5. I Miss You

600 46 7
                                    


"Sudah hampir waktunya!" seru seseorang di pintu ruang make up yang ada di belakang panggung.

Jong Kook menarik napas dalam-dalam. Penata gayanya memberi sentuhan terakhir pada make up di wajahnya.

"Nah, selesai. Bersiap-siaplah ke panggung."

Jong Kook mengecek penampilannya untuk terakhir kali di depan cermin. Seperti urutan acara yang sudah ditentukan, ia akan menyanyikan salah satu single terbarunya sebagai penampilan pembuka. Jong Kook menunggu di balik panggung, siap untuk melangkah keluar.

Terdengar suara Park Jin Ho, pembawa acara tunggal di talk show ini, yang dengan penuh semangat memanggil namanya. Ini dia saatnya. Jong Kook melangkah menuju ke tengah panggung, masuk ke sorotan kamera.

Semua penonton menyambut kedatangan penyanyi tersebut dengan gemuruh tepuk tangan. Semua, kecuali satu orang. Duduk terpaku di tempatnya, Ji Hyo menatap lekat lelaki yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya itu. Tanpa kata. Tanpa suara.

Jong Kook sudah memosisikan dirinya di belakang microphone. Musik pun sudah dimainkan. Tatapannya menyapu deretan penonton yang duduk di belakang para kru, tapi gadis itu luput dari pandangannya, tak tertangkap oleh matanya. Tanpa menyadari apapun, ia mulai menyanyikan lagunya.

Seluruh tubuh Ji Hyo bergetar. Suara lelaki itu masih sama seperti suara yang pernah menyanyikan lagu untuknya, dua belas tahun yang lalu. Kerinduan seketika menekan hati Ji Hyo yang malang, membuat dadanya sesak. Napasnya menjadi berat. Tangannya mencengkeram erat tas kecil yang ada di pangkuannya.

Penampilan Jong Kook sungguh memukau. Lagu yang menjadi hit single dalam album terbarunya berhasil ia tampilkan dengan sempurna.

"Wow! Wow! Sekali lagi tepuk tangan untuk Kim Jong Kook, yeorobun*!" Begitu penampilan Jong Kook selesai, Park Jin Ho menyusulnya di panggung dan memeluk lelaki itu, sementara penonton kembali memberi tepuk tangan meriah. "Aku yakin album terbarumu akan sukses dan meledak di pasaran."

"Ah, terima kasih!"

Park Jin Ho menuntun bintang tamunya menuju sofa untuk melakukan sesi bincang-bincang. Hampir seluruh isi percakapan mereka tidak terdengar di telinga Ji Hyo. Yang muncul di otak gadis itu hanyalah perintah untuk menatap wajah Jong Kook terus menerus. Sampai kemudian, Park Jin Ho mulai menyinggung tentang kehidupan asmara Jong Kook, yang seketika menarik perhatian Ji Hyo.

"Kim Jong Kook-ssi, beberapa saat yang lalu kau pernah digosipkan tengah berpacaran dengan seorang gadis. Artikel di sini menyebutkan bahwa kalian tertangkap kamera tengah keluar dari sebuah restoran setelah makan malam bersama. Namun saat dimintai keterangan oleh wartawan infotainment, selama ini kau selalu berusaha menghindar," ujar Park Jin Ho. Dalam kegiatan briefing sebelum acara ini dimulai, pihak manajemen Jong Kook telah memberi izin untuk membahas kisah cinta lelaki itu, asalkan masih berada dalam batasan yang ditentukan. Untuk itulah sekarang Park Jin Ho berusaha menggali apa yang bisa ia dapat dari salah satu penyanyi paling populer di Korea Selatan itu, "Jadi, apa benar gadis itu adalah pacarmu?"

Tanpa sadar, pertanyaan Park Jin Ho membuat tubuh Ji Hyo menegang. Gadis itu begitu mengantisipasi jawaban Jong Kook.

"Tidak, dia bukan pacarku. Dia hanya seorang teman," jawab Jong Kook kalem, dalam hati bersyukur karena ia sudah mendapat kejelasan tentang status Kim So Young bagi dirinya beberapa hari yang lalu, sehingga ia tidak perlu lagi menyebut gadis itu sebagai pasangan kencan butanya, "Hari itu kami memang ada janji makan malam bersama. Soal menghindar, aku bukannya ingin menghindar, tapi memang para wartawan itu selalu menanyakannya di waktu yang tidak tepat. Jadi sekarang, di sini, saat aku sudah mendapat waktu yang cukup dan tempat yang tepat, aku menjawabnya untuk kalian semua."

다시 (Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang