Cerita 2

60 3 1
                                    

Setelah kedatangan keluarga Viki ke rumah, esoknya Rika mengajakku bermain ke rumahnya. Awalnya aku baik-baik saja. Sampai aku berpapasan dengan Viki di ruang tamu rumahnya."

"Hai, Ra!" Viki menyapaku disertai senyum manisnya.

Tiba-tiba tubuhku terasa kaku. Nafasku kembali sesak dan jantungku berdebar. Selama beberapa detik aku diam memandanginya tanpa membalas sapaannya. Aku baru tersadar ketika Rika menarikku dan mengajak ke kamarnya.

"Kak Ara, lihat nih koleksi barbie ku. Ini namanya Nuna, yang ini Lola, terus yang pakai rok panjang itu Tasya. Ada juga yang kecil lho Kak, namanya Wanda, Rika nyerocos sambil menunjukkan koleksi boneka barbienya.

Aku hanya diam. Sesak nafasku sudah hilang, tapi jantungku masih berdebar.

"Rik, kakak boleh minta minum nggak?" tanyaku ketika Rika selesai memperkenalkan semua koleksi boneka barbienya.

"Kakak ambil aja di dapur," jawab Rika sambil menyisir rambut salah satu boneka barbienya.

Aku segera keluar dari kamar Rika dan menuju dapur. Sialnya Viki juga ada di sana. Aku bingung harus bagaimana. Akhirnya aku putuskan untuk kembali ke kamar Rika sebelum Viki melihatku. Tapi terlambat.

"Ra, mau kemana?"

"Aku... Aku... mau ke kamar Rika," jawabku gugup.

Setengah berlari aku kembali ke kamar Rika.

"Rik, aku pulang dulu ya," aku langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Rika.

Jantungku masih berdebar meskipun aku telah tiba di rumah. Aku putuskan untuk tidur dengan harapan setelah bangun nanti jantungku berhenti berdebar. Memang benar, jantungku telah berdetak dengan normal saat aku bangun tidur.


-tobe continued-

Update suka-suka (: karena ngurusin banyak anak orang yang mau ujian (:

Vote and Comment >> Thanxiu :*



Cinta KecilWhere stories live. Discover now