Kisah dua adik kakak yang saling jatuh cinta di dalam cinta yang tak mungkin terjadi.
Sepasang adik kakak yang sangat dekat dan saling menyayangi satu sama lain.
Karena kesibukan orang tuanya, Yoon Gi dan Yoo Ri sering melakukan semua hal bersama da...
Aku menghampiri mobil Yoon Gi oppa yang sudah terparkir disana
“Mianhae, oppa menungguku terlalu lama ya?”ucapku saat masuk ke dalam mobil.(maaf 'informal')
“Gwaenchana”(tidak apa-apa // baik-baik saja)
Oppa mulai melajukan mobilnya
“Bagaimana tadi, apa semuanya berjalan dengan baik?”tanyanya.
“Ne, semuanya baik-baik saja dan juga menyenangkan”
“Syukurlah”
“Oppa, tadi Mi Ra dan Ga Eun menyukai makananku, dan aku memberitahu mereka kalau oppa yang membuatkan makanan ini untukku”
“Benarkah? Lalu mereka berkata apa lagi?”
“Mereka semua memujimu dan aku sangat senang mendengarnya”
“Oh iya oppa”lanjutku.
“Mwo?”(apa?)
“Tadi saat aku makan di kantin, ada seorang namja bernama Park Jimin, dia duduk di meja kami dan dia juga menyuruhku menuliskan nomorku di ponselnya dan menurut teman-temanku dia menyukaiku”
“Jinjja? Apa dia tampan? Apa dia terlihat seperti orang baik?”(benarkah?)
“Umm dia lumayan tampan dan dia juga sepertinya orang yang baik”
“Woah ternyata adikku sudah mulai dewasa ya”
“Yak oppa kau meledekku eoh?”
“Aku tidak meledekmu, kau sendiri yang bilang dia tampan. Biasanya kan kata tampan itu hanya untukku dan appa”
“Pastinya lebih tampan kau dan appa”
“Arasso arasso”ucapnya seraya mengacak rambutku.
*
Akhirnya sampai juga dirumah, aku segera menuju kamar dan membersihkan tubuhku.
Seperti biasa saat sampai dirumah tidak ada yang menyambut kami karena eomma dan appa masih bekerja dan akan pulang saat kami sudah terlelap tidur.
Akhirnya selesai dan kini tubuhku terasa lebih segar dari sebelumnya.
Aku segera menuju dapur untuk makan malam
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Oppa kau belum selesai?”
“Ne, tunggulah sebentar lagi selesai”
“Apa aku harus membantumu?”
“Tidak, tidak usah nanti yang ada kau malah akan mengacaukannya”
“Baiklah”ucapku dan langsung duduk di kursi makan menunggu makanannya matang.
