Tujuh

9.5K 1.1K 55
                                    

Mian, chap sebelumnya saya salah tulis. Seharusnya itu chap 'enam'.
Dan juga nama Jaejoong saya salah. Seharusnya 'Han Jaejun' bukan 'Han Jaejoon'.
Mian chingu..

Ny.Jung saat ini tengah berdiri di depan panti asuhan tempat Jaejoong tinggal dulu. Ia melihat banyak anak yg sedang bermain di halaman panti. Mereka berlarian bermain sepak bola. Ny.Jung tersenyum membayangkan dulu Jaejoong juga seperti mereka. Ia mengalihkan pandangannya pada seorang suster yg baru keluar dari panti itu bersama seorang anak. Ny.Jung akhirnya masuk ke halaman panti. Ia menghampiri suster yg tengah berjongkok menasehati seorang anak yg kini terlihat menunduk.

"Minho tidak boleh nakal lagi ya? Nanti Minho tidak dikasi pahala sama tuhan. Jangan mengganggu teman lagi ya?" Dengan lembut suster itu menasehati anak yg bernama Minho.

"Ya suster nuna." Ucap Minho kemudian mencium pipi suster itu lalu berlari pergi.

"Permisi.." mendengar suara Ny.Jung suster itu menoleh ke arah Ny.Jung. Ia tersenyum ramah.

"Iya Nyonya ada yg bisa saya bantu?"

"Saya ingin bertemu dengan suster kepala disini."

Suster itu mengangguk,
"Mari ikut dengan saya Nyonya." Ucapnya kemudian berjalan ke dalam panti.

Ia mempersilahkan Ny.Jung duduk di ruang tamu. Ny.Jung mengedarkan pandangannya. Merasa keadaan sepi, ia mengambil sesuatu dari dalam tas lalu menempelkannya di bawah meja ruang tamu itu. Setelah itu ia berdiri berjalan ke arah ruang lain yg ada disana. Sepertinya itu ruang tengah tempat anak yg ada disana menonton. Ia mengedarkan pandangan melihat sekeliling, senyuman berkembang melihat telepon rumah di atas meja, ia kembali merogoh sesuatu yg ada di tasnya. Ia lalu menempelkannya dibawah meja itu juga dan menaruh sebuah pulpen yg berisi kamera di samping buku yg ada disana. Ny.Jung sedikit berlari menuju ke arah ruang tamu, ia langsung duduk dan mengubah ekspresi seperti tak terjadi apapun.
Ny.Jung mengalihkan pandangan mendengar suara langkah mendekat. Ia tersenyum pada wanita paruh baya yg tampaknya lebih tua dari dirinya.
Wanita itu berjalan mendekat kemudian duduk di salah satu kursi yg ada disana.

"Ada yg bisa saya bantu Nyonya?" Tanya suster kepala.

"Apa pria yg bernama Kim Jaejoong pernah tinggal disini?"

Deg.

Suster kepala terkejut mendengar pertanyaan Ny.Jung. Hanya ada satu Kim Jaejoong yg tinggal disini. Ia berusaha agar terlihat biasa saja di depan Ny.Jung.

"Ada, tapi dia sudah tidak tinggal disini lagi Nyonya."

"Ahh.. saya tau. Tapi ada yg ingin saya tanyakan tentang dia."

Suster kepala mulai curiga dengan Ny.Jung.

"Apa yg ingin Nyonya tanyakan?"

"Bagaimana Kim Jaejoong bisa berada di panti asuhan?"

Suster kepala tersenyum menutupi kegugupannya. Ia tidak boleh mengatakan apapun tentang Kim Jaejoong. Itu adalah pesan dari seseorang yg terus ia ingat. Kim Jaejoong harus dilindungi dari siapapun.

"Ia selamat dari kecelakaan maut yg menimpa orang tuanya saat masih bayi. Dan orang yg menyelamatkannya yg membawanya kesini."

Ny.Jung mengangguk mengerti.
"Siapa yg memberinya nama Kim Jaejoong?"

"Pemilik panti yg memberikannya nama."

"Apa Kim Jaejoong pernah diadopsi sebelumnya?"

Suster kepala menggeleng. Ia tidak akan membiarkan siapapun mengadopsi Jaejoong.
"Tidak ada Nyonya." Ucapnya.

Oh My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang