15) Keresahan

70.7K 1.4K 104
                                    

Alya

Aku terbangun dan mendapati tempat di sebelahku kosong, yang tadi malam Adam tempati saat Adam tidur di sampingku.

Aku menangis saat itu juga lalu menarik selimut yang menutupi tubuh polosku sampai ke dada.

Bagaimana mungkin aku bisa sebodoh ini? Apa mungkin Adam hanya memanfaatkanku? Bagaimana kalau kenyataannya adalah aku dan Adam belum menikah? Dan tadi malamーdengan bodohnya aku secara suka rela telah memberikan hartaku yang paling berharga pada orang asing. Aku membenamkan wajahku di lututku dan menangis dengan kencang, meratapi kebodohanku yang telah percaya pada orang yang bahkan belum bisa aku ingat siapa dia sebenarnya. Aku terlalu memakai perasaan saat itu, aku dengan mudahnya percaya saat Adam bilang dia adalah suamiku, saat dia bilang bahwa dia sangat mencintaiku. Kalau dia memang suamiku kemana dia sekarang? Kenapa Adam meninggalkanku sepagi ini?!

"Honey kenapa kamu nangis? Hey, kenapa kamu nangis Sayang?" Tiba-tiba entah datang darimana Adam sudah duduk di hadapanku dan menangkup wajahku, terlihat sangat khawatir. Melihat Adam membuatku semakin menangis kencang. Aku kira Adam benar-benar meninggalkanku setelah apa yang terjadi tadi malam.

"Aku kira kamu pergi begitu aja setelah perkosa aku." Kataku sambil masih terisak keras. Adam melotot kaget mendengar jawabanku

"Pe-perkosa?" Katanya shock. Aku mengangguk lalu memeluk Adam sambil masih terus terisak.

"Iya, aku kira kamu bohong saat bilang kamu adalah suami aku. Dan aku kira kamu manfaatin aku yang lagi hilang ingatan untuk perkosa aku, dan setelah kamu lakuin itu kamu akan pergi tinggalin aku sendirian."

Adam tertawa dan semakin memelukku dengan erat, mencium ubun-ubunku, "kamu dan imanjinasi kamu selalu membuat aku kagum honey." Adam menyeka air mata di pipiku, "kamu parah ya, mana mungkin aku tinggalin kamu setelah perjuangan aku selama ini untuk bawa kamu pulang? Aku ngga akan pernah lakuin hal itu, aku ngga akan tinggalin kamu honey. Tadi aku dari kamar mandi, kamu ngga denger suara air dari kamar mandi tadi Sayang? Dan perkosa?" Adam kembali tertawa lalu menindih tubuhku

"Aku akan perkosa kamu lagi setelah shalat subuh ini!" Katanya sambil menciumi wajahku, aku tertawa sambil menghidari serangan-serangan Adam.

"Dasar mesum!" Kataku sambil masih tertawa, Adam ikut tertawa dan semakin menciumi wajahku.

"Tapi kamu cinta kan?" Katanya menggodaku di sela-sela ciumannya

"Ngga!" Jawabku cepat dan semakin tertawa keras

"I love you too, honey. I love you so much." Jawab Adam ngga nyambung.

Dan perasaan kosong dan hampa itu hilang saat aku bersama Adam. Sekarang aku tahu apa yang sebenarnya hilang selama ini. Bodohnya aku baru menyadari dan meyakininya saat ini.

Ya, laki-laki ini.

Dialah yang hilang, dan sekarang dia yang membuat hidupku terasa semakin sempurna.

***

Oma menggenggam erat tangan Alya yang duduk di sampingnya, mendengarkan semua penjelasan Adam. 30 menit yang lalu Adam mengantarkan Alya pulang ke rumah oma, Adam juga sudah bertekad akan menjelaskan semuanya pada oma. Adam ingin oma kembali mengizinkan Alya tinggal bersamanya, pulang ke rumah mereka.

"Maafin Adam oma, tapi Adam bersumpah apa yang Adam ceritain memang kebenarannya. Adam ngga berbohong oma. Vivian dan Adam ngga ada hubungan apa-apa dan saat itu Adam benar-benar dijebak. Apa yang oma, Kak Ayu dan Alya lihat saat itu bukan Adam yang sengaja melakukannya. Adam cuma mencintai Alya oma, Adam cinta banget sama Alya. Tolong izinkan Adam kembali bersama Alya oma. Maafin Adam." Adam membungkuk dalam di hadapan oma dan Alya, jantungnya berdegup sangat kencang saat ini, takut akan kembali mendapat penolakan dari oma. Adam berharap hati oma bisa meluluh dan akhirnya oma akan mengizinkan agar dia bisa bersama lagi dengan cucu cantiknya.

Alya's Marriage Life (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang