Escape 19 : Penyerangan

1.3K 90 5
                                    

Suara siulan tipis terdengar dari bibir seorang pria bertubuh kekar yang tengah melangkah santai menuju ruang utama laboratoriumnya

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Suara siulan tipis terdengar dari bibir seorang pria bertubuh kekar yang tengah melangkah santai menuju ruang utama laboratoriumnya. Setelah selesai m
Membasuh tubuh dan menyantap sarapan, Jisung berniat untuk kembali membereskan sisa-sisa barang yang masih berantakan di ruangannya.

Ya, setelah kejadian penculikan tempo hari, dia belum sempat menyimpan seluruh perlengkapan penelitiannya.

Ketika sampai di depan pintu, tiba-tiba saja langkah Jisung terhenti. Dia menajamkan indra pendengaran karena ada suara dari dalam ruangannya.

Sial, apakah para penculik itu kembali lagi?

Dengan perasaan gugup, Jisung pun mengeluarkan pistol dari sakunya. Dalam hitungan ketiga di dalam hati, dia pun langsung membuka pintunya,

Kleck!

"Chelsea?!" Kagetnya membelalakan mata, "apa yang sedang kau lakukan disini?! Dan kenapa kau-" Jisung kehabisan kata melihat kondisi mulut dan tangan Chelsea yang berlumuran darah.

Gadis itu merangkak menghampiri Jisung, "Jisung-a, bisakah kau memberitahuku dimana sisa darah Winter yang kau ambil? Aku sangat membutuhkan itu sekarang. Kumohon, tolong aku." melasnya mulai menangis.

Jisung mendorongnya sedikit kasar, "apa maksudmu?! Kenapa kau membutuhkan darah i-" lagi dan lagi dia menggantung ucapannya, mengingat kejadian kemarin dimana darah Winter yang ada di dalam tabungnya menghilang. "Jangan bilang kau..."

"Iya, aku yang meminumnya. Aku harus meminum darah itu lebih banyak lagi karena aku ingin selamat. Aku tidak mau berubah menjadi zombie, Jisung-a."

"Kenapa kau harus meminumnya? Kau tidak akan berubah selagi kau tidak tergigit atau tercakar." Sontak Jisung meringis tak habis pikir.

Chelsea menggulung celana panjangnya hingga ke lutut, "aku tercakar, Jisung. Aku tercakar saat ingin mengambil ponselku yang jatuh dari jendela kamar. Para zombie sialan itu menyakar kakiku!!"

Demi Neptunus Jisung sangat terkejut, "k-kapan kau mendapat luka cakaran ini?"

"Dua hari yang lalu, malam dimana kau dan Winter di culik."

Dari arah belakang, Chenle dan Jaemin datang. Mereka ikut terkejut melihat keadaan Chelsea yang sangat memprihatikan. "Chelsea-ya..." lirih Jaemin tak percaya.

"Tolonglah aku, aku tidak mau menjadi bagian dari mereka. Dimana darah Winter? Aku harus meminumnya." Chelsea seperti orang gila, dia memberantaki seluruh peralatan Jisung termasuk sample-sample darah dan cairan di dalam lemarinya.

"Tidak, jangan, Chelsea-ya!!" Jisung mencegah, namun Chelsea sudah terlanjur meminumnya.

Lemas. Lutut Jisung melemas.

"Bukankah itu sample darah zombie yang kita ambil di awal mula kekacauan....?" tanya Chenle dengan tubuh memaku.

"HOEKKKK! HOEKKKKK!!" Chelsea mendadak mual karena menelan darah berbau busuk. Kepalanya terasa sangat pusing seperti ada sesuatu yang menusuknya, "A-apa yang baru saja kau katakan padaku, Chenle-ya?"

Escape [On Going] |Aespa X NctdreamWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu