Rasa Keluarga

15 0 0
                                    

Jangan anggap aku ada
Mungkin itu lebih baik
Karena memang tak seharusnya
Aku ada di dunia.

_____--______

Langit mulai menggelap, sinar senja tersenyum malu. Mata indah itu mulai mengerjap beberapa kali hingga terbuka sempurna menampakan Hazel coklat terang nan indah itu.

Sera terbangun dan menyadari dirinya yang tertidur pada sofa Oh Tidak Delia pun sama. Beranjak dari tempat semula menuju kursi di seberangnya.

"Del" panggilnya, berusaha membangunkan sang adik dari mimpi indah dengan cara mengoyangkan tubuhnya.

"Del" panggilnya lagi yang tak menyangka bahwa adiknya itu begitu sulit dibangunkan.

"Hm?" gumamnya namun tak berupaya membuka mata.

"Udah malem" Sera masih berusaha membuat Delia terbangun dari tidurnya, namun Delia masih tak bergeming.

Aha! Ia memiliki cara untyk membangunkan delia.

"Del, kecoa di badan kamu!!" Teraknya. Delia masih belum beranjak dari tidurnya.

Satu-dua-tiga.

"AAAAAAAA!!!!" teriak Delia hingga berguling-guling di karpet besar milik Sera.

"Aa kak bantuin Delia kak, ada kecoa" Sera senyum melihat tingka konyol adiknya itu. Image adiknya yang terkesan feminim dan anggun itu hilang seketika.

Sera berjalan menuju kamar mandi yang terletak di pojok kamarnya. Berjalan begitu saja meninggalkan Delia yang masih dengan tingkah konyol dan Absurd.

"Aduk kak bantuin aku!!" teriaknya yang masih berusaha mengusir kecoa sialan itu dari tubuhnya.

"Gak ada kecoa di badan kamu!" teriak Sera yang telah mengunci kamar mandi dan tertawa puas di dalam sana.

"Isshhh kakak bohongin aku" teriaknya dan mulai berlari menuju kamar mandi tempat dimana Sera berada.

"Habisnya kamu kebo!!" teriaknya.

"ishh ngeselin deh" rajuknya.

"mending kamu mandi sana! Baunya sampe sini" Teriak Sera yang masih tertawa puas.

"Ketawa aja terus!!" rajuknya lalu bergegas pergi meninggalkan kamar Sera.

🍁

Disinilah Sera berada, di dapur hendak membantu mbok jah yang sudah cukup tua.

"Non duduk aja ya" pinta
mbok jah ketika Sera memaksa untuk membantunya.

Sera menggelengkan kepala
" Mending Mbok istirahat aja" sarannya yang kini masih berkutat dengan sayuran yang sedang di potongnya.

"Tapi non-"

"Mending mbok duduk" titahnya.
Mbok jah menuruti permintaan majikannya itu, kini ia terduduk pada salah satu kursi yang berada di meja makan.

Sera kembali disibukkan dengan aktivitasnya saat ini yaitu memasak. Ia hendak membuat ayam rica-rica, salad sayur, serta salad buah.






Mbok jah terkesiap melihat majikannya yang begitu gesit dan mahir dalam hal memasak. Seutas senyum terbit dari mulutnya hingga terlihat beberapa keriput pada beberapa bagian dari wajahnya.

RastavWhere stories live. Discover now