Part 9

1.2K 9 0
                                    

Sorry udh lama bgt galanjut. Janji nanti aku lanjutnya cepet :)

Pagi yang cerah :) aku segera mandi di kamar mandi yang ada dikamarku. David sudah menghilang entah kemana. Aku memakai hot pants jeans, atasan tanpa lengan dan flip flop. Aku menggerai rambutku saja. Aku berlari keluar. Aku melihat keluargaku dan keluarga Niall sedang sarapan bersama.

"Am I late?" aku tertawa kecil.

"You're very late! come on join us!" kata David. Aku menarik kursi diantara Niall dan David yang masih kosong. Aku duduk disitu. "Morning sweety," "Morning Niall. I'm late huh?" "I know but that's not a big problem. come on eat!" aku memakan pancake yang diberikan mamaku. aku sempet rebutan sama Niall:p 

SKIP

Cuacanya bagus, saat ini aku dan Niall sedang main-main di pantai. Seru, hanya saja aku merasa insecure sedikit. 

"Niall?"

"ya?"

"No, I just feel.. very very insecure, I don't know why,"

"Hmm.. don't be scared, I'm here,"

aku hanya mengangguk paksa. Setelah capek main-main, Niall ke cottage katanya laper mau makan (rakuswoy) terus aku ditinggalin gitu aja. aku duduk di salah satu kursi dipinggir pantai.

"Selamat siang Ms. Henley? How's your day with Niall, huh?" aku menengok kebelakang. seorang gadis memakai kacamata hitam dan bermasker. ia tampaknya mencepol rambutnya keatas dan menutupinya dengan sebuah topi lebar berwarna putih. ia mengenakan celana tiga perempat cokelat dan tanktop hitam. Ia mendorongku kebelakang dengan kasar. lalu ia melakukan sesuatu, aku nggak tau ngapain. dunia langsung menjadi hitam.

_____________________________________________________________________________________

"Eft.. gue dimana?"

aku menatap sekeliling.Rumah sakit ah!! aku benci ini! mana sendirian lagi! keseeeel!! aku mengambil handphone yang ada di saku celanaku. Aku shock abis ngeliat display picture fanny. fotoku yang paling memalukan!! revenge nya kejam sekali!! Niall belum melihat foto itu, apa jadinya kalau dia melihat? gawatttt!!!!!!!

aku melempar handphone ku dengan putus asa ke lantai. Klek. pintu dibuka. 

"Cath? udah sadar?" Niall tersenyum manis, kepalanya nongol dari pintu. "Ya," gumamku pelan. "Cath? ada yang salah?" aku menggeleng. "Come on cerita saja! Apa karena display picturenya Fanny?" kata Niall. Mukaku merah menahan malu. "Niall?! jadi kamu udah melihat itu?!"

"Hem... you're still pretty."

"Noooo!!!!!" aku memukul-mukul Niall dengan bantal berkali-kali. Niall hanya tertawa kecil. "You're still Pretty!!!" Niall tertawa terbahak-bahak. "Apajadinya kalau Greg dan David melihat ya?" "Jangan dikasih liat, Niall!" "Okay, buy me food first."

Aku menghela nafas. satu-satunya cara agar membuat Niall takluk adalah makanan. Makanan itu seperti pacar keduanya Niall. Aku harus rela disandingkan dengan makanan apapun itu bentuknya. #authorradarada

"Udah sadar?" David membuka pintu kamar VIP ku. "Dav? Lo tau gak adat ketuk pintu?" "Apa itu?" Kata David dengan muka cuek lalu duduk disofa disamping Niall. "So... mungkin orang tua kita sudah gila," kata Niall pelan.

"Gila? Kenapa?"

"Aku dengar, kita direncanakan menikah 2 atau tiga tahun kedepan. Gila kan, kita masih kecil!"

"HAH?! untuk apa menikah dengan cowok yang selalu membanding-bandingkan pacarnya dengan makanan, terutama nandos-___-"

Niall mengacak rambutku. "Aku setuju banget sama ide gila ini, kok, siapa yang gak mau menikah dengan cewek yang bisa disejajarkan dengan makanan?"

"NIAAAALLL!!!!" aku menjambak rambut anak itu. Niall tertawa. anak yang sangat aneh...

SKIP>>>>

Aku sudah boleh turun dari tempat tidur. Aku lagi ngobrol sama mom. "Mom, apa benar aku disuruh nikah sama Niall 2 atau tiga tahun kedepan? Ini gila, mom."

"Gila? Tidak tidak, ini hanya rencana, RENCANA! kita lihat kalau misalnya hubunganmu dan Niall masih bgs, kenapa tidak?"

Aku geleng-geleng kepala. Terlalu cepat. Tolong. Umurku masih 16. Masih 16! Aku hanya bisa menerima kalau aku akan menikah secepat itu. masalahnya adalah, aku masih terlalu kekanakan. hueheehehe.

"Aku mau pulang!" gerutuku.

"You must stay here! Kamu belum sehat, Cath... ayo makan atau makanannya kumakan," kata Niall.

"But I'm bored. Really, I want to go home!!!!"

"No you can't,"

"But that's all I want!"

"FINE! Catherine, lo terlalu manja, kekanakan, dan perfeksionis. Aku menyesal telah menjadikanmu girlfriend. Kerjamu hanya membuat repot orang. cukup! Aku keluar dari sini. Lupakan saja ide gila untuk kita menikah nanti. Lo bisa bikin suami lo menderita, dan gue gamau jadi salah satunya!"

Niall keluar dan membanting pintu. JLEBBBB.......

Apa yg akan terjadi setelahnya? heheh. Add pinku ya 213B617C directioners :)

First, Last, Everything.Where stories live. Discover now