Special Bonus Chapter!

372 35 5
                                    


Special Bonus Chapter

*Kilas balik Epilog*

{Author P.O.V}

Pertemuan Luke dengan Abel yang tidak sengaja membuat Trisha dan Luke merencanakan sesuatu agar Niall dan Abel bisa bertemu. Mereka berdua memikirkan hal apa yang bisa dijadikan alasan agar Abel dan Niall dapat bertemu kembali. Diam-diam Trisha menemukan suatu ide, bukan ide cemerlang namun ide ini cukup kuat untuk dijadikan suatu alasan. Seperti kesepakatan mereka sebelumnya, Luke datang mengunjungi Trisha sehari setelah Trisha bilang bahwa ia punya ide.

"Luke, aku ada ide." Ucap Trisha tiba-tiba.

"Ide apa?" tanya Luke.

"Kamu coba hubungi Niall" Trisha mengatakannya dengan mata yang berbinar-binar.


{Niall P.O.V}

Aku mengisi hari-hari ku seperti biasa, melayani beberapa orang yang datang ke toko musik, untuk sekedar bertanya-tanya, membeli, ataupun membenarkan alat musik mereka. Namun kali ini toko cukup sepi pengunjung.

Senja mulai datang, dan tiba-tiba Luke meneleponku. Ingat dia kan? Anak part time yang sama sepertiku pada masanya hehe. Sudah lama kita tidak bertemu, atau bahkan mengobrol. Bukannya tidak peduli, hanya saja sulit menemukan waktu agar kita bisa bertemu atau hanya sekedar mengobrol.

"Hallo? Niall?" ucapnya dari ujung sana.

"Yaa.. Is this Luke, right?" tanyaku memastikan, karena takut-takut nomor yang meneleponku bukanlah Luke, atau saudaranya, atau orang asing, atau siapapun itu selain Luke.

"Yes, it's me Luke. Niall, it's been a long time right? How are you bro?"

"Good, being good here. How about you?" tanyaku.

"I'm doing well, as usual. Eh ya Niall, maaf nih gue tiba-tiba telepon. Aneh ga sih?" ia tergelak dari ujung telepon.

"Gpp, santai aja Luke. Ada apa ya?" sebenarnya emang agak aneh dengan Luke yang tiba-tiba menelepon.

"Hm.. Gini Yel, gue mau tanya... Cuma gimana ya nanya nya?" Luke terdiam sejenak.

"Tanya aja, selama gue bisa jawab ya gue jawab haha"

"Lo masih mau ketemu Abel ga?" tanya Luke, to the point.

Strike! Pertanyaan yang jawabannya sudah pasti akan kujawab seperti apa, hanya saja ada beberapa hal yang harus kupikirkan kembali. Segala alasanku, akan menyebabkan beberapa konsekuensi. Baik atau buruk, itu yang harus kupikirkan sebelum aku memutuskan untuk menjawab pertanyaan Luke.

"Yel... Hello?" Suara Luke menyadarkanku dari lamunan.

"Ah yaa, sorry sorry. Tadi.. Lo bilang apa?" aku pura-pura tidak mendengar apa yang ia tanyakan sebelumya.

"Lo masih mau ketemu sama Abel ga? I know it's been hard for you too hold your feeling so far, but you need to choose Niall."

"You might know the answer Luke, I've been loving her until now. And I really wanna meet her, no... Even just see her from a far, that's okay for me." Ucapku jujur.

"Gue ketemu dia beberapa hari yang lalu"

Lalu Luke menceritakan pertemuannya dengan Abel yang tidak terduga.

"So, gue sama Trisha mau lo bisa ketemu sama Abel lagi. Gue inget banget lo pernah khusus menyanyikan lagu buat Abel di cafe tempat kita magang, 4 tahun lalu maybe.. Tapi itu ga cukup Yel, lo harus ketemu sama dia. Gue udah denger cerita lo dari Trisha, dan lo harus bilang semuanya sama Abel."

Loved You First (Niall Horan love story)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang