22

14.4K 1.6K 282
                                    


🍁🍁🍁

Dahi Kinara berkerut saat tiba di mejanya, segelas susu coklat dengan kue lapis kesukaannya tersedia padahal ia tidak minta apapun pada Pras. Ia melongok ke kubikel Rani kosong tidak ada makanan ataupun minuman, ia mencoba ke tempat Irma sama kosongnya. Dia mengitari semua meja milik rekan-rekannya tidak ada, tapi di mejanya jelas-jelas ada susu dan kue.

Ia pergi ke pantry menemui Pras, biasanya pemuda itu datang pagi untuk membersihkan ruangan-ruangan. Terlihat Pras sedang mengelap meja pantry, ia mendekat kemudian menepuk bahu pemuda itu.

"Mbak Kin! saya kira siapa....kaget saya," ucapnya mengelus dada.

Kinara tersenyum kecut tidak enak sudah membuat pemuda itu kaget, "maaf ya Pras buat kamu kaget, eh itu...aku mau tanya. Apa kamu tidak salah meletakkan susu dan kue di mejaku? Seingatku, aku tidak pesan."

"Bener kok, Mbak. Tadi pagi waktu saya datang ada yang mengantarkan kue pesanan Mbak Kin, terus pas saya masuk ke sini ada susu yang atasnya ada kertas berisi memo kalau saya tiap pagi harus membuatkan susu dan menaruhnya di meja Mbak Kin," terang Pras, lalu pemuda itu mengambil bungkusan susu yang ia maksud dalam laci.

Ia serah bungkusan itu lengkap dengan kertas di atasnya. Kinara mengambil bungkusan itu lalu membacanya. Ketikan komputer! Kalau seperti ini bagaimana ia tahu siapa yang menyuruh Pras. Kinara diam namun otaknya berpikir keras, siapa yang berbuat seperti ini? Apa tujuan orang itu?.

"Mbak?.... Mbak Kin?... Mbak tidak apa-apa?"

"Eh? Ya...ya aku tidak apa-apa. Makasih ya, Pras."

"Ya Mbak sama-sama," Pras melanjutkan tugasnya. Kinara kembali ke kubikelnya dengan pikiran bingung.

Plak!!

"Pagi-pagi sudah melamun, kenapa sih?"

"Itu.." tunjuknya.

Rani mengikuti arah yang ditunjuk Kinara, segelas susu cokelat dan kue, "tumben pagi-pagi bikin susu dan beli kue, belum sempat sarapan?"

Perempuan itu menggeleng, "terus?" tanya Rani bingung.

"Tidak tahu, tadi waktu aku datang itu sudah ada. Aku tanya Pras dia juga tidak tahu, kata Pras ada yang menyuruhnya."

"Ciee.. diam-diam punya secret admirer juga kamu," goda Rani.

"Kamu apaan sih, Ran, ini kerjaan orang iseng lihat saja besok pasti berhenti," gerutu Kinara

"Ya sudah minum susunya jangan cuma dilihat, sayang kan kalau dibuang kasihan yang buat."

Kinara meminum susu itu sampai habis dan membagi kue lapis dengan Rani juga beberapa rekannya. Tidak mungkin ia menghabiskan kue dengan porsi besar begitu. Sisa pagi itu ia lewatkan dengan setumpuk desain yang perlu ia teliti ulang dan perbarui. Saat jam istirahat Pras kembali mengantarkan makanan ke meja Kinara, untung saja sudah sepi jadi ia tidak perlu sungkan.

"Dari siapa lagi, Pras?" tanya Kinara saat menerima kotak bekel makan siang dengan nama rumah makan langganannya.

"Aduh...saya tidak tahu Mbak, tadi dapat panggilan dari pos satpam disuruh mengambil kotak bekel ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waiting For Love (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang