Cerita 6

38 1 1
                                    

Seminggu berlalu setelah perayaan ulang tahunku. Namun ternyata orang-orang yang menyayangiku tak pernah berlalu.

Sore itu Rika datang kerumah mengantarkan sebuah hadiah ulang tahun yang katanya dari Viki. Awalnya aku merasa kecewa, kenapa bukan Viki sendiri yang mengantarkan. Namun, aku menghibur diri setidaknya Viki masih mengingatku. Dan pemikiran itu yang membuatku bahagia, rasanya seperti menemukan kalau freezer kulkas dirumah penuh dengan ice cream, kala itu.

Aku membawa hadiah tersebut ke kamar. Sebuah hadiah dengan ukuran sedang, tak kecil dan tak besar, dan berbentuk balok. bungkusnya berwarna biru tosca, warna favoritku, dan berhias pita pink.

Aku membuka perlahan. Hati ku seakan-akan ingin meledak saat aku membuka setiap isolasi bungkus hadiah tersebut.

Setelah semua kertas kado terkelupas, terlihat sebuah boneka Taddy Bear coklat kecil di dalam sebuah box mika. Teddy Bear tersebut memegang sebuah kertas yang dilipat berbentuk hati. segera aku ambil kertas tersebut yang aku yakini surat balasan dari Viki.

Dan ternyata benar.

Hai Ara...

Gimana kabar kamu? Oh ya, selamat ulang tahun ya Ara. Semoga dengan bertambahnya usia kamu menjadi semakin dewasa dan tercapai semua cita-cita kamu. Maaf ya dulu kakak pergi nggak pamit sama kamu. Nanti takutnya kalau kakak pamit kamu malah diam saja karena sesak nafas :))

Ara, di mata kakak kamu itu anak yang lucu, periang, dan apa adanya. Jujur saja kakak juga cinta sama kamu, tapi sebagai adik, sama seperti Rika.

Ara, jalan kamu masih panjang dan masih banyak kesempatan untuk mu. Nggak seperti kakak. Kakak nggak mau jalan kamu berhenti kerena mikirin kakak :))

Kamu harus terus rajin belajar untuk menggapai cita-cita mu. Kakak akan sedih banget kalau kamu sampai gagal gara-gara mikirin kakak terus  :(

Janji ya sama kakak mulai sekarang untuk berhenti mikirin kakak dan kamu akan belajar dengan rajin untuk mencapai semua cita-cita kamu. Tunjukin sama kakak kalau kamu memang pantas kakak banggakan. Janji ya?

Semangat ^_^

Ara, mungkin jawaban kakak ini bukan seperti yang kamu harapkan. Tapi asal kamu tahu, dari jauh kakak selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu :)

Sudah dulu ya, Ra.... tetap semangat meraih masa depan!!!

Salam manis

Viki

Memang aku kecewa dengan isinya yang tidak seperti harapanku. Namun, setidaknya aku tahu, Viki masih memperhatikanku, Viki masih memikirkanku dan Viki akan selalu mendoakanku. Aku yakin akan memenuhi janji yang dia minta.

Dan akhirnya surat itu yang menjadi motivasiku. Berderet-deret prestasi aku dapatkan. Bahkan aku mendapatkan predikat lulusan terbaik saat kelulusan SMP ku.

Semua itu aku lakukan karena aku yakin suatu hari nanti Viki akan kembali. Akan aku tunjukkan kepada dia jika aku memang pantas dia banggakan. Jika aku telah memenuhi semua janjiku padanya.

Surat itu masih tersimpan di halaman paling belakang dairy ku. Aku baca kembali surat itu. Kemudian aku memeluknya dengan erat sambil mengingat Viki, cinta kecil ku.

Tahun lalu, tepatnya sehari setelah ulang tahunku yang ke tujuh belas, Viki memang kembali. Namun sayangnya, bukan dia sepenuhnya yang kembali. Hanya sebuah kabar duka tentangnya.

Cinta kecil ku telah pergi untuk selamanya. Ternyata selama ini dia tidak kembali ke Jogja, melainkan ke Jakarta untuk melakukan terapi pada kanker yang bersarang di otaknya.

Aku sangat terpukul sekali. Bahkan selama seminggu aku menangis setiap malam saat mengingatnya. Dan saat itulah aku menyadari makna dari surat balasannya dulu.

Kak Viki, aku akan terus menepati janji itu. Aku akan selalu rajin belajar dan selalu berusaha menjadi kebanggaan. Aku juga akan selalu mendoakan kakak seperti kakak selalu mendoakanku. Semoga kakak tenang di alam sana.

Tanpa terasa bulir-bulir bening mengalir dari mataku. Dan sebuah doa terlantun untuknya.

"Ra, dicari Nino tuh," panggil kakak kedua ku sambil mengetuk pintu kamar.

"Iya, kak. Suruh tunggu sebentar."

Segera ku seka air mataku dan merapikan diri. Aku tidak ingin terlihat sedih di depan seseorang yang juga sangat menyayangiku.

Ya, Nino adalah kekasihku sekarang. Dialah yang mampu menghapuskan kesedihan karena kepergian Viki. Dengan Nino lah aku menjalani kisah cintaku. Dan kisah Viki akan tetap tersimpan dalam relung hatiku yang paling dalam sebagai cinta kecil ku.




Finally done done done . . . . 

dikit yak ceritanya?

yeah, like what I said in my last publish, kalau emang ceritanya dikit, yang emang dulunya cuman sbuah cerpen.

cerpen yang diubah jadi drama :D

masih banyak cerita-cerita dari sayyah yang nunggu terkumpul kepedean buat publishdan hialngnya kemalasan buat lanjut nulis :))

yang sudah mampir lapak sayyah ma'acieh ...

Vote and Comment > Thanxiu :*



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 03, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cinta KecilWhere stories live. Discover now