MIMPI

269 31 9
                                    


Krystel fulgar as Edita pantoha.

Khalil ramos as Khalil joseph ramos.

Happy reading guys....

Silakan vote sebelum membaca dan comment setelah membaca...

Daniel menghela nafas, mendengar kisah tunangannya membuat ia benar-benar merindukan tawa, suara dan kesederhanaan wanita muda tersebut.

Ia merindukan wanita mudanya yang selalu menggemaskan, selalu merengek dan selalu menyenangkan tetapi kini ia tengah berbaring dengan wajah pucat dan lemah.

Daniel tahu bahwa penyakit yang diderita tunangannya penyakit yang serius tetapi masalahnya ia tak tahu penyakit apa yang dialami tunangannya.

Disamping Daniel, ada Liza, Enrique dan Die yang memandang sendu Daniel.

"Sebenarnya apa penyakit tunanganku?" Tanya Daniel sambil memandang satu persatu orang didalam ruangan itu.

"Aku tidak tahu, bibi Jodi dan om Benjie tidak pernah memberitahu soal itu tapi yang kutahu penyakit itu sangat berbahaya." Daniel menengok kembali pada Kathryn dengan tangisannya.

***

Seorang pria muda dan wanita muda tengah berjalan disebuah taman yang sangat indah dan mempesona, banyak bunga bermekaran ditempat itu namun tidak ada diantara keduanya-pun yang tahu dimana mereka.

Si-pria muda berdiri menghadap wanita muda itu dengan senyum bahagia, ia bahagia mengetahui bahwa wanitanya tidak akan meninggalkannya saat ini.

Hanya saat ini bukan selamanya tapi itu tidak akan diucapkan si-wanita karena tidak ingin menyakiti pria muda itu.

Mereka adalah Daniel dan Kathryn, pasangan yang mencintai satu sama lain dengan tulus.

Kathryn berlari sambil tertawa, ia menggunakan sebuah kaus berwarna putih dengan rok berwarna ungu tak lupa sepatunya.

Berbeda dengan Kathryn, Daniel justru memakai sebuah kemeja berwarna merah muda dan celana jeans berwarna hitam dan tak lupa sepasang sepatu berwarna hitam juga.

Kathryn tertawa melihat Daniel mengejarnya. ia bahagia, sangat bahagia malah melihat orang yang dicintainya berada disisinya sekarang.

Daniel memeluk Kathryn dari belakang dengan sebuah tawa yang terus terukir dimulutnya.

Orang-orang yang melihatnya pasti akan tahu bahwa mereka benar-benar pasangan yang saling mencintai.

Kathryn terdiam menyadarj sesuatu yang membuat Daniel menggendong tubuh mungil itu lalu memutarinya.

Mau tak mau Kathryn terkekeh mendapat perlakuan Daniel yang ia anggap manis.

Daniel seperti terhipnotis dan ikut tertawa lepas melihat tunangannya.

Tak lama Daniel menuruni tubuh mungil itu dengan perlahan lalu memegang kedua pipi Kathryn dengan senyuman.

Ia merapikan anak rambut Kathryn yang berantakan, Kathryn tersenyum mendapat perhatian Daniel seperti itu, ia kini merasa sangat bersalah.

Daniel harus tahu soal ini karena ini menyangkut dirinya, ia tidak ingin pria muda dihadapannya menangis melihat kepergiannya.

Daniel mencium kening Kathryn dengan airmata yang meluncur dari pipinya, Kathryn juga melakukan hal yang sama.

Airmata mereka benar-benar menjadi saksi cinta mereka saat ini.

Tak lama Daniel melepaskan ciumannya pada kening Kathryn lalu menatap tunangannya itu dengan tatapan tulus.

Kathryn melihat airmata dipipi Daniel, ia tahu Daniel menangis namun ia tidak tahu karena apa.

"Jangan menangis, aku sudah bersamamu." Ucap Kathryn sambil menyeka mutiara berharga itu.

Daniel tersenyum. "Aku mencintaimu Kathryn issabella jems, oh tidak Kathryn issabella vederay."

Kathryn terkekeh. "Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu tapi___"

"Tapi apa?" Wajah Daniel berubah, yang tadinya terlihat bahagia kini terlihat tak terima.

"Aku tidak bisa menahan rasa sakit ini Pottie, aku merasa aku tidak pantas mendampingimu." Daniel menggeleng, airmatanya lolos begitu-pun Kathryn.

"Kita jalani ini bersama." Kini giliran Kathryn yang menggeleng sambil menyeka airmata pria yang dicintanya itu.

"Tidak, hidupmu masih panjang Dj, berhenti bersikap seperti ini. aku tidak kuat dan kumohon menikahlah dengannya." Daniel menatap Kathryn tak percaya.

"Siapa?"

"Die, sahabatku. aku yakin kau cocok dengannya." Daniel berdecih sambil tertawa hambar.

"Tapi Kath, penyakitmu telah sembuh___"

"Tidak Dj, aku hanya berbohong soal itu padamu." Sela Kathryn dengan cepat agar Daniel mengerti posisinya.

Daniel menunduk sambil menangis mendengar penuturan Kathryn, ia sakit mendengar semua itu.

"Jangan menangis." Ucap Kathryn sambil menyeka airmata Daniel padahal dirinya saja menangis.

Kathryn lalu mengecup singkat kening Daniel dengan airmata yang deras.

Daniel tak bisa berhenti menangis melihat orang yang dicintainya pergi.

Tiba-tiba entah dari mana hujan turun dengan deras, hingga airmata mereka berdua tidak terlihat.

Kathryn perlahan berjalan menjauh dari Daniel dan perlahan-lahan ia lenyap didalam hujan.

"Kathryn!"

Daniel terbangun, ia mengerjap-ngerjapkan matanya melihat bahwa ia masih dirumah sakit dan Kathryn masih berada diruangan.

Ia mengacak-acak rambutnya, benarkan ia bermimpi? mengapa sangat nyata?

Daniel kembali menangis, sampai kapan ia terus seperti ini? entah hanya takdir yang tahu semua itu.



Mau dong yang kayak Daniel satu, minimal sikapnya deh jangan wajahnya, tapi kalau mau wajahnya nggak papa malah bagus....

Tinggalkan jejak kalian and sorry for typo...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 09, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love Story(Hiatus) Where stories live. Discover now