Jangan lakukan ini

6.5K 389 10
                                    

Yang nungguin cerita ini vote + coment +  follow... 😁

Thank you...

Akhir-akhir ini sibuk terus. Curi-curi kesempatan buat lanjut up...

🍃🐛🍃

Rasanya tangisannya beberapa malam ini tak ada artinya. Percuma mengembalikan sesuatu seperti semula. Jika benar ada pintu kemana saja milik doraemon, dy ingin sekali saja meminjamnya. Memutar kembali waktu sesuai keinginannya agar arya tetap di sisinya. Sayangnya ia bukan nobita yang punya doraemon sebagai penolongnya.

Sekarang di sinilah ia berada di penthouse milik reno. Kecanggungan mereka berdua rasakan. Dy tidak bisa menyalahi kejadian naas yang menimpanya. Apalagi ketika ia sudah menyiapkan segalanya, koper dan segala keperluannya tinggal memesan hotel yang ia tuju meninggalkan apartemen arya dan ternyata dy terpaksa menelan rasa malunya dengan meminta pertolongan reno. Dy melupakan kartu-kartu berisi sejumlah uang miliknya pernnah dipatahkan arya karena arya tak suka saat dy ngotot membeli keperluan dy bukan dengan uangnya. Itu terjadi sekitar seminggu lalu. Arya dan egoismenya memang sulit dilawan. Mengingatnya saja membuat dy sedih. Arya berhasilnya membuatnya bergantung padanya. Ketika mereka putus yang tak pernah ia bayangkan dy menjadi kehilangan arah. Akibatnya ia bahkan lalai mengurus kartu ATMnya yang dipatahkan arya dan saat malam seperti ini kemana ia akan menarik sejumlah uang.

Arya memang mengganti kartu ATM nya dengan milik pria itu dan mengatakan ia bebas menggunakannya sepuas hati tapi dy tidak mau menggunakannya lagi. Sampai ada kejelasan di antara mereka.

Reno berdiri tak jauh darinya. Memperhatikan dy yang masih terdiam di pintu tanpa mengatakan sepatah katapun. Entah karena apa akhirnya dy menerima tawarannya. Reno sempat merasa ditolak dan kesal juga tapi urung marah dan malah membantu dy mempacking barang-barangnya. Reno juga bingung kenapa melakukan itu. Ia rasa demi menghilangkan perasaan ditolak dan menyangkal perlakuannya tersebut karena rasa kepeduliannya yang tinggi terhadap wanita. Di saat ia sibuk ikut membantu, Dy memanggilnya dengan nada pelan sekali. Hampir saja ia tak mendengar.

Rambutnya yang panjang tergerai. Pipinya juga memerah sepertinya karena malu dan reno tak tahan untuk mengalihkan pandangannya.

Saat menangkap maksud dy. Reno hanya mengangguk dan bahkan ketika sampai di penthouse-nya mereka malah saling mendiamkan.

Hanya satu kata yang reno ucapkan dan dy mengikuti kemana saja langkah kaki pria itu.

"Ikutlah bersamaku".

Mereka tidak tau sebuah kalimat singkat yang menjadi awal baru untuk mereka berdua.

"Bukankah ini terlalu besar?". Dy menatap ragu pada reno ia pikir apartemen reno akan terlihat biasa tapi ini sungguh luar biasa. Bahkan lebih bagus dari milik arya.

"Aku harap kamu nyaman di sini. Jangan berpikir untuk menolak lagi."

Dy menggigit bibirnya merasa reno mengetahui isi pikirannya.

"Jangan lakukan itu". Dy terkesiap setelah merasa malu meminta pertolongan reno ketika ia sempat menolak. Jadi yang ia lakukan hanya mengangguk dan kembali menggiti bibirnya untuk mengurangi kegugupan. Berharap reno tidak bertanya lagi.

"Apa kamu mengerti yang kumaksud?".

"Aku berterimakasih karena mengizinkanku tinggal di sini. Aku minta maaf sempat menolak tawaranmu karenaku kamu jadi...

"Bukan itu".

"Lalu apa?" Dy bertanya kebingungan.

Reno meletakan ibu jarinya di bibir dy.

Tentang Kamu (END)Where stories live. Discover now