Chapter 17: Destined

843 127 9
                                    

-Edmund-

Sadar-sadar, aku tertidur semalaman. Seorang pelayan membangunkanku dan menyiapkan pakaian. Aku mulai menyiapkan diri sampai Archie, ayah Luna mengetuk pintu. Aku berbalik ke arah suara melihat Archie berdiri di lowong pintu yang terbuka. Ia tersenyum dan menyapa, "Selamat pagi yang mulia."

"Selamat pagi, tuan Di Ilios. Masuklah. Apa yang membawamu kemari, tuan?" tanyaku sambil merapikan pakaian.

"Aku hanya ingin sedikit... berbincang dan menginformasikan sesuatu. Aslan, dia berencana memulangkan kita hari ini," ungkapnya.

"Apa? Secepat ini? Aku tahu ia akan memulangkan kita tapi aku tidak tahu akan secepat ini."

"Sangat disayangkan pertemuan kita sangat singkat. Rasanya aneh saat aku tahu sesuatu terjadi di antara kau dan putriku," jawabnya.

Aku memberi tatapan canggung tapi ia menjawab, "Tak apa, yang mulia. Aku pernah merasakannya. Jarang sekali dia terlihat sesenang saat ia bersamamu atau Phil. Aku pikir mungkin kau ingin memberikan sesuatu untuknya atau setidaknya menitipkan pesan? Aku yakin dia akan menerima semua ini dengan berat hati," jelasnya.

Aku mencoba untuk berpikir. Berjalan mengitari ruangan sambil memandangi detailnya, berharap menemukan sesuatu yang bisa menginspirasiku. Aku mengingat apa yang aku lihat di langit-langit atas ruangan, namun saat aku melihatnya kembali, gambaran itu sudah tidak ada di sana. Ekspresi keheranan memenuhi wajahku dan sepertinya ia menyadarinya.

"Kau melihatnya juga ya? Aku bertanya pada Aslan soal itu. Gambaran itu tidak pernah benar-benar ada di sana, tapi pesan dari penglihatan itu nyata untuk mengingatkan orang-orang tentang peristiwa-peristiwa yang merubah dan akan merubah Narnia... dan jika apa yang kau lihat sama dengan yang kulihat, aku tahu siapa pria itu."

Aku berhenti memandangi atap dan mengalihkan pandanganku padanya. "Mahkota yang ada di gambar itu..."

"Milikmu yang mulia. Entah kapan, di mana dan untuk siapa, kau akan memberikan surat itu padaku. Tapi aku tidak yakin itu akan terjadi sekarang," jawabnya.

Atau mungkin.

Sekarang.

Aku langsung mencari kertas dan menuliskan sebuah surat... untuk Luna... sampai Archie menghentikanku sejenak. "Namun... yang mulia, aku khawatir surat itu akan sampai terlalu cepat."

"Apa maksud anda?" tanyaku. Dia menjelaskan banyak hal soal... "Tersesat dalam waktu."

Setelah mendengar penjelasannya, perjalanan ini akan semakin rumit untuk diceritakan kepada siapa pun. "Bagaimana anda tahu semua ini akan terjadi? Bagaimana anda tahu Luna dan Phil akan kesini?" tanyaku lagi.

"Aku tidak pernah tahu, yang mulia. Aku bahkan tidak tahu Miraz pernah menyekap Luna. Ia tidak memperbolehkanku berinteraksi secara langsung dengan pihak musuh sampai Luna dan tuan Trumpkin berhasil kabur. Namun..." Ia menunjuk kearah langit-langit di mana gambaran itu tadinya terlihat. "Seorang pria, teman lamaku menghadiahkanku sebuah jam besar dan sebuah cerita di baliknya. Sebuah... prediksi masa depan. Dia adalah salah satu orang yang Aslan sebut sebagai "Sahabat Narnia." Orang-orang yang pernah terdampar di Narnia seperti kita. Orang itu adalah Profesor Digory Kirke," jelasnya.

Nama itu langsung terngiang-giang dikepalaku. "Profesor Digory Kirke. Dia yang merawat kami anak-anak Pevensie saat perang dunia kedua tahun 1940. Kami diungsikan ke kediamannya di pedesaan. Lucy menemukan sebuah lemari di salah satu ruang kosong di rumahnya."

"Dan membawa kalian kemari... aku pernah dengar cerita itu," lanjutnya. "Kau memang ditakdirkan untuk semua ini. Bahkan mungkin juga untuk bertemu dengan Luna." Dia membuat asumsi.

Aku memutuskan untuk terus menulis suratnya. Mengingat perbedaan waktu kami semua, berarti, semua perjalanan yang Luna alami di sini belum terjadi di masa Archie ataupun ditahunku. Aku memberikan surat itu kepada Archie. "Apa yang terjadi dan akan terjadi, terjadilah..."

Edmund sempat terdiam, namun sebelum Archie berkata apa pun, Edmund bertanya, "Apa kaitanmu dengan Archenland? Kau Ksatria Archenland, bukan?" Ia mengingat nama yang tertera pada pesan pengingat yang Archie berikan padanya.

Archie ingin bercerita, tapi ia tidak berani mengatakan terlalu banyak hal, khawatir apa yang ia ceritakan hanya akan membawa kabar buruk. "Pernah sekali aku mengabdi padanya. Hanya itu yang bisa aku katakan untuk saat ini. Suatu hari, mungkin semua akan terungkap dengan sendirinya."

Lost in Time: The Beginning (BOOK 1 - TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang