Escape 08 :: Ricuh

1.8K 120 5
                                    

"Coba pikirkan baik-baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Coba pikirkan baik-baik." Chenle memulai obrolan setelah semuanya kembali berkumpul di ruang utama. Tangan kekarnya membuka satu botol wine mahal lalu menuangnya ke dalam beberapa gelas, "manusia genius seperti mereka tidak akan mungkin membiarkan mafia seperti kita mendapatkan informasi internal secara cuma-cuma. Lagipula, di dalam laboratorium itu tidak hanya ada ilmuwan dan peneliti saja, tapi juga ada team IT yang terus memantau."

Haechan terdiam dengan rahang mengeras, sorot matanya nampak tajam lurus kedepan.

"Apa kau sempat menerobos masuk kedalam sana?" tanya Jeno mencoba menerka.

Kekehan pelan Chenle keluarkan, "tentu. Sebelum aku menerobos masuk, aku sudah menugaskan Jisung untuk menyamar menjadi ilmuwan di dalam sana. Cukup lama, hampir satu tahun, kan?"

"Hm." Jisung mengangguk singkat, "aku mendapatkan banyak informasi termasuk kematian ayahnya Haechan."

Kalimat tersebut membuat Haechan membuyarkan lamunan. Kedua alisnya menukik tajam menatap Jisung, "informasi apa yang kau dapat? Cepat katakan padaku!" dia menarik kerah baju Jisung kasar.

"Yak, tenang dirimu, Lee Haechan." Renjun melerai.

Giselle menarik lengan Haechan sedikit menjauh, "kendalikan dirimu, kau bisa saja kehilangan informasinya karena perilakumu."

Dada Haechan turun naik akibat emosi, dia terus berusaha menenangkan diri walaupun rasanya sangat sulit.

Jeno melangkah maju menghampiri Jisung, menepuk bahunya pelan, "bisakah kau memberitahu kami tentang kematian ayahnya Haechan? Kali ini, aku memohon padamu. Haechan sudah cukup tersiksa selama ini."

"Sebentar, siapa nama ayahnya Haechan?" Doyoung sedikit penasaran, karena siapa tahu dia juga mengetahui sesuatu.

"Lee Teuk."

Jawaban Jaemin membuat mata Doyoung melotot lebar, "L-Lee T-teuk...??"

"Biar aku saja yang menjelaskan, Hyeong." Jisung melempar tatapan sendu ke arah Doyoung, "ayahmu meninggal karena menjadi bahan uji coba, Lee Haechan."

Lutut Haechan melemas, dia jatuh terduduk sambil menunduk.

"Sebelum mereka meluncurkan uji coba terakhir yang membuat dunia hancur seperti sekarang, mereka melakukan percobaan terlebih dahulu kepada beberapa ilmuwan senior yang ada di laboratorium. Mereka menyuntikkan vaksin yang belum seratus persen di jamin keberhasilannya, dengan harapan bisa melawan virus yang akan di sebar kedalam tubuh para korban lewat nyamuk buatan."

Air mata Haechan meluruh deras membayangkan bagaimana tersiksanya sang ayah, dulu.

"Ternyata, virus itu jauh lebih ganas hingga membuat..."

Jisung menggantungkan kalimat karena merasa tak sanggup melanjutkan ceritanya.

"Membuat apa?" Jeno bertanya.

Escape [On Going] |Aespa X NctdreamWhere stories live. Discover now