회 30 화

6.5K 666 25
                                    

Dua tahun berlalu.

Sena tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Setelah upacara kelulusan yang tidak ia hadiri itu, Sena mulai menyukai segala hal yang sederhana. Gadis itu ingin kembali pada kehidupannya. Menjadi seseorang yang memulai segalanya karena dirinya sendiri.

Hari ini hari pertama musim dingin. Mengingat hari-hari yang berlalu, musim dingin kali ini terasa lebih hangat bagi Sena.

Setelah dua tahun berlalu. Dia tidak meninggalkan Mama, Papa dan Seowoo. Sena hanya mengembalikan marganya seperti semula. Ryu Sena.

Dia hanya meninggalkan segala hal yang ia dapatkan dengan sifat dinginnya. Prestasi yang sudah dia raih semasa SMA bahkan sertifikat siswa lulusan terbaik pun tidak ia simpan sebagai bukti kenangan yang membanggakan.

Sena hanya menyisakan hal-hal yang mungkin akan membuatnya bahagia dimasa depan nanti.

Tapi hari ini. Dia harus meninggalkan segalanya.

“Jadi kamu serius mau pergi? Kenapa tidak tinggal disini saja bersama mama dan Seowoo?” ucap Hara yang hari itu tengah membantu Sena mem-packing bajunya ke dalam koper.

Gadis itu mendengus kecil. Dia sudah mendengar pertanyaan itu puluhan kali dan dia pun sudah menjawabnya puluhan kali juga. “Tidak ma, kan aku sudah menjelaskan semuanya. Mumpung usiaku baru 20 tahun. Aku harus menjelajahi negeri kelahiranku sebelum aku menua tanpa tahu isi dunia.” jawab Sena dengan muka jenaka.

Hara tertawa dengan dengusan diujungnya. Wanita paruh baya itu tak betul-betul mengerti dengan alasan konyol putrinya. Tapi dia tidak mau banyak berkomentar, dia tidak akan banyak melarang dengan alasan ini itu. Hara hanya sesekali menanyakan apakah Sena yakin dengan keputusannya.

“Lagipula sudah saatnya, Yoon Sena pulang ke rumah yang seharusnya.” sambung Sena begitu ia selesai merapihkan koper miliknya. Dia menatap Hara yang tengah menatap sendu padanya.

“Sena-ya...”

“Aku sudah cukup merasakan kasih sayang kalian semua, Ma. Aku tidak mungkin mengambil sesuatu yang berlebihan lagi. Dia kan keluarga kalian yang sesunguhnya.” gadis itu tersenyum, melangkah maju dan memeluk erat Hara. “Aku.. sangat-sangat berterima kasih.”

Hara mendesah, melepas pelukan mereka kemudian memegang kedua lengan Sena untuk kembali meneliti setiap inci wajah putri nya itu. “Bagaimana dengan Sehun? Apa dia sudah tau soal ini?” mendengar pertanyaan itu, Sena terdiam sesaat.

“Kau belum mengatakan ini padanya?”

“Kalau aku bilang dia pasti tidak akan melepaskanku. Sudah dipastikan dia akan ikut pergi denganku.”

“Sena-ya..”

“Ma... aku hanya butuh waktu untuk melupakan semua ini. Waktu dimana aku benar-benar melupakan semua ini sendiri tanpa ada sedikitpun bayang kalian dihidupku.”

“Kau akan melupakan kami semua?”

“Tidak, Ma. Bukan begitu, aku hanya butuh waktu untuk merelakan kalian kembali pada posisi yang semula. Aku perlu menyembuhkan sakit yang ada disini” gadis itu menyentuh dadanya dengan senyum kecut yang sangat-sangat kentara.

Hara menatap pias pada Sena. “Jadi alasanmu yang sebenarnya, kau masih merasa sakit dengan semua kejadian ini kan?”

Sena tak menjawabnya, dia hanya tersenyum kecil. “Aku akan lama kembalinya” bisik gadis itu.

Kemudian menyeret koper besarnya keluar dari kamar. Dibelakang Hara membantu membawakan satu tas berukuran sedang yang berisikan barang elektronik milikk Sena seperti ; charger, laptop, powerbank, dan sebagainya.

inside out || sehun [re-pub]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang