C - Bonus Chapter

5.3K 747 41
                                    

Suara langkah kaki memenuhi koridor, kala rombongan murid baru bergegas menuju lapangan sekolah. Sebagian ada yang berjalan tergesa, berlari kecil, dan sebagian lagi berjalan santai sembari mengobrol.

Hari ini adalah upacara resmi penerimaan murid baru. Yang mana menandakan bahwa mereka-mereka yang baru saja menyelesaikan masa orientasi, dapat menyebut diri mereka sebagai anak SMA, bukan calon lagi.

Dan Woojin adalah salah satunya.

"Gilaaaa! akhirnya gua jadi anak SMAAAAAAAAAA!"

Maklumkan saja, Byun Hyunmin itu orangnya memang sedikit berlebihan, jadi kalian jangan heran kalau pemuda itu sering sekali mengatakan hal-hal yang memalukan.

Omong-omong, Hyunmin itu teman pertama Woojin di sekolah ini, makanya Woojin harus sabar-sabar kalau ada di dekat dia.

"Biasa aja kali, norak banget lo" Seorang pemuda dengan pipi gembil menimpali ucapan Hyunmin dengan tatapan sinis. 

Nah kalau yang suka ngegas itu sepupunya Woojin, namanya Jihoon. Mulutnya memang suka pedas kalau ngomong, tapi hatinya itu mellow banget.

"Gendut diem, masih pagi jangan merusak kebahagiaan gua!"

"Ada mah lo tuh yang merusak ketenangan pagi gue!"

"Yeee elo lah!"

"ELO!!"

"LO!!"

Woojin yang mendengar perdebatan singkat itu hanya bisa tertawa pelan, "Yang bener tuh kalian berdua sama-sama menggangㅡ"

"ADUHH!!"

"ㅡgu..."

Tepat ketika jajaran anak kelas satu sudah berkumpul dan siap untuk memulai upacara, sebuah suara mengaduh yang cukup nyaring memakan atensi mereka ; mau tak mau membuat mereka menoleh pada sumber suara.

Terlihat seorang pemuda dengan pakaian sedikit kusut sedang tengkurap dengan kepala yang sudah menyentuh tanah lapangan dan setengah tubuhnya masih berada di atas anak tangga.

Oh dia terjatuh rupanya.

"Astaga! Kamu tidak apa-apa nak?!"

Seorang guru yang berada tak jauh dari tempat anak itu jatuh, buru-buru membantunya dan merapikan sisa-sisa tanah rumput yang menempel pada seragam si murid. 

Yah, semalam memang habis hujan, makanya tanah lapangan agak basah.

"S-saya tidak apa-apa, tadi tangganya sedikit licin dan saya kurang hati-hati,"

Murid lelaki itu mengedarkan pandang ketika suasana di lapangan kala itu mendadak sunyi, dan segera membungkuk berkali-kali saat menyadari bahwa seluruh murid sedang memerhatikannya dari tempat mereka berbaris.

"Maaf, maaf, maafkan aku," 

Jihoon dan Hyunmin menahan tawanya setengah mati, sementara Woojin yang melihat samar hanya bisa mendengus sambil merotasikan bola matanya. 

Ia tak habis pikir bagaimana bisa sosok pemuda berperawakan kecil itu terjatuh dengan sangat memalukan di depan seluruh murid ㅡbahkan kepala sekolah sampai menoleh ke arahnya.

"Ck, ceroboh sekali."




.


.


.

Kaku ; Jinseob ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang