ANEMONE - POSSESSIVE

2.2K 221 7
                                    

Pesannya jangan emosi aja yaaa wkwkwkwk

pokoknya jangan emosi...

selamat membaca gaes

...

ANEMONE - POSSESSIVE

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ANEMONE - POSSESSIVE

Hari yang ditunggu oleh Ri Chan pun datang. Ia sedang mematutkan dirinya di depan sebuah cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Balutan white crop top dan skirt berwarna hitam menampilkan sisi menawan gadis itu walaupun hanya begaya kasual. Kemudian ia mengambil tas kecil hitamnya, serta sebuah jaket denim yang ia bawa. Ri Chan pun segera berlarian keluar rumahnya saat seseorang sedang memencet bel rumahnya. Keadaan rumah yang sepi karena kedua orang tuanya yang bekerja di luar negeri, sedangkan dirinya merupakan anak tunggal. Gadis itu membuka pintu rumahnya dan menampilkan sosok pria yang ia cintai.

Oh sehun.

Pria itu terlihat tampan. Walaupun hanya memakai kaos hitam yang pas melekat dibadannya sehingga bisa terlihat otot tubuhnya. Jaket denim pun ia pakai beserta celana jeans yang juga senada dengan warna bajunya. Ri Chan mengutuk kekasihnya itu. Begitu sangat mempesonanya Sehun. Walaupun sudah lama ia menjalani hubungan dengan Sehun yang sudah berjalan hampir lima tahun, tapi tetap saja ia seakan baru pertama kali bertemu dengan Sehun. Berbeda dengan Ri Chan, Sehun, mata pria itu langsung tertuju kepada bagian perut kekasihnya itu yang sedikit terbuka karena memakai baju crop. Ia tak suka. Ia tidak ingin ada pria lain yang melihat tubuh kekasihnya selain dirinya.

"Ganti!" titah Sehun. Senyum Ri Chan pun luntur digantikan dengan kerutan di dahinya. "Heuh?"

"Ganti bajumu. Aku tidak suka jika ada pria lain melihat perut buncitmu itu!" ucapnya. "T-ta-tapi.."

"Tidak ada penolakan. Ganti atau kita batalkan saja acara kita hari ini?" ancam Sehun. Kesal? Tentu saja itu yang dirasakan oleh gadis itu. "...Atau perlu aku yang menggantikannya?" ucapan Sehun tentu membuat Ri Chan terkejut.

"T-tidak. Aku bisa menggantinya sendiri!" sergah gadis itu. Sehun tersenyum nakal pada kekasihnya. Perlahan ia mendekati dan memeluk gadis itu, kemudian mengelus pinggang Ri Chan. Gadis itu sedikit menggelinjangkan tubuhnya saat diperlakukan seperti itu. "Aku merindukanmu, sayang," bisik Sehun.

Ri Chan mendorong tubuh Sehun menjauh darinya. "Aku akan ganti baju!" tukasnya. Ri Chan melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya. Namun, ia menghentikan kakinya. "Dan perutku tidak buncit!" bela Ri Chan kemudian berlari menuju kamarnya meninggalkan Sehun seorang diri. Pria itu hanya tersenyum meringai tingkah laku kekasihnya itu.

...

Suara semarak orang-orang yang sedang berkunjung ke taman bermain terbesar di Korea Selatan, Lotte World. Sehun menggenggam tangan kanan Ri Chan, seakan gadis itu bisa kapan saja menghilang. Sedangkan gadis itu asik menghabiskan es krim cokelat miliknya. Sehun mengetahui jika gadisnya itu penggila cokelat dan es krim. Dan satu lagi, kopi. Sepasang kekasih itu sudah sejak tadi memainkan beberapa atraksi permainan yang ada di taman bermain tersebut. Sehun yang juga merupakan investor di tempat itu tentunya mendapatkan akses yang mudah sehingga ia tak perlu bersusah payah mengantri untuk satu permainan. Sehingga ia bisa menghemat waktu.

Ancaman Sehun tadi pagi berhasil membuat ia menggantikan pakaiannya. Kaos longgar dengan lengan panjang berwarna biru tua membalut tubuh kecilnya, seperti ingin melahapnya. Kaosnya itu ia masukan ke dalam celana pendeknya yang berwarna putih. Sepanjang mereka berjalan, Ri Chan harus menahan kesalnya kepada setiap gadis-gadis lain yang melihat ke arah Sehun. Ia tahu jika kekasihnya itu memiliki kekadaran tampan yang melewati batas. Tapi, bagaimana tidak kesal, jika ada yang terang-terangan menggoda kekasihmu di depan matamu sendiri?

HELLO GIRLS, I'M HERE!

Ri Chan mendengus kesal. Sehun terkekeh saat melihat ekspresi sebal kekasihnya itu. "Kau cemburu?" tanya Sehun. "Kenapa aku harus cemburu? Penting?" Ri Chan kembali menyeruput ice coffee-nya, mencoba menghilangkan rasa jengkelnya saat mengingat kejadian yang ada di Lotte World. Kini mereka berada di kafe kesukaan Ri Chan. "Benarkah? Sepertinya, kau benar-benar kelihatan cemburu."

Ayolah, kini Sehun menggoda kekasihnya. "Dasar, terlalu pede!" ucap Ri Chan. Pria itu sangat menyukai ekspresi cemburu, jengkel ataupun marah kekasihnya itu. Karena bibir merah muda itu akan mengerucut ke depan, membuat Sehun tak tahan untuk mengecupnya. Pikiran mesum sepertinya sedang menggerogoti otaknya sekarang.

CUP

Mata Ri Chan melotot.

CUP

Sehun kembali mengecup bibir gadis itu. Sebenarnya pria itu ingin melumatnya, tapi karena ia mengingat jika ini adalah tempat umum. Dia harus menahan keinginannya tersebut. "A-apa yang kau lakukan, Oh Sehun?!" Ri Chan memperhatikan keadaan sekitar kafe tersebut. "Kau gila?! Ini tempat umum!" pekiknya.

Sehun mengendikkan bahunya, "Biarkan saja!".

"Cepat, habiskan. Aku mau pulang. Aku masih harus mengerjakan tugas kuliahku!"

"Yes, baby!"

Sehun pun kemudian memalingkan wajahnya ke arah counter kafe tersebut. Matanya tak sengaja melihat sepasang mata yang melihat ke arah dirinya dan Ri Chan. Pria jangkung yang sepertinya tahu jika tertangkap basah sedang memperhatikan mereka, lebih tepatnya ke gadis itu, segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Menyibukkan dirinya dengan melayani pengunjung kafe yang sedang memesan. Sehun menatap tajam pria jangkung itu. Perasaan tak suka menggerogoti hatinya saat ia mengetahui ada pria lain yang mencuri pandang ke arah kekasihnya. Dan ini bukan pertama kalinya Sehun mengetahui pria jangkung tadi sedang memperhatikan Ri Chan. Ia mengetahui sudah sejak lama, namun memilih diam.

...

Sehun mengikuti langkah Ri Chan menuju perkarangan rumahnya dari belakang. Ri Chan membuka pintu kemudian membalikkan badannya ke arah pria itu. "Terima kasih untuk hari ini, Sehun. Aku senang!" ucapnya tulus.

Pria itu mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi gadisnya kemudian perlahan turun memegang dagu kekasihnya itu. Ri Chan merasa bawa wajah Sehun perlahan mendekat ke arahnya. Saat itulah gadis itu merasakan bibir pria itu menempel di bibirnya. Bibir Sehun yang sejak tadi hanya menempel bergerak melumat bibir kekasihnya itu dengan lembut. Kemudian Sehun membisikan sesuatu di telinganya, "Aku menginginkanmu, sayang!"

Ri Chan yang belum sempat mencernanya, Sehun sudah mendorong tubuhnya masuk ke dalam rumah beserta pria itu. Kemudian menutup pintu rumah.

TO BE CONTINUED...

ANEMONE (OPEN PO)Where stories live. Discover now