61. The Awkward Moment

5.5K 540 180
                                    

Sacha pov
Hari ini hari kedua gue ngajar. Disini ada kewajiban wali kelas tiap pagi masuk kelasnya masing-masing selama 15 menit buat mengontrol keadaan kelas masing-masing. Jadi pagi ini gue ke kelas IX A dulu buat ngecek murid-murid kalem gue.

Seperti kemarin hari, mereka tetaplah tenang dan kalem. Jadi kelar ngecek mereka, gue ngajar ke kelas IX C which is jauh lebih rame daripada kelas IX A. Belum ada 1 jam mata pelajaran gue di kelas IX C, Izra ketua kelas IX A nongol.

"Miss, Randy bermasalah di ruang BK, kata guru BK wali kelas IX A harus ke ruang BK" Kata Izra.

Gue pun memberikan tugas buat IX C dan bergegas ke ruang BK. Disana Randy lagi diomelin sama guru BK yang merupakan ibu-ibu yang udah agak berumur dan bersuara menggelegar. Gue aja sampe kaget pas masuk ruang BK yang tidak seberapa besar ini.

"Permisi Bu, saya wali kelas IX A" Gue mengawali dengan memperkenalkan diri sambil agak membungkuk agar terlihat sopan.

"Ibu ini bagaimana sih sebagai wali kelas? Anak walinya kok bisa-bisanya bolos? Apa ibu tidak kontrol tadi pagi?" Si Guru BK langsung nyemprot gue.

"Maaf Bu, tadi pagi saya sudah kontrol dan Randy ada di kelas sampai saya meninggalkan kelas untuk mengajar di kelas IX C" Jelas gue rada bete. Yaiyalah tiba-tiba kena omel juga.

"Jadi kapan kamu meninggalkan kelas??" Tanya guru BK ke Randy dengan volume full seolah kami semua budek.

"Setelah Miss Sacha keluar kelas dan sebelum Pak Robi masuk" Jawab Randy.

"Kamu pergi kemana Randy?" Tanya gue.

"Saya ke UKS" Jawab Randy.

"Ngapain disana?" Tanya gue.

"Tidur" Sahut Randy.

"Kurang ajar anak ini" Bu Guru BK langsung naik pitam.

"Kamu sakit?" Tanya gue.

"Saya ngantuk Miss" Jawab Randy membuat guru BK bersiap ngeluarin kyubii.

"Generasi begini ini yang masa depannya bobrok" Komentar si guru BK.

"Kamu begadang semalam Ran?" Gue jadi lebih sebel ke guru BK daripada di Randy.

"Setiap malam saya bergadang Miss" Jawab Randy mantap.

"Woo memang harus panggil orang tuanya anak yang begini ini! Biar tau sopan santun" ujar guru BK. Gue liat tangan Randy mengepal, mungkin dia kesal dengan omongan Ibu BK ini.

"Apa tidak diberi teguran saja Bu? Randy ga bolos ke luar sekolah" Usul gue mengingat si Randy ini bolos ke UKS doang, yah walaupun bolos itu salah.

"Kan yang guru BK itu saya tho?!" Ujar Bu BK dengan keras. Yaa ngegas lagi beliau. Gue langsung kicep.

"Lagipula anak seperti ini kalau tidak dikerasi bakal jadi sampah masyarakat kalau besar nanti, mungkin di rumah tidak pernah dididik oleh orang tuanya" Ujar guru BK.

Randy bangkit dari kursinya dan mencengkram leher kemeja Bu BK. Randy yang masih kelas 3 SMP ini berpostur lebih tinggi dari gue. Tentu kejadian ini bikin gue panik.

"Wooaa wooa easy Randy, easy... Lepasin ibunya" Gue berusaha menenangkan Randy.

"Dasar anak kurang ajar beraninya kamu sama saya" Bu BK marah besar.

"Ibu kira mentang-mentang ibu guru BK, ibu bisa ngomong sembarangan soal saya? Ibu ga tau apa-apa soal orang tua saya!" Perkataan Randy menyadarkan gue kalo ucapan Ibu BK tadi emang kelewatan.

Gue melepaskan tangan Randy dari Ibu BK. Randy terlihat masih marah. Ibu BK malah keliatan lebih marah.

"Pulang kamu, jangan kembali sampai orang tuamu menghadap saya" Usir Ibu BK.

Swagger TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang