Tiga

10.2K 1.2K 48
                                    

Jaejoong sebenarnya ingin lari dari tugas yg diberikan Yunho kemarin, entah kenapa ia merasakan firasat buruk jika ia ikut dengan Yunho. Ia mengendap-endap di area parkir memastikan keadaan aman dan tidak ada Yunho disana. Jaejoong menghela nafas lega lalu berjalan dengan santai.

"Hey kau." Ia terkejut mendengar suara yg ada di belakangnya, seketika ia berbalik dan mendapati Yunho berdiri di belakangnya. Jaejoong tertawa malu.

"Ada apa Tuan?"

"Kau ingin lari dariku kan?" Nada suara Yunho terdengar berbahaya.

"Ti-tidak Tuan. Ak-aku hanya-"

Tanpa menunggu Jaejoong untuk menyelesaikan ucapannya, Yunho segera menarik tangan Jaejoong dan membawa pria cantik itu ke mobilnya. Ia kemudian menjalankan mobilnya agak cepat. Ia tidak punya banyak waktu untuk sekedar mendengarkan ocehan Jaejoong.

Jaejoong hanya diam saja. Ia pasrah karena menurutnya tidak ada gunanya melawan pria egois seperti Yunho.

Yunho memarkirkan mobilnya dan seketika Jaejoong terkejut melihat bangunan di depannya.
"Salon? Apa kau tidak salah?"

"Kenapa? Kau harus diperbaiki. Lihat penampilanmu yg sekarang." Yunho menatap Jaejoong dari atas sampai bawah. Saat ini Jaejoong tengah memakai pakaian yg err.. agak kumal. Jeans panjang yg sedikit kotor dan baju kaos tipis, jangan lupakan wajahnya yg berminyak. Jaejoong jadi salah tingkah ditatap seperti itu.

Yunho keluar dari mobilnya dan membukakan pintu mobil sebelahnya. Ia meringis merasa jika dirinya seperti sopir. Begitu Jaejoong turun, ia langsung diseret oleh Yunho masuk ke dalam salon.

"Perbaiki penampilan pria ini. Aku akan membayar berapapun." Yunho menyerahkan Jaejoong pada pemilik salon. Jaejoong merasa sedikit jijik karena pemilik salon itu seorang pria gemulai.
Pemilik salon mulai meneliti setiap inci wajah Jaejoong dengan tatapannya. Lalu turun ke tubuh dan terakhir bagian kaki.

"Ahh.. ini mungkin akan memakan waktu yg tidak sebentar melihat keadaannya yg sekarang." Ucapnya disertai pandangan meremehkan ke arah Jaejoong.

"Lakukan yg terbaik. Kau akan mendapatkan bonus jika hasilmu bagus."

Si pemilik salon tersenyum. Ia menepuk tangannya dua kali dan datanglah dua orang wanita yg akan mempermak Jaejoong. Jaejoong kemudian diseret ke sebuah ruangan. Yunho menunggu sambil memainkan ponselnya.

Yunho merasa ia sedikit mengantuk. Jaejoong begitu lama di dalam. Ia hampir saja terlelap jika tidak mendengar suara pintu yg terbuka.

Ceklek..

Si pemilik salon keluar dengan senyum lebar. Lalu kedua pegawai wanitanya keluar dengan tampang mupeng. Yunho menganga melihat wajah dua wanita itu merah. Mulutnya semakin menganga ketika melihat Jaejoong keluar dari ruangan itu.

'Benarkah ia Kim Jaejoong? Kenapa ia jadi sangat cantik? Tuhan. Godaan macam apa ini?' Batin Yunho.

"Bagaimana Tuan Jung?" Si pemilik salon mengedip pada Yunho.

Yunho memberikan tanda jempol namun tak melepaskan tatapannya pada Jaejoong.
Setelah membayar, mereka keluar dari sana dan Yunho kembali membawa Jaejoong ke suatu tempat.

"Bajumu harus diganti, cepat turun." Ternyata Yunho membawa Jaejoong ke salah satu mall miliknya, kali ini Yunho tidak mau membukakkan Jaejoong pintu.

Jaejoong turun dan diseret lagi oleh Yunho. Ia memasuki mall itu, seluruh karyawannya yg ada di sana membungkuk hormat. Mata Jaejoong melebar melihat hal itu.
'Mall ini miliknya?' Batin Jaejoong.

Yunho terus menyeret Jaejoong menuju tempat pakaian formal. Yunho menggenggam erat tangan Jaejoong, ia tersenyum kecil merasakan betapa halusnya tangan kekasih pura-puranya ini. Tentu saja senyum Yunho tak dilihat Jaejoong karena saat ini Jaejoong sedang sibuk mengedarkan pandangannya ke sekeliling mall. Seumur hidup baru kali ini ia memasuki mall.

Oh My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang