1*Terlambat..

77 18 55
                                    

Huh.....

Manik biru laut itu melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangan kirinya, pukul 07:15. Sudah terlambat 15 menit. Ini kali pertamanya ia terlambat, jika bukan karena lupa mengisi bensin sekarang ia pasti sudah berada disekolah.

Erza kembali mendorong ninja birunya menyusuri jalan. Mungkin butuh waktu sekitar 1 jam lagi untuk sampai disekolah dengan berjalan kaki. Soal diizinkan masuk atau tidaknya itu urusan nanti yang penting sekarang ia harus berusaha.

Pria jangkung itu menengok kesana-kemari. Baru sadar ternyata jalan yang selalu ia lewati sangat indah. Pohon Beringin berbaris rapi disamping kanan-kiri jalan memberi kesan mistis. Bayangannya melindungi Erza dari intipan surya. Akarnya berjuntai melambai sapa.

Erza memejamkan matanya menikmati sepoi angin yang menerpa kulitnya, Sejuk.

Tinnnnnn.........

Terkejut. Siapa yang berani mengganggunya?.

Ditatapnya dingin sebuah taksi yang tiba-tiba berhenti didepannya. Pintu belakang terbuka keluarlah seorang gadis berseragam abu putih polos tanpa atribut sekolah. Erza tak mengenalnya, yang ia tahu gadis itu bersekolah ditempat yang sama dengan dirinya.

Erza memang kurang pandai bersosialisasi.

"motor lo mogok. Bensinnya abis iya?" tanya sang gadis menggunakan intonasi pernyataan.

Erza mengangguk kecil.

"Ohh. Mau gue bantu?" masih terdengar sama. Menggunakan intonasi pernyataan.

"boleh"

Sang gadis berdecak "itu pertanyaan, bukan pernyataan. Dan pertanyaan itu hanya memiliki dua jawaban yaitu 'iya' atau 'tidak' "

'Gadis aneh' pikirnya.  "oh" Erza merespon dingin.

"jadi, mau gue bantu gak?" tanya sigadis lagi. Erza mengangguk, tanda jika ia ingin dibantu.

"lo mau dibantu gak sih? Ngangguk gak jelas. Lo bisa ngomong kan?"

'Gadis gak beres, gak tau apa kalo ngangguk itu artinya iya' rutuk batin Erza. "niat bantu gak?".

"iya niat lah. Kalo gak, gue gak bakal berhenti disini. Tapi, semua terserah lo. Lo mau dibantu atau enggak"

Siapa orang yang tidak ingin dibantu saat sulit. Mungkin hanya orang bodoh yang sombong. Tapi, dari sekian banyaknya murid SMA Pelita kenapa gadis yang menurutnya aneh ini yang berhenti. Kenapa tidak orang lain yang lebih normal saja. Tapi Erza tidak punya pilihan lain, dari pada ia terlambat lebih lama lagi. "Tolong bantu" pinta Erza akhirnya.

"Oke" jemari sang gadis membentuk huruf O lalu melangkah mendekati abang supir taksi "pak, ada tambang gak?"

"ada, dibagasi neng"

Si gadis segera menuju bagasi, membukanya dan benar ada tambang disana. Mengambilnya lalu mengikatkan ujung tambang pada bagian bawah belakang mobil lalu mengikatkan ujung tambang lainnya pada bagian depan motor.

"lo naik. Biar taksi ini yang bawa lo sampe sekolah" titahnya lalu menunggangi kembali taksi yang dipesannya itu "pak jangan ngebut" pintanya yang langsung diangguki sang supir.

FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang