III

1.7K 244 18
                                    

Dimobil Joy masih memikirkan kejadian barusan ada rasa bersalah dihatinya sebenarnya dirinya tidak tega dengan Tn. Jeon bahkan bersimpul dihadapan Sehun.

"Apa aku salah Sehun?" ucap Joy, Sehun tau kalau Joy merasa bersalah dan dirinya tidak suka.

"Tidak, apakah masih sakit?" tanya Sehun membelai kepala Joy yang berada dipundaknya.

"Tidak" ucap Joy berbohong takut Sehun akan berbuat hal yang mengerikan kepada mereka, walau Sehun selalu menuruti ucapannya tapi Joy hanya waspada jika Sehun lepas kendali.

"Aku akan mempercayaimu walau kau berbohong kepadaku My lady" ucap Sehun lirih, Sehun masih mengelus lembut kepala Joy yang membuat Joy semakin nyaman dan mengantuk

"Jujur aku lebih senang Kamu memintaku membuat bangkrut Jeon Corp dan memotong jari-jari tangan yang telah membuatmu kesakitan lalu membunuh secara perlahan " Joy tidak kaget dengan ucapan Sehun.

"Jangan kotori tanganmu dengan darah " ucapan Sehun barusan membuat kantuknya seketika menghilang.

"aku akan menyuruh seorang untuk melakukannya" Joy terdiam mendengar ucapan tersebut dan menatap Sehun tajam tapi justru terlihat mengemaskan bagi Sehun

"kau melawanku Sehun"

"maafkan ku my Lady, jika pikiranku begitu liar aku hanya tidak suka ada orang menyakitimu" ucapan Sehun terhenti dan melanjutkan kalimannya

"ucapanmu adalah perintah bagiku tapi kamu tidak bisa menyuruhku pergi karena aku telah berjanji dari awal aku selalu disisimu bahkan jika kamu membuangku" Joy tersenyum mendengan ucapan Sehun dan memeluk erat pria itu. Rasanya seperti ada kupu-kupu bertebangan diperutnya mendengan ucapan Sehun barusan, tegas dan menyakinkan.

(....)

(....)

Tuan Jeon terlihat putus asa pulang dari tempat kerjanya, Sehun benar-benar memutuskan kerjasama mereka dan banyak investhor yang mendengar hal tersebut membuat mereka tidak percaya lagi dengan Jeon Corp, sehingga memutuskan kerjasama secara sepihak. Perusaannya benar-benar diambang kehancuran, usaha yang dulu dilakukannya untuk berkerja sama dengan Oh Corp menjadi sia-sia. Dirinya tidak bisa menyalahkan Joy tapi dirinya sangat kecewa dengan sikap sembrono isterinya.

"ayah kita pasti menemukan jalan keluar" Ucap Jungkook mencoba menengkan ayahnya yang terlihat frustasi

"benar suamiku" ucap Ny Jeon menepuk-nepuk pundak Tuan Jeon dan hatinya merasa sangat marah kepada Joy. Ingin sekali menjait mulut wanita tidak tahu diri tersebut dan bisa-bisa seorang terhormat seperti Oh Sehun menuruti perintah sampah seperti wanita itu, bahkan dirinya tidak sudi menyebut namanya itu.

Eunha duduk sambil memperhatikan mertuanya yang terlihat frustasi. Dirinya semakin membenci Joy apa hebatnya Joy sehingga Seorang Seperti Sehun patuh kepada Joy, bahkan melaksanakan apa yang Joy lakukan. Bahkan Jungkook yang katanya mencintainya tetap saja sering menolak permintaannya.

"Jungkook bagaimana kalau kamu dekati Joy lagi, aku yakin dia pasti luluh bukankan dulu dia mencintaimu" ucapan Ny. Park tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.

Tuan Park tidak merespon ide gila isterinya, Jungkook akan benar-benar mati jika berani mendekati Joy apalagi setelah apa yang Jungkook lakukan dulu. Dirinya tidak pernah menyangka isterinya mempunyai pemikiran gila tersebut sedangkan Jungkook nampak berfikir dan menoleh kearah Eunha seolah minta izin. Eunha terpaksa mengangguk walau hatinya tidak rela.

"bagaimana suamiku" Ucap Ny Jeon

"kenapa kau tidak minta maaf saja" Ucap Ny.Jeon

"tidak sudi aku meminta maaf kepada jalang tersebut" Ucap Ny, Park

Eunha berfikir jika dirinya diposisi Joy mempunyai Sehun pasti akan lebih menguntungkan baginya. Jika Ny. Jeon menyuruh Jungkook mendekati Joy apa salahnya jika dirinya mendekati Sehun.

(....)

(....)

Sehun sedang sibuk dengan berkas-berkas dimejanya sekali melirik Joy yang sedang kesulitan mewarnai kuku tangan kanannya.

"ada yang bisa aku bantu my lady" Ucap Sehun mendekat kearah Joy mengabaikan dokumen yang ada dimejanya. Joy menatap Sehun dan tersenyum.

"Tidak perlu Tuan Oh ini pekerjaan perempuan lebih baik lanjutkan kesibukanmu dengan berkas-berkas melimpah dimejamu" ucap Joy menujuk meja Sehun yang penuh dengan tumpukan berkas.

"tapi kamu kelihatan kesulitan"

"Sehun"

"baiklah My Lady" ucap Sehun kembali kemejanya dan meneneruskan pekerjaannya sekali-kali melirik Joy.

Joy melanjutkan kegiatannya mengecat kukunya tapi dirinya menyerah karena hasilnya justru menjadi berantakan.

Sehun benar-benarmembuat Joy menjadi seorang pemalas. Selain menurutinya Sehun selalu melimpainya dengan kemewahan-kemewahan dan terkadang itu tidak berguna bagi Joy.

Sehun selalu membuat Joy seolah-olah ratu. Sehun akan merasa sangat bersalah kepada Joy kelelahan dengan aktifitasnya tapi Sehun tidak pernah merasa bersalah ketika Joy kelelahan karena aktifitas bersamanya.

"Sehun"

"iya my lady"

"kamu pernah merasa jatuh cinta"

"cinta?"

"iya cinta"

"apa itu cinta?"

"emmm... kamu merasa nyaman dengan seseorang dan jantungmu selalu berdetak kencang ketika didekatnya dan kamu selalu memikirkannya, mungkin seperti itu"

Sehun bukannya tidak tahu tentang jatuh cinta, bahkan dulu dirinya pernah merasakannya bahkan hampir mati karena perasaan itu.

Sehun menutup hatinya untuk siapapun. Tapi semenjak bertemu dengan seorang. Orang tersebut telah menembus pertahannya selama ini. Awalnya Sehun tidak yakin tapi lama-lama dirinya yakin bahwa dirinya jadi cinta, dan entah kapan perasaan itu mulai muncul.

Tbc













Des, 17th 2017

LADY OH ☑️Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu