Chapter 18: The End of a Voyage

1.2K 136 17
                                    

-Luna-

Aku berjalan bersama Lucy melihat taman yang penuh dengan warna hijau. Bunga tak banyak tumbuh di kastil itu sejak Miraz berusaha mengendalikan seisi kastil. Phil sedang berkeliling dengan Caspian dan entah ke mana ayah pergi. Orang-orang mulai berkumpul di lapang dengan pohon aneh yang melilit di hadapan mereka. Saat kami kembali, kami bertemu dengan Caspian dan Phil yang berjalan keluar dari pintu besar dan kami bisa melihat Susan dan Peter berjalan berdampingan dengan Aslan. Susan terlihat cantik seperti biasanya tapi wajahnya menunjukkan raut sedih menatap Caspian.

Kenapa?

Phil menghampiriku dan bercerita tentang bagaimana kerennya ruang senjata di sini. Dia tidak bisa berhenti memuji pedang-pedang yang terpajang di sana bersama ksatria-ksatria besar Telmar yang pernah memakainya. Phil mulai bertanya, "Di mana ayah dan Edmund? Semua orang sudah berkumpul. Kita harus ke sana sekarang."

Aku hanya mengangkat bahu lalu kami berjalan ke depan kerumunan dan berdiri di bagian atas supaya orang bisa melihat kami. Kenapa kami di sini? Mungkin Aslan punya pengumuman?

Saat itu juga ayah berjalan ke arah kami dengan Edmund. Wow...

"Ayah tidak menginterogasinya kan?" bisikku kepada ayah. Dia hanya tersenyum dan menggeleng.

Kami semua berdiri berjajar, berdiri di dataran tertinggi dengan pohon di antara kami semua. Aku berdiri di sebelah kiri Edmund, diikuti oleh Phil dan ayah. Di sebelah kanan Edmund ada Lucy, Susan dan Peter. Lalu Caspian memulai pengumumannya. "Narnia milik orang-orang Narnia, sama halnya dengan manusia. Orang-orang Telmar yang ingin tinggal di sini dengan damai akan diperbolehkan tapi untuk siapa pun yang ingin, Aslan akan memulangkan kalian ke tempat asal leluhur kita."

Salah seorang pria angkat bicara. "Sudah beberapa generasi sejak kita menginggalkan Telmar."

Aslan berjalan penuh wibawa dan menjawab kata-kata pria itu. "Kami tidak membicarakan tentang Telmar. Leluhurmu adalah penjelajah lautan. Bajak laut yang terdampar di sebuah pulau. Mereka menemukan gua yang membawa mereka kemari dari dunia mereka. Dunia yang sama dengan Raja dan Ratu kita... dan tempat itulah di mana kalian akan dikembalikan. Tempat yang tepat untuk memulau awal yang baru."

"Aku akan pergi." ucap salah satu mantan bawahan Miraz, Glozel, maju dan menghadap Aslan.

"Kami juga akan pergi." Salah satu wanita yang kutahu adalah istri Miraz, membawa bayi dan diikuti oleh seorang pria lain yang kuingat adalah bawahan Miraz yang lain.

Aslan menjawab dengan tenang dan menjanjikan. "Karena kalian yang pertama, masa depan kalian di dunia itu akan baik." Aslan menghebuskan napasnya kepada mereka dan pohon melilit itu bergerak dan membuka jalan. Aku tidak melihat apa pun di antara celah itu selain pemandangan di belakang pohon.

Ketiganya lalu berjalan ke dalam celah pohon dan menghilang. Orang-orang mulai ricuh dan panik, dari kerumunan aku bisa mendengar "Ke mana mereka pergi?" dan "Mereka membunuhnya!" Tapi Reepicheep menghentian mereka dan membela. "Tuan, jika contohku bisa membantu, akan aku bawa sebelas tikus denganku ke dalam sana tanpa pikir panjang." ujarnya. Dan lihatlah ksatria kecil itu, nyalinya lebih besar daripada aku yang jauh lebih tinggi dan besar dibanding dia.

Tapi setelah itu aku bisa lihat Aslan menatap Peter dan ayah. "Kita akan pergi. Ayo, waktu kita habis. Lagipula, kita tidak dibutuhkan lagi di sini," ajak Peter sambil menyerahkan pedangnya kepada Caspian.

Mereka... Akan pergi?

Edmund?

Edmund memegang tanganku secara diam-diam. "Kau tahu kau akan pergi? Secepat ini?" tanyaku. Dia menatapku dan menjawab, "Tadi ayahmu mendatangiku. Kita semua akan pergi tapi..."

Lost in Time: The Beginning (BOOK 1 - TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang