XI

1.4K 208 12
                                    


Dingin itulah yang dirasakan Joy saat ini, dirinya menyesali tidak menuruti apa kata Sehun. Namun Joy tidak ingin mengangis dan dianggap lemah, fisiknya terasa sangat sakit. Joy melihat sekeliling ruangan yang begitu menakutkan baginya. Kenangan-kenangan masa lalu waktu kecil terputar dimemorinya.

Ya Joy ingat tempat ini, gudang dimana dulu dirinya melihat dengan langsung bagaimana ibunya meninggal dilecehkan beberapa lelaki dan ayahnya dipaksa menandatangi entah apa lalu beberapa detik kemudian suara sebuah peluru melubangi kepala ayahnya. Joy dulu hanya bisa membekap mulutnya agar tidak ketahuan .

Tubuh Joy lemas sekali dirinya berharap Sehun dapat tidak berharap Sehun menemukannya, Joy tidak ingin Sehun terluka lagi.

Tubuh Joy mengantung dengan dua tangan diikat keatas, tangannya panas serasa mati rasa dan tubuhnya terasa dingin sekali.

Disisi seorang wanita sangat senang dengan karya orang disebelahnya, melihat Joy menderita kepuasan baginya.

Sebentar lagi Sehun menjadi milikku'batinnya

Tanpa sadar laki-laki berpakaian serba hitam itu yang disebelahnya tersenyum penuh arti memandang Joy dari layar monitornya

Aku sebenarnya kasian tapi aku lupa cara mengasiani seseorang, terutama gara-gara kau rencanaku gagal melenyapkan Sehun'batin laki-laki disamping wanita itu

.

.

.

Lagi-lagi Sehun mendapatkan merasakan pusing dikepalanya dan mendapatkan gambaran Samar-samar Sehun yakin itu Joynya.

" Anda tidak apa-apa?" tanya Seulgi kepada Sehun, Sehun mengelengkan kepalanya.

"Aku tidak bisa menunggu aku akan cari sendiri" ucap Sehun

Setelah mengatakan hal itu Sehun menjalankan mobilnya untuk mencari Joy, Sehun sangat khawatir dengan keadaan Joy ditambah lagi bayangan samar-samar tadi membuatnya semakin khawatir.

"Maafkan aku Joy"monolog Sehun sambil berusaha menelpon Joy namun nomernya tidak aktif.

Sehun terus mengendarai mobilnya tidak tentu mengikuti instingnya, hampir seharian Sehun mencari Joy tidak ketemu.

"Joy dimana kamu" monolog Sehun, raut wajah Sehun terlihat frustasi.

Deg

Detak jangtung Sehun berdetak kencang. Sehun menoleh sekitar tapi tidak ada siapapun terlihat sepi

"Sehun"

Sehun mendengar suara yg tak asing menyebut namanya lalu beberapa detik kemudian Sehun menerima telpon dari seseorang lalu Sehun melesatkan mobilnya menuju tempat itu.

.

.

Joy merasakan tubuhnya sangat sakit setelah beberapa saat yang lalu tali yang mengikat tangannya terlepas yang menyebabkan dirinya terjatuh kepecahan kaca membuat tubuhnya perih dan kakinya yang sudah merasakan mati rasa pecahan kaca mengenai kakinya cukup dalam.

Joy mencoba bangkit namun tubuhnya yang lemas membuatnya terjatuh menciptakan goresan baru. Joy merasakan pusing dikepalanya , Joy mencoba bertahan dikesadarannya namun tubuhnya berkhianat membuatnya tak sadarkan diri.

Setelah beberapa saat, Joy terbangun dari pingsannya dikarenakan guyuran air asin yang menyiramnya, tubuhnya kini penuh dengan luka. Rasanya sangat perih sekali tapi dirinya menahan diri agar tidak menjerit

"hay Joy, apa kabar?" ucap wanita itu, Joy menatap dengan pandangan benci

"Lihat tubuhmu itu, Sehun pasti jijik denganmu" ucap wanita tersebut.

LADY OH ☑️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ