Menebar Aura Hitam

18 0 0
                                    

Jangan di pendam
Nanti sakit
Karena hati susah terobati

_____--_____

"Lo salah berurusan sama gue!!" teriak Sera.

"Wow siapa lo? Mau sok jagoan. Apa lo pacarnya cewek murahan-"

Bugh

Sera memukul Ales dengan begitu kerasnya membuat lelaki itu jatuh tersungkur.

Jovian dan anak Rasper lainnya ternganga melihat kekuatan sera yang begitu dahsyat.Menurut mereka.

"Jangan pernah lo ganggu ketenangan gue!" ucapnya.

"Gue ga pernah ganggu lo! malah lo yang ikut campur urusan gue!" Ales kembali berdirisembari mengusap hidungnya yang berdarah.

"Oh ya? dengan lo hampir cium adek gue?! itu yang lo maksud ga ganggu?" tanya Sera.

"Oh jadi dia adek-adek an lo? atau malah pacar lo?" tanyanya meremehkan.

"Bacot Lo!" Sera hendak memukul Ales kembali namun dihalau oleh kedua temn Ales yang masih berada disana.

"Udahlah les" saran Dami, salah satu teman Ales yang kini sedang menahan Sera. namun Sera malah menendangnya.

"Ahh Gila lo!" Teriak Dami ketika Sera menendang perutnya. Sera hendak memukul Ales namun kembali tertahan karena tangan besar yang mencekal tangannya.

"Kalian ikut saya" Ucap Rama dingin, ketika mendengar adanya keributan.

Sera melepaskan tangannya dari Rama namun, tenaga rama yang kuat berhasil menghentikan usaha Sera. Dengan terpaksa, Sera, Delia, Anak Rasper, Ales, dan Dami, mengikuti Rama yang membawanya ke ruang Kepala Sekolah.

Mereka terduduk di sana. Seolah sudah biasa hingga tak menampakan ekspresi takut atau semacamnya.

"Anandhi? apa kamu tidak ingat pesan ayah kamu kepada saya?" Sera jengah mengetahui lelaki paruh baya yang ada didepannya ini adalah sahabat dari Om nya.

"Hh, Maaf tapi saya tidak merasa memiliki ayah!" Ucapnya Sarkas. Membuat semua orang yang ada disana terheran. Apalagi Delia yang kini menahan tangisnya, ini semua karennya yang mengadu mengenai perbuatan Ales kepada Sera. Hingga membuat Sera kembali menampakan Aura Hitam dari dalam dirinya.

"Ini bukan salah Nandhi pak" sargah Jovian. Membuat teman-temannya heran. Biasanya Jovian selalu diam jika kejadian seperti. Apalagi jika tak berhubungan dengannya. Tapi ini? sungguh rasanya jovian benar-benar sedang kasmaran.

"Maksud kamu?" tanya Rama.

"Iya pak. Kalau aja si Ngeles ini ga ganggu adeknya dia ga mungkin marah-marah" bantu Fahmi.

" nama gue Ales elah" ucap Ales kesal.

"Terserah gue dong" jawab Fahmi.

"Benar itu Delia?" Delia yang tadinya menunduk menahan tangis kini mulai mendogakkan wajahnya.

"Mereka bohong pak" ucap Ales cepat. " Ya kan dam?" tanyanya ketika Dami tak berniat membantunya.

"Lu bilang gue bohong?" Sera kembali berdiri dari duduknya namun di halau oleh Delia.

"Udah kak" ucapnya menarik lengan Sera agar mau duduk kembali.

"Jangan ribut disini!" Teriak Rama. "Lebih baik kalian keluar! jangan ulangi hal seperti ini lagi"lanjutnya.

Mereka pun keluar dari ruangan Kepala Sekolah, dengan Ales Cs yang mendahului.
Jovian memegang lembut tangan Sera dan mengajaknya menuju UKS karena terdapat luka memar pada tangan gadis itu yang disebabkan pukulannya yang begitu keras hingga membuat luka di tangannya.

RastavTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang