"Molla, aku tidak melihatnya."
"Ahhh.. aku penasaran seperti apa wajah calon tunangan CEO." Junsu menerawang, membayangkan wajah calon tunangan Yunho.

Jaejoong menahan tawanya.
'Calon tunangannya ada disini Suie' batinnya.
"Aku tau wajahnya." Ucapan Jaejoong membuat Junsu terkejut.

"Benarkah? Apa dia cantik? Seperti apa dirinya?" Tanyanya.

Jaejoong hanya tersenyum misterius.
"Nanti kau juga akan tau. Aku dengar jika seluruh karyawan akan diundang." Jaejoong mengambil nampan berisi kopi kemudian keluar meninggalkan Junsu.

Junsu tampak berfikir.

***

Jaejoong berjalan santai. Ia menaruh kopi-kopi itu di masing-masing meja karyawan. Ia tidak begitu memperhatikan jika saat ini ada seorang karyawati yg sengaja berjalan cepat kearah dirinya dan sengaja menabrak nampan yg sedang di pegangnya. Akibatnya kopi-kopi itu terjatuh ke lantai, sebagian isinya mengenai seragam Jaejoong dan tangannya.

"Aaawwwww... " Jaejoong menjerit merasakan panas yg mengenai dada dan tangannya.

"Ahh.. maaf OB Kim, aku tidak sengaja." Karyawati itu menyeringai senang melihat Jaejoong meringis kesakitan sambil memunguti pecahan cangkir.

"Jangan memunguti itu. Suruh orang lain saja melakukannya." Jaejoong menoleh ke belakang, mendapati Yunho sekarang berdiri di belakangnya. Ia segera berdiri, membungkuk pada Yunho. Sedangkan Yunho mengepalkan tangannya melihat kelakuan Jaejoong.

"Tuan, Kenapa anda disini?" Tanya Jaejoong. Itu membuat Yunho menggertakkan gigi kesal.

Yunho mengalihkan pandangan menatap karyawatinya yg sekarang sedang fokus menatap marah pada Jaejoong. Emosi mulai merambat menguasai Yunho.

"KAU!" Yunho membentak dan menunjuk karyawati itu. Si karyawati kaget karena ini pertama kalinya Yunho membentak seseorang.
"Bersihkan kekacauan ini sekarang! Awas jika kau menyuruh orang lain. Kalau sampai orang lain yg membersihkannya, bersiaplah untuk angkat kaki darisini." Yunho menarik tangan Jaejoong menjauh darisana. Diam-diam Jaejoong menyeringai senang saat melihat wajah syok karyawati itu.
'Rasakan itu.' Batinnya.

Yunho terus berjalan sambil menarik tangan Jaejoong.
"Lihat kan apa yg mereka lakukan padamu? Aku khawatir jika terus seperti ini. Waktu seminggu masih lama. Kenapa kau tidak diam saja di rumah." Yunho terus mengomeli Jaejoong. Sedangkan Jaejoong hanya diam saja.

"Duduk disini!" Ucap Yunho menyuruh Jaejoong duduk di sofa yg ada di ruangannya.

Yunho berjalan masuk ke kamar pribadinya, beberapa saat kemudian ia keluar dengan membawa salep krim di tangannya.

"Buka bajumu." Perintah Yunho setelah duduk di samping Jaejoong.
Jaejoong melotot kaget.
"Ap-apa?" Ucapnya tergagap,
"Kubilang buka bajumu. Bagaimana aku bisa mengobati lukamu jika kau tidak mau membuka baju?" Ujar Yunho santai.
"Ta-tapi-"
"Ck.. kau tidak usah malu. Kita sesama pria bukan?" Yunho sebenarnya juga gugup. Ia selalu membayangkan bagaimana mulusnya tubuh Jaejoong dibalik seragamnya.
'Lehernya saja sudah mulus. Bagaimana tubuhnya?' Batin Yunho.
'Sekarang adalah kesempatan yg bagus' batinnya lagi.

Jaejoong masih diam. Ia sungguh malu sekarang. Haruskah ia membuka baju? Bagaimana jika Yunho macam-macam? Tapi Yunho adalah calon tunangannya. Ini pilihan yg sulit.

Menarik nafas panjang akhirnya Jaejoong mulai membuka satu persatu kancing kemejanya. Yunho yg melihat hal itu mulai berdebar. Ia melihat sedikit dada putih Jaejoong saat kemejanya terbuka sedikit.

Akhirnya Jaejoong membuka seluruh kancing kemejanya. Ia hanya membiarkan bagian depannya terekspos karena hanya itu yg terkena kopi tadi
Namun itu tetap berhasil membuat Yunho meneguk salivanya, matanya fokus memandang nipple pink Jaejoong.

'Tuhan. Ini godaan yg sangat berat.' Batin Yunho.
Ia mulai membuka salep dan menuangkan ujung jari telunjuknya dengan salep itu. Perlahan ia mengoleskan salep pada dada Jaejoong yg terkena air panas.
Jantung Yunho semakin berdebar kala menyentuh kulit halus Jaejoong.
Ia menarik tangannya dan menuangkan salep pada telapak tangannya. Yunho mulai mengoleskan (meraba lebih tepatnya) dada Jaejoong. Ia terlihat sangat menikmati, namun sekarang tangan Yunho malah berjalan ke arah nipple pink Jaejoong. Ia memainkan nipple Jaejoong dengan jarinya.
Seketika Jaejoong memegang tangan Yunho saat dirasakannya tangan Yunho mulai nakal. Ia menatap wajah Yunho yg terlihat memelas.

"Jangan sekarang Yun." Ucap Jaejoong. Ia kembali mengancingkan kemejanya, setelah itu ia merebut salep itu dari tangan Yunho dan mengoleskan sendiri salep itu di tangannya yg terkena air panas.

Jaejoong menatap Yunho lagi, terlihat Yunho memanyunkan bibirnya seperti anak yg kehilangan mainan kesayangannya.

"Jangan sekarang Yunnie, nanti kalau kita sudah menikah, seluruh tubuhku adalah milikmu." Ucap Jaejoong lembut. Namun Yunho masih saja manyun, sepertinya ia ngambek.
Jaejoong mengeluarkan jurus andalannya, ia mengecup sekilas bibir Yunho. Kemudian segera berlari keluar dari ruangan Yunho.
Jaejoong menenangkan jantungnya yg berdebar kencang.
'Aku harus berganti seragam.' Batinnya.

Sedangkan Yunho, ia kini bengong, terkejut dengan sikap Jaejoong. Perlahan ia memegang bibirnya. Senyum bahagia terukir di bibir hatinya.
'Kau semakin membuatku tergila-gila Boojae.' Batinnya.

***

Yunho pulang kerja dengan senyum bahagia yg terus terpasang di bibirnya.
Sesekali ia menyanyi riang karena memang saat ini suasana hatinya sedang sangat bagus.

Namun seketika ia berhenti saat Ny.Jung mencegatnya di depan tangga sambil bersedekap.
"Apa yg kau lakukan pada Jaejoongie?" Ucapnya dengan nada berbahaya.

Yunho mengernyit tidak mengerti.
"Apa maksud Umma?" Ucapnya bingung.

"Jangan sekarang Yunnie." Satu kalimat yg keluar dari bibir Ny.Jung membuat Yunho melotot kaget.

"Ba-bagaimana bisa Umma tau" tanyanya takut.

"Jawab dulu pertanyaan Umma. Apa yg kau lakukan pada Jaejoong." Ny.Jung malah melotot marah pada Yunho.

"Aku hanya mengobati dadanya yg terkena air panas." Ujar Yunho pelan terlihat takut.

"Apa kau bilang? Kenapa kau membiarkan calon menantu kesayangan Umma sampai seperti itu?" Ny.Jung heboh mendengar ucapan Yunho. Ia berlari ke arah kamarnya untuk mengambil ponselnya.

Yunho hanya menggeleng dan melanjutkan langkahnya ke kamarnya.

Mian kalo pendek chingu. Ini demi update hari ini. Kemarin saya sudah ngetik setengahnya. Pengennya Up tadi siang, tapi saya gak dapet istirahat.
Jadi tadi selesai kerja saya ngetik lagi biar bisa up cepet😂😂😂

Semoga menghibur ya??

Oh My CEOWhere stories live. Discover now