4 - Him

2.9K 442 19
                                    

:: Chapter 4 ::

•|•

Lagi. Yerin mulai memaklumi Taehyung yang sibuk akhir-akhir ini. Dan berakhir dengan keesokan harinya ia kembali pergi ke tempat kuliahnya dengan menaiki bus.

Yerin tidak keberatan ataupun tidak mengeluh jika Taehyung tidak mengantar atau menjemputnya, karena sebelum Taehyung belum ada di kehidupannya, Yerin lebih terbiasa menaiki bus.

Kaki Yerin memercepatkan langkahnya saat ia sempat melirik jam tangan. Ia sedikit terlmbat untuk ke kuliah, karena memikirkan semalam. Yerin memikirkan Taehyung yang akan mengajaknya untuk jalan-jalan besok.

Saat tungkainya mulai mendekati halte, tanpa sadar ia menabrak seseorang dan menjatuhkan bukunya akibat benturan yang cukup keras.

Yerin mengumpat kecil karena kecelakaan ringan ini menambah waktunya yang terbuang-buang untuk sampai dikuliah.

Sebelum tangan Yerin terurai untuk mengambil dua bukunya yang jatuh di jalan, sebuah tangan sudah lebih dulu mengambilnya dan menyodorkannya kedepan Yerin.

Yerin sempat terdiam lalu sedetik kemudian ia langsung menarik bukunya dan segera berdiri. Tangan yang satunya ia gunakan untuk menepuk ringan lututnya yang sedikit kotor akibat bersimpuh dilantai.

"Aku minta maaf." ujar seseorang yang menabrak itu membuat Yerin menghentikan pergerakannya dan mendongak menatapnya.

Seorang pria yang tidak dikenal Yerin dan mungkin orang yang ia tabrak tadi. Lalu sudut bibir Yerin tertarik membentuk sebuah senyuman.

"Aku yang minta maaf, aku menabrakmu karena terburu-buru tadi."

"Terburu-buru kemana?" tanya pria itu lagi membuat Yerin menatap pria itu sedikit risih namun tetap menjawabnya.

"Kuliah."

Pria itu terlihat berpikir lalu menatap Yerin seakan-akan mengenalnya. Namun tidak dengan Yerin yang mengerutkan alisnya bingung menatap pria itu.

"Kau mahasiswi di Korea University?"

Yerin mengerutkan alisnya lebih dalam lalu mengangguk. Sebenarnya ia memang tidak mengenal pria ini.

"Aku juga disana. Ayo kuantar?"

Mata Yerin berbinar. Awalnya ia ragu untuk mengikuti pria yang jelas hanya orang asing. Namun karena keterlambatannya, tanpa berpikir dua kali ia langsung mengikuti pria itu.

Berpikir kemari Yerin yang diantar Jungkook, sekarang ia diantar oleh pria yang asing. Ia merasa harus mengucapkan terima kasihpada pria ini nanti.

Yerin lalu mengikuti pria itu yang ternyata memarkirkan mobilnya tidak jauh dari halte bus tadi.

"Aku pernah melihatmu. Karena jurusan kita berbeda dan waktunya juga yang berbeda. Ternyata benar kau kuliah disana." jelas pria itu saat mobilnya mulai melaju.

Yerin hanya tersenyum sembari mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka berdua sampai di tempat tujuan.

"Ngomong-ngomong, aku Park Jimin. Kau?"

Yerin sempat melirik kearah pria itu- Jimin lalu tersenyum lebar. "Aku Jung Yerin, terimakasih tumpangannya. Dan maaf telah menabrakmu!"

"Sampai ketemu lagi, dan aku harap kita berteman!" ujar Jimin saat Yerin menutup pintu mobilnya. Yerin yang mendengar itu hanya tersenyum lalu mengangguk.

***

Yerin menghela nafas lega saat kelasnya sudah selesai, sebelum itu ia berkumpul sebentar bersama Jungkook dan Eunha di kantin.

Melihat Jungkook dan Eunha yang terus bermesraan di depan Yerin membuat Yerin menghela nafas kasar. Yerin merasa ia masih single atau belum mempunyai kekasih.

Yerin menghela nafas kasar cukup membuat pasangan itu menoleh kearah Yerin dan menatapnya heran. Lalu mereka terkekeh kecil melihat ekspresi Yerin yang tambah kesal.

"Aku seperti tidak mempunyai kekasih." ujar Yerin membuat Jungkook dan Eunha semakin memperkeras tawanya.

"Cari kekasih itu seperti aku. Yang selalu ada disampaing Eunha." Jungkook berlagak sombong membuat Yerin memukul lengannya keras.

"Yak! Tidak usah memukulnya juga!"

"Iya aku salah. Iya." Yerin pasrah saat dimarahi Eunha yang dengan sigap mengelus lengan Jungkook-bekas pukulan Yerin.

Yerin akhirnya memilih untuk menelpon Taehyung.

"Halo, Tae? Kau bisa menjemputku?" tanya Yerin saat teleponnya tersambung pada Taehyung.

Tidak ada suara disana. Yang Yerin dengar suara bisik-bisik yang tidak jelas.

"Ah! Ba-Maaf Yerin aku tidak bisa. Sek-"

Tut.

Suara Taehyung terpotong-potong seperti ia sedang mengobrol bersama orang lain. Dan terputus begitu saja oleh Taehyung.

Yerin menatap sendu ponselnya sembari bergumam, 'Ada apa dengan Taehyung akhir-akhir ini.'

Melihat ekspresi Yerin yang mendadak berubah membuat Eunha menatapnya bingung. "Kau kena-"

"Yerin-sshi."

Suara yang sedikit familiar terdengar di telinga Yerin. Membuat Yerin menatap kearah sumber suara. Tepat dua meter darinya pria yang ia tabrak kemarin-Park Jimin.

Eunha, Jungkook, serta Yerin menatap Jimin heran. Bahkan psangan itu menatap tidak kenal kearah Jimin.

"Annyeong ... "

Jimin tersenyum canggung saat ia sudah menghampiri mereka bertiga yang menatap Jimin melongo.

"A-annyeong, Jimin-sshi. Ada apa?"

"Kau mengenalnya? Siapa dia?" tanya Eunha ke Jimin. Namun Jimin menatap Jungkook tidak percaya.

"Je-jeon Jungkook?" pekik Jimin.

"Ne. Ada ap-kau?! Park ... park ... "

Jimin menyela, "Park Jimin!"

Setelah itu Jungkook menatap Jimin dengan mata berbinar lalu mereka saling berpelukan.

"Lama tidak berjumpa. Aku baru tahu kau kuliah disini juga." Mereka menguraikan pelukan. Sedangkan Yerin dan Eunha hanya menatap mereka melongo.

"Oh! Dia teman SMA ku." Jungkook menepuk pundak Jimin, "Kau masih pendek ternyata."

"Yak! Masih saja mengejekku, huh?!"

"Sudah-sudah. Perkenalkan ini kekasihku, Eunha. Dan ini-"

"Yerin." ujar Jimin cepat sembari tersenyum kearah Yerin yang juga tersenyum kearahnya

"Kalian kenal? Sejak kapan?" protes Jungkook dan Eunha.

Yerin mengibaskan tangannya, "Sudahlah. Nanti saja. Aku pulang, dahh?" ujar Yerin segera pergi.

"Naik apa?" tanya Jimin.

"Bus."

"Ayo kuantar."

Yerin menggeleng, "Tidak-"

"Sudah sana! Kau tidak ingin diberi tumpangan gratis?!"

Awalnya Yerin ingin memprotes namun Eunha dan Jungkook mendesaknya dengan alasan menghemat uang. Namun Yerin menyerah dan memilih untuk mengalah.

***

"Kau tidak kuliah, Jim?" tanya Yerin memecahkan keheningan diantara mereka.

"Aku kuliah malam. Kebetulan aku ketinggalan tuga dari dosen dan sudah mengumpulnya sebelum bertemu denganmu tadi." jelas Jimin membuat Yerin mengangguk-angguk paham.

Sampai disitu percakapan singkat mereka. Jimin lama-kelamaan meresa canggung namun tidak bagi Yerin. Ia memikirkan Taehyung sejak tadi. Entah mengapa perasaan tidak enak menyelimuti pikiran Yerin.

What's wrong with him?

End of The Road ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang