Prolog

11.9K 280 3
                                    


"Gara-gara lo cewek sialan!" Teriaknya membuatku takut, perlahan aku memundurkan langkahku ketika ia mendekat, jujur saja setiap kali dia mendekat aku selalu takut, setiap kali dia berbicara denganku, aku selalu takut, bahkan saat dia menatapku aku selalu takut, seakan dia siap menerkamku kapan saja.

"Argh!" pekikku saat dia menarik rambutku kasar, ini sakit, sungguh sakit.

"Gara-gara lo, hidup gue hancur, impian indah gue hancur! Cuman gara-gara satu cewek kaya lo hidup di bumi ini!" Bentaknya lagi membuatku hanya terdiam dan masih meringis kesakitan saat tangannya semakin kuat menarik rambutku, seakan rambutku ingin lepas dari kepalaku sekarang juga, ini sungguh menyakitkan. Perlahan air mataku mengalir begitu saja dari kedua mataku, aku sudah tidak kuat dengan semua ini

"Ma-maaf" lirihku berusaha memberanikan diri untuk berbicara, walaupun aku tahu akhirnya akan bagaimana

"Maaf?! Cih! Lo udah berapa kali ngomong gitu, lo tuh beneran udah jadi mainan rusak!" dengan kasar dia melepaskan tangannya dari rambutku dan mendorongku, membuat aku tersungkur ke lantai

Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana, harus berbuat apa setiap kali dia memperlakukanku seperti boneka, bahkan lebih mengerikan dari boneka. Aku hanya menundukan kepalaku takut, aku terlalu takut untuk menatapnya sedikit, aku hanya bisa melihat kakinya saja yang masih berdiri dihadapanku

Perlahan kakinya melangkah menjauhiku aku sedikit merasa lega saat menyangka dia akan pergi tapi tak lama dia kembali kearahku bahkan sekarang dia berjongkok untuk mensejajarkan tingginya denganku

"Dengar ya pelacur! Gue enggak tahu yang di perut lo itu anak siapa, yang jelas gue mau lo dan bayi lo mati!"

Deg!

Jantungku seketika berdebar sangat kencang saat dia berkata seperti itu dengan tangannya memegang sebuah benda tajam, seperti pisau namun kecil.

"a-aku mohon ja-jangan" kataku terbata-bata saat dia mengarahkan benda tajam itu ke pipiku dan lalu kedua matanya yang tajam menatap ke perutku yang sedikit membuncit karena aku sedang hamil.

Dia hanya tersenyum licik sampai akhirnya...

"JANGANNNN!!!!"





cuman prolog, tunggu aja part 1 nya:)

ig: siideess

Please, Terima Aku (KaryaKarsa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang