13

141 14 2
                                    

First : Thank you so much buat kak hershelyah yang mau buatin cover untuk saya. :)

And, mulmed : Alex & El lagi selfi ceritanya, maafkan editannya :')

Sorry typo:)

"Selamat untukmu, Marc. Kau memang terbaik." Jose menepuk pundak Marc dengan bangga. Marc tersenyum lebar, memeluk sahabat sekaligus manajernya itu dengan bahagia.

"Di mana Alex?" tanya Marc dengan menoleh ke sekitanya. Daritadi saat Marc masuk ke paddock, ia tak melihat batang hidung adiknya itu.

Jose menggidikkan bahu, tanda tak tahu. Pria brewok itu menyuruh Marc agar cepat menemui penggemarnya yang sedang mengantri menunggu untuk mendapatkan foto serta tanda tangan dari Marc.

"Kau hanya memandanginya saja? Tidak mau meminta foto dengan Marc seperti mereka?" Alex bersandar di pagar pembatas tepat di samping Ellysha. Wanita berkacamata itu menggeleng, masih setia memandangi para penggemar Marc yang berdesakan demi mendapatkan foto bersama idolanya.

Manik abu-abunya menatap Marc yang tersenyum, sesekali menampilkan gigi putihnya bergaya mengangkat kedua jari saat penggemarnya meminta foto bersama. Alangkah bahagianya juga Ellysha melihat Marc ceria seperti sekarang.

"Kau menyukai Marc 'kan, El?" Alex memasang mimik wajah serius, membuat Ellysha menoleh cepat pada pria jangkung itu.

Ya, tentu saja. Ellysha menyukai Marc, sangat. Alex yakin itu, tapi diluar dugaan yang membuat Alex menatap Ellysha tak percaya atas jawaban yang diberikan wanita itu.

"Semua orang menyukai Marc. Marc baik, ramah, dan sangat menyenangkan. Melihatnya tersenyum, membuat siapa saja ikut tersenyum. Kau tahu kan Lex, aku juga sama seperti mereka, para penggemar Marc. Aku juga ingin meminta foto serta tanda tangannya, tapi aku tidak sanggup jika harus berdesakan seperti itu," Ellysha memberi jeda pada kalimatnya.

Kemudian ia mengeluarkan sebuket bunga, dari tas ranselnya seraya berkata, "asma ku bisa kambuh."

"Mentang-mentang kau bekerja di toko bunga, semua hadiah yang kau berikan untuk Marc selalu saja bunga." Alex memutar bola matanya bosan, tapi tangannya tetap meraih bunga daisy putih. Matanya membulat seketika tatkala mengetahui bunga yang dipegangnya adalah asli bukan palsu lagi.

"Untukku saja, ya?"

Ellysha menggeleng ragu, jari telunjuknya mengarah pada Marc yang masih berkutik dengan para penggemarnya jauh di sana.

~~~

Roser sedikit terperanjat, melihat putra bungsunya masuk ke dalam paddock putra sulungnya sembari tersenyum aneh membawa sebuket bunga. Hal itu juga menyorot perhatian Marc pada adiknya itu, ia memperhatikan gerak-gerik adiknya yang berjalan menghampirinya.

"Bunga untukmu, Marc. Dari El."

Marc menyambut daisy yang terlihat cantik itu, tangannya menyentuh kelopak bunga yang halus itu. Ia menyeringai lebar kepada Alex, bermaksud berkata 'Ellysha pasti memberikannya untukku.'

Seakan paham dengan apa yang diisyaratkan kakaknya, Alex menyahut, "Lagipula aku tak membutuhkan bunga-bunga itu."

"Kau salah, Lex. Seharusnya kau senang jika ada seorang penggemar yang memberikanmu bunga. Kau bisa memberikannya padaku. Dan aku akan mengubah bunga itu menjadi hiasan cantik di rumah kita." Tukas Roser, yang membuat Alex mengerucutkan bibir dan Marc yang tersenyum penuh kemenangan.

Aku akan menjailimu, Marc. Hari ini juga kau akan menyatakan pada El bahwa kau jatuh cinta padanya. Batin Alex mulai merencanakan sesuatu.

"Marc kau jangan senang dulu. Akan kubuat kau iri denganku seratus persen."

Not Sacrifice (Marc Marquez Fanfiction)Where stories live. Discover now