Dua

11.4K 1.2K 56
                                    

Benar seperti perkataan Yunho. Ia tidak membiarkan Jaejoong tenang sedikitpun, namun bukan Jaejoong namanya jika tidak bisa membalas Yunho, seperti sekarang ia disuruh membuatkan Yunho kopi. Dengan senyum mengerikan di bibir cherry'nya ia mulai meracik kopinya. Kemudian membawanya langsung ke ruangan Yunho.

Setelah mengetuk pintu, ia masuk ke ruangan tersebut. Disana terlihat Yunho yg sedang fokus pada berkas-berkasnya.

"Ini kopi anda Tuan." Ucap Jaejoong halus. Ia sengaja mengatakannya dengan suara lembut agar Yunho tidak curiga.

"Saya permisi Tuan."

"Mau kemana kau?" Yunho berkata dengan nada dingin. Seketika Jaejoong menggertakkan gigi kesal mendengarnya.

"Saya ingin ke toilet sebentar Tuan."

Yunho hanya berdehem sebagai jawaban. Jaejoong langsung berjalan keluar ruangan itu. Setelah menutup pintu ia menari membayangkan ekspresi Yunho nanti. Kemudian menyeringai sadis.
'Rasakan Jung.' Batinnya.

Yunho yg tidak curiga apapun mengambil cangkir kopi lalu meminumnya, namun seketika tersembur keluar karena ternyata kopi itu rasanya sangat pahit. Ia melotot marah menyadari jika Jaejoong mengerjainya.
'Awas saja dia.' Batinnya. Kemudian mengambil telepon kantor.

"Suruh Kim Jaejoong ke ruanganku sekarang." Ia menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari bawahannya.

Belum ada lima menit, telepon kantornya kembali berbunyi.

"Ada apa?"

"...."

"Apa? Ia sedang disuruh keluar?"

"......"

"Aku tidak mau tau. Suruh ia kesini SEKARANG."

Ternyata Yunho kesal bukan main pada Jaejoong. Ia langsung menutup telepon itu kembali.

30 menit kemudian Yunho mendengar pintu ruangannya diketuk.

"Masuk."

Jaejoong masuk dengan wajah tertunduk.

"Ada apa anda memanggil saya Tuan?"

"Seharusnya pertanyaan itu ditujukan padamu Jaejoong. Ada apa denganmu? Apa kau tidak tau gula?"

"Saya tau gula." Jaejoong mendongak lalu mengangguk imut membuat emosi Yunho menguap hilang entah kemana.

"Kenapa kopinya pahit?" Yunho bertanya pelan. Oh.. dimana dirinya yg terkenal dingin itu?

"Saya hanya menambah gulanya sedikit. Bukankah anda tidak suka yg manis Tuan?" Ucap Jaejoong imut.

Yunho memejamkan matanya. Ia harus fokus pada objek di depannya ini. Ia tidak boleh terkecoh.
'Tadi aku marah, sekarang harus marah.' Batinnya.

"Kopimu pahit sekali. Sekarang ganti CEPAT." Bentakan terakhir membuat Jaejoong menciut takut. Tanpa perlawanan ia mengambil cangkir itu kemudian berbalik pergi.

Setelah kepergian Jaejoong. Ruangan Yunho terbuka kembali. Baru saja Yunho akan memarahi siapa yg datang, namun segera diurungkannya karena ternyata yg datang adalah Ummanya.

Yunho tersenyum manis pada sang Umma. Namun sepertinya Ummanya sedang dalam mood buruk sekarang. Ny.Jung menatap tajam Yunho. Kemudian berjalan ke arah Yunho.

"Ada apa Umma?" Yunho mulai menduga-duga apa yg akan dikatakan Ummanya.

"Umma tidak mau tau. Kau harus menikah tahun ini. Jika tidak, Umma akan menjodohkanmu dengan putri client Appa'mu." Ny.Jung mengatakan itu dengan cepat membuat Yunho melongo. Ia bengong mencerna ucapan Ummanya. Setelah tersadar, Yunho bangun dari kursinya.

Oh My CEOWhere stories live. Discover now