediakan sebelumnya, dan di suruh untuk menjawab pertanyaan di dalam kertas tadi dalam waktu 5 menit.

"Jadi ini tes NineQuest yang terkenal itu, memangnya sesusah apa ya, apa aku bisa menjawabnya?" gumamku sebelum membuka dan membaca sembilan pertanyaan yang tertulis.

1. Core 1?
2. Core 2?
3. Core 3?
4. Core 4?
5. Core 5?
6. Core 6?
7. Core 7?        
8. Core 8?
9. Core 9?

tunggu! Semua pertanyaanya seperti ini? Apa maksudnya? Bukankah ini adalah tes NineQuest yang disebut-sebut sebagai Batu loncatan tersulit kasta kelas 1? Ini hanya pertanyaan biasa.


Anak dibawah 10 tahun saja sudah tahu isi dari ke sembilan Core, namun waktu yang diberikan sedikit mengganggu, bukankah 5 menit terlalu singkat? Apa aku bisa menulis semua penjelasan Core di kertas ini?  Penjelasan untuk satu Core saja bisa mencapai 1000 kata, apakah bisa selesai?

Aku mencoba melirik ke kiri dan kanan, ternyata dugaanku benar, tidak sedikit orang yang merasakan hal yang aneh sepertiku.

Aku berusaha memikirkan semua kemungkinan yang dapat terjadi, tapi sia-sia saja, pikiranku kembali pada pertama kali aku masuk ke wilayah Double C, tunggu!

Aku diam sesaat untuk kembali mengumpulkan semua ingatanku dan mencoba memecahkannya.

"Ternyata begitu, kenapa tidak terpikirkan olehku dari awal, benar-benar menyusahkan, dan sekarang aku yakin akan berhasil dalam tes NineQuest ini" gumamku penuh percaya diri.

5 menit berlalu dan tes pun telah berakhir, sebagian orang terlihat murung, dan sebagiannya lagi terlihat santai termasuk aku.

Semua orang terlihat begitu gugup saat hasilnya tengah di periksa oleh para juri.

"Baiklah, aku akan mengumumkan siapa saja yang akan masuk pada tes selanjutnya." ujar seorang perempuan yang mungkin 10 tahun lebih tua dariku.

Muncul sebuah layar hologram yang cukup besar, semua perhatianpun tertuju pada benda tersebut.

"Yang lulus pada tes kedua kali ini hanya 30%, semua nama yang terpampang di layar tersebut adalah orang yang lulus." terdengar nada sinis dari ucapanya tersebut.

Sorak sorai kemenangan mulai terdengar dari mulut beberapa orang, namun itu tidak sebanding dengan teriakan histeris dan putus asa yang menggema di ruangan ini.

Perempuan itu pun menghilang begitu saja, bukan karena dia hantu atau makhluk astral, dia berpindah tempat dengan teleportasi, tapi bukankah wilayah ini tidak diseting dalam satelit? Entahlah mungkin ia hanya berpindah tempat yang masih berada di dalam wilayah ini.

"Aku tidak percaya ini! Padahal aku sudah menjawab beberapa pertanyaan, waktunya saja terlalu sedikit tidak mungkin ada orang yang bisa menuliskan semuanya dengan benar dan sempurna, hei kau!" seru seorang pria yang lebih pendek dariku, tapi aku yakin dia lebih tua dariku, dia terlihat marah sekali kearahku.

"Apa kau berbuat curang hah?! Tidak mungkin kau menjawab semuanya dengan waktu 5 menit, sebenarnya trik apa yang kau gunakan?!" tanyanya yang terlihat seperti sedang menindasku, raut wajahnya menunjukkan kekesalan.

"Untuk apa aku bersusah payah berbuat curang jika dengan diam tanpa menjawab pertanyaan itu dapat membuatku lolos, bukankah itu akan lebih menghemat energiku." aku mengatakannya dengan nada yang terdengar angkuh.

"Apa maksudmu?" pria tersebut terlihat kebingungan mendengar perkataanku.

"Bukankah dari awal kita telah di beritahu untuk menuruti semua arahan yang diberikan, pengawas tes mengatakan bahwa kita harus menyelesaikan apa yang kita mulai tanpa cacat sedikitpun, dengan kata lain, jika kita tidak memulainya bukankah tidak masalah? Maka dari itu aku hanya perlu diam tanpa perlu bersusah payah menuliskan isi dari pertanyaan yang sampai kapanpun tidak akan dapat selesai dalam waktu 5 menit." kataku diakhiri helaan napas.

Semua orang terdiam, dan terkejut mendengar perkataanku.

Menurutku mereka terlalu berpikir rumit tentang tes ini, padahal sangat sederhana sekali untuk menyelesaikan tes.

Tapi yang paling membuatku bingung adalah jenis tes yang di berikan, bukankah tes ini dilakukan untuk menentukan kasta seseorang dalam 2 tahun ke depan? Tapi kenapa tesnya tidak terlalu condong pada Core yang selama ini kita pelajari? Lantas apa tujuan tes ini? Jika tesnya seperti ini untuk apa kita di tuntut menguasai ke 9 Core?

Pertanyaan tersebut terus terngiang di kepalaku, aku berusaha menebak kemungkinan yang terjadi.

"Hei nak? Kau tidak apa-apa?" ujar seseorang yang menepuk bahuku dan membuatku tersentak kaget.

"Tes selanjutnya akan dilakukan, kau lulus bukan?" tanya laki-laki bertubuh kekar dengan kepala plontos tersebut.

"Iya, terimakasih telah menyadarkanku." aku membungkuk untuk memberi hormat dan pergi meninggalkan laki-laki tersebut, sekilas dia tersenyum padaku, bukan! Lebih tepatnya seringai yang menyeramkan.

Peserta yang lulus semakin sedikit, padahal menurutku tesnya sangat sederhana sekali, apa yang membuat mereka semua gagal? Lalu kenapa kebanyakan peserta yang gagal adalah orang dewasa, bukankah mereka pernah melakukan tes sebelumnya? Apa tes yang dulu sangat berbeda dari tahun ini?

Meskipun begitu, setidaknya mereka memiliki gambaran mengenai tes ini.

"Sudah ku duga, Kau juga menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan tes ini bukan?"

Aku tahu suara ini, laki-laki pintar yang menjebakku dalam masalah di sekolah pada tempo hari.

Laki-laki itu berjalan mendekat ke arahku dengan seringai yang tipis.

"Tentu saja, aku juga yakin banyak orang yang menyadari keanehan pada tes ini, termasuk kau—"

—Kai"

Laki-laki itu terus menunjukkan seringai tipisnya yang aneh padaku, jujur aku merasa risih sekarang!

"Aku harap Dewi fortuna masih senantiasa berada di pihakmu sampai tes ke 3 berakhir, good luck!" Kai melenggang begitu saja tanpa beban sedikitpun.

Aku semakin risih dengan sikap Kai, dia datang dengan mengatakan hal yang aneh padaku dan pergi begitu saja, apa dia sedang menakutiku hah?!

Sekitar seribu orang masuk ke dalam bangunan seperti stadion untuk melakukan tes ke 3.

Dan akhirnya aku menyadari apa yang Kai katakan tadi.

Aku melihat banyak ring dalam stadion, ya! Ring tinju yang sering aku lihat di televisi.

Sial! Apa yang akan aku lakukan?!



To Be Continued...

A/N : Masih ada yg baca cerita freak ini? Sorry buat yang nunggu (kalau ada) ane jarang update :v
Inspirasi saya hilang begitu saja :v
Sekali lagi gomennasai. 🙏

World Freak (END)Where stories live. Discover now