My Star, Edelweis

6.8K 129 10
                                    

Minta vote gaes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Minta vote gaes... 😁

"Karena Cinta sejati akan datang pada manusia yang percaya, kamu cukup menjaga hatimu hingga suatu saat nanti tuhan menyatukan kalian"

Edelweis tahu, dia juga sadar semua yang ada pada dirinya saat ini hanya sebagai simbol, simbol kedudukan serta kekuasaan dari keluarganya sendiri. Betapapun ia menolak semua fasilitas juga uang jajan yang dinilainya mirip gaji seorang manager perusahaan kilang minyak, tetap saja orangtuanya akan memaksa.

Semua ini menjadikan Edd dikenal sebagai siswa terkaya di sekolahnya. Namun kaya bukan jaminan disayang banyak orang, baginya tidak ada teman yang tulus. Temannya hanya menganggap dirinya sebagai simbol. Bagi mereka, bisa berteman dengan Edelweis dapat mengangkat pamor mereka di hadapan banyak orang.

Edelweis Andrean, atau yang akrab disapa Ed, merutuk kembali akan nilai kimianya. 95. Seharusnya dia bisa mendapatkan angka 100 hari ini, ia sangat yakin akan hal itu. Dilihatnya lagi kertas kusut di tangannya, matanya menyipit melihat letak kesalahan yang ia tulis.

"Dapet berapa Edd?" tanya Daren, teman sebangkunya yang agak petakilan. Menurutnya.
"Nilai gue gak memuaskan banget, lo dapet berapa Ren?"
"Kambing emang lo, sebelumnya lo dapet nilai 100 pun, lo juga bilang gak memuaskan, gue mah dapet nilai 70 aja bersyukur banget."
Edd hanya membuang wajahnya bosan, teman-temannya selalu menganggap enteng nilai. Bukankah sekolah Elit dan mahal itu rugi kalo gak dapet nilai bagus. Setelah ini ia harus membeli buku kimia yang lebih lengkap agar nilai ujiannya nanti lebih baik dari ini. Edelweis mengatur lagi letak kacamata tebalnya, juga memasukkan bajunya saat dirasa tidak rapi lagi.

Ia melihat ke arah pintu, belum ada tanda teman-temannya datang. Biasanya ia akan diajak ke kantin, bersikap seolah akrab padanya, menawarkan cewek-cewek hits di sekolah padanya atau mengajaknya hang out bareng. Tapi semua itu dianggap angin lalu olehnya. Ia tahu ia jelek, cupu, atau gak sekeren teman-temannya. Bukan karena ia tidak mau berpenampilan seperti remaja gaul, hanya saja ia sedang tidak ingin.
Kehidupan masa SMA yang datar ini seolah menjelaskan kesederhanaannya.

Namun kehidupan tidak sesederhana kelihatannya, terkadang dirinya menemukan hal-hal yang jauh lebih rumit dari rajutan benang benang kusut.
Ketika sesuatu yang ia suka menjadi tidak jelas, ia akan mulai merenungkan letak kesalahannya, seperti sekarang, pacarnya minta putus karena hal sepele. Alina, pacarnya sejak 1 tahun 2 bulan lalu termasuk jajaran cewek paling famous di sekolahnya, idola para cowok yang anehnya justru memilih Edd sebagai pacarnya. Karena itu wajar saja jika Edd sangat frustasi ketika hubungan mereka berakhir. Kesalahannya kemarin rasanya bukan alasan satu-satunya Alina minta putus.
Ia yakin ada hal lain yang Alina sembunyikan darinya, tapi apa? Apa Alina bosan dengannya. Jika itu alasannya mereka bisa break dulu kan? Apa Alina tidak mencintainya lagi. Tapi, apa yang salah dengannya hingga Alina tidak mencintainya lagi?

Pagi ini seperti biasa ia menggunakan mobil CRV putihnya ke sekolah, lengkap dengan kacamata tebal, buku tebal semua serba tebal termasuk wajahnya. Tapi ada yang berbeda pagi ini baginya, kursi di sampingnya kosong, tidak ada Alinanya, biasanya setiap pagi ia akan mengantarkan cewek itu ke kelasnya. Memang tidak seperti seorang cowok ke pacarnya, lebih mirip seperti putri pada pelayannya.

Kumpulan Cerpen Cinta RomantisWhere stories live. Discover now