KISAH KATHRYN

171 21 1
                                    

Daniel menatap tajam seseorang yang berada disampingnya, jika bukan wanita ia akan meninju orang disampingnya ini dengan murka.

Die, wanita muda yang kini tengah berada disampingnya dengan memasang wajah malas.

"Daniel." Panggil Die malas sambil memutar kedua bola matanya.

Daniel hanya merespon dengan deheman, ia muak melihat wajah jutek Die walaupun ia sahabat dari tunangannya.

Die berusaha menjadi teman bagi Daniel karena ia mengerti posisi Daniel.

Die bukan tidak sopan, ia hanya menuruti permintaan Kathryn sahabatnya yang telah banyak membantunya.

Daniel mengeluarkan suaranya. "Kenapa kau bisa bersahabat dengan babaku?"

"Karena Kathryn yang membantuku menghindar dari yang namanya pembully-an." Daniek menengok kearah Die dengan tatapan tak percaya.

"Maksudmu?"

"Dulu aku termasuk korban tapi Karena Kathryn datang waktu itu, aku benar-benar merasa ia membantuku."

Daniel mengernyitkan dahinya. "Aku tidak mengerti."

"Kathryn dulu memiliki kehidupan yang gelap dan aku tahu penyebabnya apa." Ucap Die sambil tersenyum tipis.

"Apa?"

"Hidupnya selalu dikekang karena ayah dan ibunya tidak mengizinkannya kemana-pun bahkan Kathryn harus dikawal oleh buadigard-nya." Daniel terdiam memikirkan kejadian dimana pertama kali ia memeluk seseorang selain Miguel dan Carmina ibunya.

"Disekolah, Kathryn sangat terkenal karena sikap iblisnya pada semua orang termasuk gurunya sendiri." Die melanjutkan ceritanya tentang Kathryn.

"Kathryn sebenarnya merasa tidak enak namun ia tak bisa mendengar seseorang bicara banyak padanya karena emosinya tidak dapat ditahan olehnya." Daniel meneteskan airmata mendengarnya, ia merindukan sosok Kathryn-nya.

"Kathryn terkadang juga selalu membentakku karena aku bertanya tentang keluarganya waktu itu, ia menggeram dan mengepalkan tangannya setelah itu menggebrak meja dikantin lalu berbicara 'Jangan ikut campur urusanku Die' tapi setelah kau datang, ia telah banyak berubah dan menjadi pribadi yang menyenangkan." Kini giliran Die yang meneteskan airmata.

"Aku merindukannya, merindukan kasih sayangnya padaku. mengapa ia tak pernah bicara padaku yang sejujurnya." Die menggeleng.

"Kathryn sosok wanita muda yang sangat amat setia tapi entah bagaimana takdir mempermainkan kesetiannya padamu." Ucapan Die membuat Daniel terpukul karena takdir sekejam itu pada tunangannya.

"Ceritakan padaku semua yang kau tahu tentang babaku?" Die mengangguk sambil tersenyum.

"Dulu, Kathryn termasuk seseorang yang menyenangkan dan ceria bahkan ia pernah dijuluki 'Wanita ceria' karena keceriaannya itu tapi setelah kak Kevin meninggal. hidupnya berubah gelap dan pengawalan ketat terjadi sebab ibu dan ayahnya tidak ingin kehilangan anak mereka untuk yang kedua kalinya." Daniel mengerti perasaan Kathryn saat ini, walau ia tidak memiliki kakak tetapi ia adalah seorang kakak untuk Miguel.

Die tersenyum tipis, ia tidak benar-benar ingin menggantikan posisi Kathryn sahabatnya, ia hanya menjadi teman bagi Daniel.

Die menghela nafas, airmatanya kembali meluncur.
"Kathryn, aku dan juga Liza selalu menjadi pusat perhatian disekolah karena bakat kami tapi yang paling menonjol diantara kami adalah tunanganmu Daniel, Kathryn. Kathryn memiliki bakat yang mengagumkan, ia bisa bernyanyi, bermain musik dan banyak lagi. ia cocok menjadi seorang idola."

"Aku sangat bangga padanya."

Die menengok kearah Daniel.
"Kau harus bangga padanya karena ia benar-benar seseorang yang patut dibanggakan."

Daniel  tersenyum disaat airmatanya menetes, Daniel bahagia mendengar kisah tunangannya.

Die melanjutkan ceritanya pada Daniel.
"Daniel. aku sebenarnya sangat ingin bersamanya dan selalu ada disetiap langkahnya."

"Mengapa aku baru melihatmu?"

"Karena aku baru saja kembali dari Singapura menyusul seseorang yang selalu aku cinta tapi ia pergi ke-Filipina negara asalku dan akhirnya aku kembali kenegara ini." Daniel mengangguk paham atas semua yang diceritakan Die padanya.

"Kau harus kuat? aku yakin bahwa Kathryn adalah wanita yang kuat. aku percaya padanya." Dia berucap kembali.

Daniel tersenyum. "Aku juga percaya padanya."



Cie akur....
Die itu salah satu karakter yang tegas, keras tetapi terkadang lembut...

Aku bikin ini spesial buat Die dan Daniel akur karena ribet bikin mereka berantem terus ending? nggak seru banget donggg....

Ok jangan lupa VOMMENT and sorry for typo....


Love Story(Hiatus) Where stories live. Discover now