Labil

6.1K 353 11
                                    

Note: ada yang usul buat tokoh visual arya itu siapa? Tolong di jawab ya guys. Satu lagi harap maklum ya gaes kalo nemu typo. Jangan lupa ramaikan sama komentarnya.

Selamat membaca...🤓

🍃🍃🍃


Dy sedang menyiapkan sarapan untuk reno. Bajunya masih basah akibat ulah reno. Ia bukannya tidak berniat mengganti bajunya. Tapi di kamar itu ada reno meski pria itu ada di kamar mandi. Ia khawatir jika sewaktu-waktu reno keluar dan mendapatinya mengganti baju. Jika itu terjadi maka reno bisa melihat ia tanpa baju.

Sebenarnya ia bisa saja mengganti bajunya di kamar lain. Masalahnya koper dy ada di kamar itu. Dy sebenarnya masih syok dengan sikap reno. Beberapa kalipun ia mencoba berpikir positif tapi dy selalu menemukan celah bahwa reno bersikap aneh.

Untuk saat ini dy akan berpura-pura seolah yang tadi itu tidak terjadi. Jantungnya berdegup kencang untuk sesaat saat mereka hanya berjarak 5 cm. Mungkin ia hanya takut tapi reno itu pria yang sangat menawan, pria yang mampu menyedot seluruh perhatian wanita untuknya.

Dy menggelengkan kepalanya ia merasa bersalah pada arya. Walau bagaimanapun keberadaannya di kota ini adalah karena arya.

"Kamu?"

Dy mengarahkan tubuhnya ke sumber suara. Di sana sudah berdiri reno yang sudah berpakaian lengkap. Dy tau reno mengamati penampilannya. Dress selutut yang ia kenakan masih setengah basah tadi dy hanya memeras ujungnya saja. Rambutnya juga ia yakin masih kusut.

"Aku...itu... aku enggak mau kamu terlambat ke kantor jadi aku masak dulu".

"Bukan karena kamu takut aku di kamar?".

Reno menatapnya dengan tatapan menyelidik.

"Kamu takut padaku?".

"Enggak". Dy menggelengkan kepalanya.

"Kalau gitu lupakan".

"Ren. Ada yang mau kukatakan".

Reno mengerutkan keningnya. Ia sedikit cemas dy mencurigainya.

"Kamu tolong jangan..."

Reno menunggu dalam diam. Ia gemas begitu dy menggantungkan kalimatnya.

"Bisakah kamu jangan bertanya lagi tentang kemarin? Aku berterimakasih kamu datang menemaniku tapi reno aku merasa ada yang salah".

Reno seketika menegang. Firasatnya mengatakan jika dy tidak mau ia terlalu ikut campur dalam hidupnya. Masalahnya hal apapun yang berkaitan tentang dy selalu membuatnya penasaran.

"Apa yang salah? Kurasa kamu yang berlebihan. Jangan salah paham yang tadi itu hanya ketidaksengajaan. Kamu juga harus berendam air hangat".

Dy diam mencerna ucapan reno. Ia memang tidak pintar tapi ia memahami reno sedang mengalihkan pembicaraan.

"Ren. Aku sudah mendapatkan kembali kartu ATMku. Aku mau membayar hutangku. Tolong kirimkan nomor rekeningmu".

Rahang reno mengeras sepertinya ia tidak suka.

"Aku enggak mau menerima uangmu"

"Enggak bisa. Aku harus membayarmu".

"Simpan saja uangmu dy". Reno menipiskan bibirnya gemas.

"Lama-lama kamu mirip dengan kak arya. Jangan membuatku bergantung pada kalian. Tolong jangan begini."

Apalagi pernyataan dy yang ini. Reno semakin tak suka. Ia disamakan dengan arya?

Tentang Kamu (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें